Liputan6.com, Jakarta Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Kemenko Marves) memastikan akan menunggu hasil investasi kecelakaan kerja smelter meledak yang terjadi di PT Indonesia Tsingshan Stainless Steel (ITSS), yang beroperasi dalam Kawasan Industri PT Indonesia Morowali Industrial Park (IMIP), Sulawesi Tengah.
Deputi Bidang Investasi dan Pertambangan Kemenko Marves Septian Hario Seto mengatakan bahwa kepolisian dan dinas ketenagakerjaan telah melakukan investigasi terhadap kejadian tersebut dengan memeriksa lokasi dan bukti-bukti yang ada.
"Kami tidak berspekulasi dan akan menunggu hasilnya. Penting untuk memastikan bahwa SOP K3 (Standard Operational Procedure Kesehatan dan Keselamatan Kerja) dapat dilaksanakan dengan baik demi keamanan dan pencegahan kecelakaan di masa depan," kata dia di Jakarta, Kamis (28/12/2023).
Advertisement
Seto menegaskan bahwa fokus pemerintah saat ini yaitu memastikan korban yang masih dirawat mendapatkan perawatan yang memadai.
"Dengan dasar bahwa perusahaan memberikan perawatan sesuai penilaian dokter dan permintaan keluarga, sehingga mereka dapat pulih dan beraktivitas kembali," ujarnya.
Kemenko Marves juga menekankan kepada perusahaan bahwa perawatan yang diberikan kepada korban harus dilakukan dengan baik, dan berharap komitmen tersebut terus diperhatikan untuk pemulihan yang optimal.
"Pastikan hak-hak korban meninggal diberikan dengan sepenuhnya, termasuk pemberian beasiswa kepada anak-anak yang ditinggalkan hingga kuliah. Sementara itu, untuk korban yang sedang dirawat, kami telah menyampaikan kepada perusahaan agar santunan atau kompensasinya sesuai dengan kebutuhan," tegas Seto.
Jumlah Korban
Dalam kesempatan yang sama, Pj Bupati Morowali Rachmansyah Ismail menyampaikan per Rabu (27/12) Pukul 13.11 WITA, dari total 59 orang korban, ada 19 orang meninggal dunia yang terdiri dari 11 TKI dan 8 tenaga kerja asing (TKA).
Sebanyak 10 orang TKI tengah menjalani rawat jalan, 14 orang TKI dirawat di RSUD Morowali, 6 orang dirawat di Klinik IMIP yang terdiri dari 3 TKA dan 3 TKI, 8 orang yang terdiri dari 3 TKI dirujuk ke Palopo dan 5 TKA dirujuk ke China. Selain itu, ada 2 orang TKI yang menjalani perawatan sendiri.
Pemkab Morowali memberikan bantuan uang tunai senilai Rp167.500.000 dengan rincian sebanyak Rp77.500.000 untuk korban meninggal, dan sebanyak Rp90.000.000 untuk para korban yang sedang dalam perawatan.
Pemkab Morowali juga memberikan bantuan 12 unit ambulans dari desa, puskesmas dan paguyuban sekitar TKP, ada pula 6 unit ambulans dari PT IMIP, dan 4 unit dari perusahaan lain.
Sementara itu, dari PT IMIP yang menaungi operasional ITSS menegaskan bahwa tidak ada ancaman PHK terhadap karyawan yang mengedarkan video terkait ledakan tungku kecelakaan kerja tersebut. Perusahaan juga mengharapkan hasil investigasi dapat memberikan kejelasan lebih lanjut.
Advertisement