Produsen Teken Kontrak, Program Bagi-Bagi Rice Cooker Jalan Tahun Ini

Pada target awal, November 2023 seharusnya rice cooker gratis sudah dibagikan ke masyarakat. Tapi, prosesnya saat ini masih di pengadaan.

oleh Arief Rahman H diperbarui 13 Nov 2023, 19:45 WIB
Diterbitkan 13 Nov 2023, 19:45 WIB
Sekretaris Jenderal Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Dadan Kusdiana  di Kementerian Perhubungan, Jakarta, Senin (13/11/2023). Dadan mengatakan program bagi-bagi rice cooker tetap berjalan tahun ini. (Arief/Liputan6.com)
Sekretaris Jenderal Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Dadan Kusdiana di Kementerian Perhubungan, Jakarta, Senin (13/11/2023). Dadan mengatakan program bagi-bagi rice cooker tetap berjalan tahun ini. (Arief/Liputan6.com)

Liputan6.com, Jakarta - Sekretaris Jenderal Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Dadan Kusdiana mengatakan program bagi-bagi rice cooker atau penanak nasi tetap berjalan tahun ini. Menurutnya, sudah ada sejumlah produsen yang mulai meneken kontrak.

Dadan mengatakan, proses realisasi dari program bagi-bagi alat masak berbasis listrik (AML) itu sudah berjalan. Saat ini sudah masuk pada tahap pengadaan dari para produsen rice cooker sebelum dibagikan ke masyarakat.

"Tahun ini, kita lagi berjalan. Udah mulai ke pengadaan," ujarnya saat ditemui di Kementerian Perhubungan, Jakarta, Senin (13/11/2023).

Pada target awal, November 2023 seharusnya rice cooker gratis sudah dibagikan ke masyarakat. Tapi, prosesnya saat ini masih di pengadaan.

"Ya dari sekarang tuh kita melakukan realisasi, tapi kan ada tahapan. Tahapannya itu proses pengadaan ada kontrak," jelasnya.

Dadan mengungkap, pada proses pengadaam melalui e-catalog ini setiap produsen dalam negeri bisa ikut terlibat. Kendati, dia tak mengungkap merek apa saja yang sudah menemui titik terang.

Pada tahapan ini, Dadan bilang sudah ada perusahaan yang meneken kontrak pengadaan rice cooker gratis tadi. Pasalnya, proses marker sounding sudah dilakukan sejak sebulan lalu.

"Tapi kan basisnya nanti tetep kontrak, sekarang, sekarang beberapa udah kontrak. Kalau sekarang belum kontrak ya gak bakal selesai. Kan tinggal sebulan lagi kedepan, hampir 2 bulan lah," urainya.

 

Dikirim Langsung ke Penerima

Sekretaris Jenderal Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Dadan Kusdiana  di Kementerian Perhubungan, Jakarta, Senin (13/11/2023). Dadan mengatakan program bagi-bagi rice cooker tetap berjalan tahun ini. (Arief/Liputan6.com)
Sekretaris Jenderal Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Dadan Kusdiana di Kementerian Perhubungan, Jakarta, Senin (13/11/2023). Dadan mengatakan program bagi-bagi rice cooker tetap berjalan tahun ini. (Arief/Liputan6.com)

Dadan menegaskan, pada proses kontrak ini, produsen akan mengirimkan langsung bantuan rice cooker itu ke alamat penerima. Acuan datanya dari berbagai macam sumber.

"Ya kita berusaha secepatnya mulai november ini. Kita kirimkan langsung. Kan kita kontraknya itu dengan biaya ngirim, jadi dikirimkan ke sesuai yang alamat itu," ujar dia.

Terkait data penerima, hal itu akan mengacu pada Peraturan Menteri ESDM yang telah diterbitkan. Namun yang pasti, penerima sudah mendapat akses listrik.

"Datanya banyak, kan ada Permen kan kita ngatur, diusulkan sama Kepala Desa misalkan atau sama Bupati," katanya.

"Ya kita kombinasikan berbagai macam data. Tapi pasti harus rumah tangga yang sudah memiliki listrik," sambungnya.

 

Diperpanjang ke Tahun Depan

Ilustrasi Rice Cooker
Ilustrasi rice cokeer. (Image by brgfx on Freepik)

Sebelumnya, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif mengungkap program bagi rice cooker dari pemerintah akan dilanjut hingga tahun depan. Salah satu alasan bagi rice cooker gratis untuk memperluas penggunaan energi listrik dan menekan konsumsi LPG.

Diketahui, pemerintah mau menebar bantuan 500.000 unit alat masak berbasis listrik (AML) gratis mulai tahun ini.

"Tahun depan juga dialokasikan. Kenapa? Karena kan kita perlu meningkatkan demand listrik sekaligus mengganti LPG," ujarnya di Kementerian ESDM, ditulis Minggu (5/11/2023).

 

Upaya Pemerintah

Arifin menerangkan, sebenarnya ada 2 upaya yang bisa dilakukan untuk mengejar tujuan penurunan penggunaan LPG. Pertama, ada instalasi jaringan gas bumi atau jargas ke rumah-rumah. Kedua, dengan penggunaan alat memasak listrik. Ini merujuk kompor listrik dan penanak nasi rice cooker.

Namun, Arifin melihat implementasi dari jargas membutuhkan waktu yang lama. Maka, upaya yang diambil sembari program itu berjalan adalah membagikan rice cooker gratis yang ramah energi.

"Kita kan melakukan program-program untuk substitusi LPG dengan program apa saja yang memang bisa dilaksanakan, antara lain AML juga jargas," kata dia.

Perlu diketahui, awalnya program ini mulai meluncur di November 2023. Namun, hingga pekan pertama November 2023, pemerintah masih memproses program ini.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya