Bertemu PM Fiji dan Papua Nugini, Jokowi Serukan Persaudaraan Pasifik

Jokowi menegaskan bahwa Indonesia akan terus berkomitmen untuk menjadikan kawasan Pasifik damai, stabil, dan sejahtera.

oleh Natasha Khairunisa Amani diperbarui 17 Nov 2023, 13:31 WIB
Diterbitkan 17 Nov 2023, 13:31 WIB
Pertemuan Bilateral Jokowi dan James Marape
Presiden Jokowi didampingi Menko Perekonomian Airlangga Hartarto, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan, Menteri Sekretaris Negara Pratikno, Menteri Luar Negeri Retno Marsudi, Menteri Investasi/Kepala BKPM Bahlil Lahadalia, Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan, Plh. Dirjen Asia Pasifik dan Afrika Kementerian Luar Negeri Adi Dzulfuat, serta Konsul Republik Indonesia di Vanimo Allen Simarmata. (ANDREW KUTAN/AFP)

Liputan6.com, Jakarta - Presiden Joko Widodo (Jokowi) menggelar pertemuan trilateral bersama dengan Perdana Menteri (PM) Papua Nugini James Marape dan PM Fiji Sitiveni Rabuka pada Kamis 16 November 2023 waktu setempat.

Turut mendampingi Presiden dalam pertemuan tersebut yakni Menteri Koordinator (Menko) Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto, Menteri Luar Negeri (Menlu) Retno LP Marsudi, dan Menteri Perdagangan (Mendag) Zulkifli Hasan.

Dalam pertemuan yang berlangsung di Moscone North, San Francisco, Amerika Serikat, Jokowi menegaskan bahwa Indonesia akan terus berkomitmen untuk menjadikan kawasan Pasifik damai, stabil, dan sejahtera.

"Saya tegaskan kembali, Indonesia berkomitmen kuat menjadikan kawasan Pasifik sebagai kawasan yang damai, stabil, dan sejahtera," kata Jokowi, dikutip dari keterangan resmi Sekretariat Presiden, Jumat (17/11/2023).

Selain itu, Jokowi juga menyebutkan bahwa pertemuan antara ketiga negara mencerminkan hubungan persaudaraan yang erat antar sesama negara kawasan Pasifik.

"Pertemuan ini mencerminkan semakin eratnya persaudaraan sesama negara Pasifik," tutur Jokowi.

Dalam kesempatan itu, Jokowi juga menyampaikan apresiasi Melanesian Spearhead Group (MSG) dan Pacific Islands Forum (PIF) yang telah menghormati kedaulatan dan integritas wilayah Indonesia dalam sejumlah pertemuan.

"Saya juga ikuti dari dekat, pelaksanaan KTT MSG dan KTT PIF, dan saya mengapresiasi posisi MSG dan PIF yang menghormati kedaulatan dan integritas wilayah Indonesia,”" ungkap Jokowi.

Jokowi lebih lanjut menyampaikan komitmen Indonesia untuk terus memperkuat hubungan dengan MSG dan PIF melalui sejumlah kerja sama yang nyata.

"Komitmen ini telah ditunjukkan oleh Indonesia dalam berbagai kesempatan, antara lain mengundang PIF di KTT G20 dan KTT ASEAN," tutur Jokowi.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Kerja Sama Sekretariat ASEAN dan PIF

Bertemu PM Fiji-Papua Nugini, Jokowi Tegaskan Komitmen Indonesia Jadikan Pasifik Damai dan Stabil
Presiden Jokowi bertemu PM Papua Nugini James Marape dan Perdana Menteri Fiji Sitiveni Rabuka di Moscone North, San Francisco, Amerika Serikat, Kamis, 16 November 2023. (Foto: Laily Rachev - Biro Pers Sekretariat Presiden)

Jokowi pun memuji pencapaian Kdalam meningkatkan kerja sama.

"Indonesia telah berhasil mendorong terjadinya kerja sama antara Sekretariat ASEAN dan PIF," ucapnya.

Dalam kesempatan itu, Jokowi mengungkapkan harapan Indonesia untuk menjadi mitra dalam pembangunan MSG dan PIF.

Presiden pun turut senang melihat sejumlah perkembangan pembangunan fasilitas publik yang telah dilaksanakan di Fiji dan juga Papua Nugini.


ASEAN Caucus Terbentuk, Jokowi Tekankan ASEAN Harus Jadi Global Hub Industri Kendaraan Listrik

Presiden Jokowi di acara ABAC ASEAN Caucus Day yang digelar di Hotel Four Seasons, San Francisco, Amerika Serikat, pada Rabu, 15 November 2023.
Presiden Jokowi di acara ABAC ASEAN Caucus Day yang digelar di Hotel Four Seasons, San Francisco, Amerika Serikat, pada Rabu, 15 November 2023. Foto: Laily Rachev - Biro Pers Sekretariat Presiden

Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyambut baik terbentuknya ASEAN Caucus untuk memperkuat sentralitas ASEAN dalam APEC Business Advisory Council.

"Saya harap melalui forum ini kemitraan pemerintah dan bisnis dapat menjadi makin sinergi," kata Jokowi, dikutip dari keterangan resmi Sekretariat Kabinet, Kamis (16/11/2023).

 Jokowi menyampaikan bahwa ASEAN merupakan salah satu kawasan strategis yang memiliki modal kuat untuk menjadi pusat dari pertumbuhan dunia.

Selain itu, ASEAN juga memiliki sejumlah kekuatan yang menjadi aset penting seperti pertumbuhan ekonomi di atas rata-rata dunia dan demografi usia muda yang besar.

"Dan juga stabilitas kawasan yang selalu terjaga, ini juga sebuah kekuatan. Inilah aset penting yang memungkinkan suara ASEAN dapat didengar lebih keras di berbagai forum termasuk di APEC," lanjut Jokowi, dalam sambutannya pada acara ABAC ASEAN Caucus Day yang digelar di Hotel Four Seasons, San Francisco, Amerika Serikat (AS), Rabu (15/11).

Dalam kesempatan itu, Jokowi juga menyampaikan pandangannya terhadap sejumlah bidang yang dapat menjadi fokus ASEAN Caucus.

Fokus pertama, adalah percepatan transisi energi, di mana ASEAN telah sepakat untuk menjadi global hub industri kendaraan listrik.

"Caucus ASEAN dapat menjadi bagian penting untuk memperkuat inisiatif ini. Di sisi lain transisi energi juga membutuhkan dukungan investasi, dukungan teknologi di mana prakarsa Indo-Pacific Impact Fund itu dapat memiliki peran yang signifikan," jelasnya.

 


Netralitas Karbon

Presiden Jokowi
Presiden Joko Widodo atau Jokowi memberi Kuliah Umum di Stanford University, San Fransisco, Amerika Serikat. (Foto: Laily Rachev - Biro Pers Sekretariat Presiden).

Fokus lainnya yang penting adalah pencapaian netralitas karbon.

Jokowi menegaskan, perekonomian harus tetap berkembang seiring dengan komitmen ASEAN untuk turut menjaga lingkungan.

"ASEAN juga telah menyepakati strategy for carbon netrality. Indonesia juga menargetkan net zero pada 2060 di mana pencapaian target tersebut butuh kerja sama konkret khususnya di sektor pemerintah dan bisnis yang dapat dijembatani oleh ASEAN Caucus," paparnya.

Terakhir, Jokowi mendorong peran aktif ASEAN Caucus dalam mendukung komitmen ASEAN untuk mempercepat implementasi pembayaran digital batas melalui kerja sama lembaga-lembaga keuangan.

"Saya yakin kaukus ASEAN dapat berperan dalam inisiatif ini," tandasnya.

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya