Liputan6.com, Jakarta Divisi jasa keuangan Amerika Serikat di bank asal Tiongkok, Industrial and Commercial Bank of China (ICBC( mengungkapkan terkena serangan siber yang dilaporkan mengganggu perdagangan Treasurys.
Bank ICBC, pemberi pinjaman terbesar di dunia berdasarkan aset, mengatakan bahwa cabang layanan keuangannya, ICBC Financial Services, mengalami serangan ransomware yang mengakibatkan gangguan pada sistem tertentu.
Segera setelah mengetahui peretasan tersebut, ICBC "mengisolasi sistem yang terkena dampak untuk mengatasi insiden tersebut," kata bank dalam keterangannya, dikutip dari CNBC International, Senin (13/11/2023).
Advertisement
Sebagai informasi, ransomware merupakan salah satu jenis serangan siber.
Serangan siber ini melibatkan peretas yang mengambil kendali sistem atau informasi dan hanya melepaskannya setelah korban membayar uang tebusan.
ICBC tidak mengungkapkan siapa dalang di balik serangan hacker tersebut namun mengatakan pihaknya telah melakukan penyelidikan menyeluruh dan melanjutkan upaya pemulihannya dengan dukungan tim profesional yang terdiri dari pakar keamanan informasi.
Kerja Sama dengan Penegak Hukum
Bank asal Tiongkok itu juga mengatakan pihaknya bekerja sama dengan penegak hukum.
Selain itu, ICBC juga memastikan pihaknya berhasil menyelesaikan perdagangan Treasury AS yang dilaksanakan pada hari Rabu dan repo pembiayaan perdagangan yang dilakukan pada hari Kamis.
Repo adalah perjanjian pembelian kembali, sejenis pinjaman jangka pendek untuk dealer obligasi pemerintah.
Namun, beberapa outlet berita melaporkan adanya gangguan terhadap perdagangan Treasury AS.
Laporan Financial Times, yang mengutip para pedagang dan bank, menyebutkan serangan ransomware mencegah divisi ICBC menyelesaikan perdagangan Treasury atas nama pelaku pasar lainnya.
"Kami menyadari adanya masalah keamanan siber dan melakukan kontak rutin dengan pelaku utama di sektor keuangan, selain regulator federal. Kami terus memantau situasinya," demikian respon Departemen Keuangan AS.
ICBC menjelaskan, email dan sistem bisnis cabang layanan keuangan AS beroperasi secara independen dari operasi ICBC di Tiongkok.
Sistem kantor pusatnya, cabang ICBC New York, dan lembaga afiliasi lainnya di dalam dan luar negeri tidak terpengaruh oleh serangan siber tersebut.
Respon Pemerintah Tiongkok
Wang Wenbin, juru bicara Kementerian Luar Negeri Tiongkok, mengatakan bahwa ICBC berupaya meminimalkan dampak dan kerugian setelah serangan tersebut.
Berbicara pada konferensi pers rutin, Wang mengatakan ICBC telah menaruh perhatian besar terhadap masalah ini dan telah menangani tanggap darurat serta pengawasan dengan baik.
Advertisement
Belum Ada Pihak yang Klaim Menjadi Pelaku
Sejauh ini, belum ada yang yang mengaku bertanggung jawab atas serangan ransomeware itu dan ICBC belum mengatakan siapa yang mungkin berada di balik serangan tersebut.
Dalam dunia keamanan siber, mencari tahu siapa dalang serangan siber seringkali sangat sulit karena teknik yang digunakan peretas untuk menutupi lokasi dan identitas mereka.