Prajogo Pangestu Jadi Orang Terkaya Indonesia versi Forbes, Ini Deretan Perusahaan Tercatat yang Dimilikinya

Berikut sejumlah perusahaan tercatat yang dimiliki oleh pengusaha sekaligus orang terkaya di Indonesia Prajogo Pangestu.

oleh Agustina Melani diperbarui 13 Nov 2023, 16:48 WIB
Diterbitkan 13 Nov 2023, 11:47 WIB
Prajogo Pangestu Jadi Orang Terkaya Indonesia versi Forbes, Ini Deretan Perusahaan Tercatat yang Dimilikinya
Prajogo Pangestu berada di posisi pertama orang terkaya di Indonesia versi Forbes real time billionaires.(Foto: Liputan6.com/Elga N)

Liputan6.com, Jakarta Pengusaha Indonesia Prajogo Pangestu kini tengah jadi sorotan. Hal ini seiring Prajogo Pangestu berada di posisi pertama orang terkaya di Indonesia versi Forbes real time billionaires.

Ia memiliki kekayaan USD 37,4 miliar atau sekitar Rp 584,64 triliun (asumsi kurs 15.716 per dolar Amerika Serikat) pada 12 November 2023. Kekayaan pemilik emiten Barito Pacific ini turun 0,08 persen atau USD 31 juta.

Prajogo Pangestu menggeser posisi Low Tuck Kwong sebagai orang terkaya di Indonesia. Low Tuck Kwong kini berada di posisi orang terkaya kedua di Indonesia versi Forbes real time billionaires. Kekayaan Low Tuck Kwong tercatat USD 26,9 miliar. Kekayaan Low Tuck Kwong naik 1,47 persen atau sekitar USD 390 juta.

Disusul R.Budi Hartono mencatat kekayaan USD 24,4 miliar pada 12 November 2023 dan berada di posisi ketiga orang terkaya Indonesia. Kekayaan Budi Hartono bertambah 0,49 persen atau USD 119 juta.

Menarik diketahui, Prajogo Pangestu memulai bisnis kayu pada akhir 1970-an. Salah satu perusahaan yang dimilikinya yakni Barito Pacific Timber go public pada 1993 dan berganti nama menjadi Barito Pacific setelah mengurangi bisnis kayu pada 2007.

Dikutip dari Forbes, pada 2007, Barito Pacific akuisisi 70 persen saham perusahaan petrokimia Chandra Asri yang juga tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI).

Pada 2011, Chandra Asri bergabung dengan Tri Polyta Indonesia dan menjadi produsen petrokimia terintegrasi terbesar di Indonesia. Thaioil akuisisi 15 persen saham Chandra Asri pada Juli 2021.

Setelah perusahaan pertambangan batu bara Petrindo Jaya Kreasi go public pada Maret 2023, Prajogo Pangestu membawa perusahaan energi terbarukan, Barito Renewables Energy mencatatkan saham di BEI pada Oktober 2023.

Perusahaan Tercatat yang Dimiliki Prajogo Pangestu

Prajogo Pangestu
Prajogo Pangestu, Sumber: Forbes

Berikut sejumlah perusahaan tercatat atau emiten yang dimiliki Prajogo Pangestu:

1.PT Barito Pacific Tbk (BRPT)

PT Barito Pacific Tbk, perusahaan yang bergerak di industri, properti, perdagangan, energi terbarukan, kehutanan, perkebunan, pertambangan, transportasi, dan aktivitas perusahaan holding. Salah satu pemegang saham Barito Pacific yakni Prajogo Pangestu sebesar 66.736.062.073 atau setara 71,19 persen saham BRPT.

Barito Pacific mencatatkan saham perdana pada 1 Oktober 1993 dengan nilai nominal Rp 100. Kapitalisasi pasar saham BRPT saat ini tercatat Rp 108,75 triliun.

2.PT Chandra Asri Petrochemical Tbk (Chandra Asri/TPIA)

Chandra Asri Petrochemical merupakan perusahaan merger antara PT Tri Polyta Indonesia Tbk dan PT Chandra Asri yang kemudian bernama PT Chandra Asri Petrochemical Tbk.

Chandra Asri menjadi perusahaan kimia terkemuka di Indonesia yang menyediakan solusi infrastruktur dan operasikan pabrik petrokimia terintegrasi. Perseroan operasikan satu-satunya pabrik Naphta Cracker, Styrene Monomer, Butadiene, MTBE dan Butene-1 di Indonesia.

Saat ini, kapitalisasi pasar saham TPIA tercatat Rp 254,34 triliun. Kapitalisasi pasar saham TPIA masuk jajaran 10 saham berkapitalisasi pasar terbesar di BEI. Pada 10 November 2023, kapitalisasi pasar saham TPIA berada di posisi delapan dengan nilai Rp 260 triliun.

PT Barito Pacific Tbk memiliki 29.957.670.400 saham TPIA atau 34,63 persen. Sedangkan Prajogo Pangestu menggenggam 6.735.679.764 saham TPIA atau setara 7,78 persen.

 

Barito Renewables Energy hingga Petrindo Jaya Kreasi

Pencatatan saham perdana PT Barito Renewables Energy Tbk (BREN) dan PT Pulau Subur Tbk (PTPS), Senin (9/10/2023). (Foto: Liputan6.com/Elga N)
Pencatatan saham perdana PT Barito Renewables Energy Tbk (BREN) dan PT Pulau Subur Tbk (PTPS), Senin (9/10/2023). (Foto: Liputan6.com/Elga N)

3.PT Barito Renewables Energy Tbk (BREN)

Barito Renewables merupakan perusahaan induk yang berbasis di Indonesia, bagian dari Barito Pacific. Barito Renewables fokus pada strategi jangka panjang untuk menyediakan energi yang lebih bersih dan emisi lebih rendah. Barito Renewables adalah pemegang saham dari Star Energy Geothermal Group, produsen listrik tenaga panas bumi.

PT Barito Pacific Tbk mengenggam 64,66 persen saham BREN. Saat ini, kapitalisasi pasar saham BREN Rp 705,72 triliun. Pada Jumat, 10 November 2023, kapitalisasi pasar saham BREN berada di posisi tiga dengan nilai Rp 699 triliun.

4.PT Petrindo Jaya Kreasi Tbk (CUAN)

PT Petrindo Jaya Kreasi Tbk, perusahaan yang bergerak di bidang usaha aktivitas perusahaan holding, jasa konsultasi manajemen, dan pertambangan batu bara melalui perusahaan anak. Perseroan mencatatkan saham perdana di BEI pada 8 Maret 2023. Pada Kamis, 9 November 2023, kapitalisasi pasar saham CUAN tercatat Rp 78,69 triliun.

Prajogo Pangestu juga salah satu pemegang saham PT Petrindo Jaya Kreasi Tbk. Ia mengenggam 9.564.182.700 saham CUAN atau setara 85,07 persen.

Intip Perkembangan Proyek Salak Binary Milik Barito Renewables Energy

Pembukaan Awal Tahun 2022 IHSG Menguat
Pekerja melintas di depan layar Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di BEI, Jakarta, Senin (3/1/2022). Pada pembukan perdagagangan bursa saham 2022 Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) langsung menguat 7,0 poin atau 0,11% di level Rp6.588,57. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Sebelumnya diberitakan, PT Barito Renewables Energy Tbk (BREN) melalui anak usahanya, Star Energy Group Holdings Pte Ltd (STAR) berkomitmen untuk mengembangkan usaha yakni Proyek Salak Binary.

Mengutip keterbukaan informasi, dikutip Rabu (18/10/2023), Perseroan menargetkan commercial operation date pada akhir 2023. 

Direktur dan Corporate Secretary Barito Renewables Energy Merly menuturkan, Proyek Salak Binary dengan penambahan kapasitas sebesar 15MW (gross) sudah mencapai milestone penting yaitu mechanical completion pada 3 Oktober 2023 dengan total kemajuan mencapai 95,26 persen. 

"Tahap penyelesalan berikutnya untuk mencapai COD adalah koneksi ke jaringan dan Komisioning yang ditargetkan di sekitar akhir tahun 2023," kata dia dalam keterbukaan informasi.

Menurut ia, terdapat penambahan kapasitas atas unit pembangkit yang sudah beroperasi saat ini dengan melakukan proyek retrofit menggunakan teknologi mutakhir dan menambah kapasitas peralatan penunjang. 

"Saat ini STAR telah memulai proyek retrofit di lapangan Salak yang akan menambah kapasitas sebesar 7,2MW dan direncanakan akan mulai beroperasi di akhir tahun 2025," imbuhnya. 

Perseroan melalui STAR tetap berkomitmen untukmelakukan eksplorasi panas bumi di dua area di Indonesia yaitu, di Hamiding (Maluku Utara) dan Sekincau Selatan (Lampung). Saat ini, STAR sedang melakukan Penugasan Survei Pendahuluan dan Esplorasi Panas Bumi (PSPE) di dua area esplorasi tersebut.

Selain itu, Barito Renewables Energy melalui STAR juga tetap aktif mencari prospek pengembangan usaha melalui akuisisi atas perusahaan energi baru dan terbarukan baik di dalam negeri dan di luar negeri.

Infografis Bank Dunia Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi Global Bakal Terjun Bebas. (Liputan6.com/Abdillah)
Infografis Bank Dunia Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi Global Bakal Terjun Bebas. (Liputan6.com/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya