Top 3: Harta Kekayaan Ketua Baru MK Suhartoyo

Artikel mengenai harta kekayaan Suhartoyo ini menjadi salah satu artikel yang banyak dibaca. Selain itu masih ada beberapa artikel lain yang layak untuk disimak.

oleh Septian Deny diperbarui 10 Nov 2023, 06:30 WIB
Diterbitkan 10 Nov 2023, 06:30 WIB
Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) terpilih Suhartoyo
Hakim Konstitusi Suhartoyo terpilih menjadi Ketua MK melalui rapat pleno yang dihadiri sembilan hakim konstitusi untuk menggantikan Hakim Konstitusi Anwar Usman yang diberhentikan karena melakukan pelanggaran berat kode etik. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta Hakim Konstitusi Suhartoyo diamanahkan menggantikan Anwar Usman yang dicopot dari jabatan akibat melakukan pelanggaran etik berat terkait putusan uji materil dalam beleid Pemilu yang menyangkut batas usia minimum calon presiden dan wakil presiden.

Suhartoyo akan dilantik menjadi Ketua MK, pada Senin, 13 November 2023 mendatang. Menyelisik harta kekayaan Suhartoyo dalam Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN) pada laman elhkpn.kpk.go.id, Kamis (9/11/2023), tercatat Suhartoyo memiliki harta kekayaan sebesar Rp 14.748.971.796 atau Rp 14,7 miliar. Harta ini dia sampaikan pada 14 Maret 2023.

Artikel mengenai harta kekayaan Suhartoyo ini menjadi salah satu artikel yang banyak dibaca. Selain itu masih ada beberapa artikel lain yang layak untuk disimak.

Lengkapnya, berikut ini tiga artikel terpopuler dikanal bisnis Liputan6.com pada Jumat 10 November 2023:

1. Suhartoyo Jadi Ketua MK Gantikan Anwar Usman, Hartanya Capai Rp 14,7 Miliar dan Tak Ada Utang

Hakim Konstitusi Suhartoyo terpilih menjadi Ketua MK yang baru menggantikan Anwar Usman. Seperti diketahui, Anwar Usman dicopot akibat melakukan pelanggaran etik berat terkait putusan batas usia minumum calon presiden dan wakil presiden.

“Kami sudah bersepakat bersembilan untuk menunjuk Yang Mulia Hakim Suhartoyo untuk menjadi ketua Mahkamah Konstitusi yang baru,” kata Wakil Ketua MK Saldi Isra di Gedung MK Jakarta, Kamis (9/11/2023).

Baca artikel selengkapnya di sini

2. Prabowo Minta Buruh Tak Tuntut Upah Naik, KSPI: Keliru!

Aksi Unjuk Rasa Buruh
Dalam aksinya, massa juga membawa sejumlah poster dan spanduk. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) Said Iqbal menanggapi pernyataan bakal calon presiden dari Koalisi Indonesia Maju, Prabowo Subianto soal upah. Said Iqbal menilai pernyataan Prabowo yang meminta buruh tak menuntut kenaikan upah karena kesejahteraan dijamin pemerintah adalah keliru.

Menurut Said, Prabowo tidak memahami dunia perburuhan, bahkan terkesan tidak berpihak pada kepentingan buruh. Dia menduga ada orang-orang sekitar Ketua Umum Gerindra itu yang ingin mencari keuntungan.

“Sebagai masukan dari Partai Buruh dan organisasi serikat buruh untuk Capres Prabowo dan para capres lainnya, isu upah dan jaminan sosial serta penciptaan lapangan kerja dan hapus outsourcing adalah isu arus utama di kalangan buruh,” ujar Said Iqbal dalam keterangannya, Kamis (9/11/2023).

Baca artikel selengkapnya di sini

3. Jokowi Resmikan PLTS Terapung Terbesar Asia Tenggara Hari ini

Presiden Jokowi Resmikan Pengoperasian PLTS Terapung Cirata
Presiden Indonesia Joko Widodo (tengah) berbincang dengan Direktur Utama PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) Darmawan Prasodjo jelang peresmian Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) terapung yang dapat menghasilkan 192 mega watt listrik di Waduk Cirata, Jawa Barat, pada tanggal 9 November 2023. (BAY ISMOYO/AFP)

Presiden Joko Widodo (Jokowi) akan meresmikan proyek Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) Terapung Cirata pada Kamis (9/11/2023) hari ini. Proyek PLTS Terapung Cirata ini akan menjadi PLTS terapung terbesar di kawasan Asia Tenggara.

Berkapasitas 192 megawatt peak (MWp) dengan luas 200 hektare, PLTS Cirata ini dibangun di atas Waduk Cirata yang berlokasi di tiga Kabupaten Jawa Barat, yakni Purwakarta, Cianjur, dan Bandung Barat.

Pembangunan proyek ini sudah berjalan kurang-lebih selama tiga tahun dan merupakan bentuk kolaborasi global antara PT PLN (Persero) melalui subholding PLN Nusantara Power dan perusahaan asal Uni Emirat Arab (UEA), Masdar.

Baca artikel selengkapnya di sini

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya