Liputan6.com, Jakarta Calon Presiden Nomor Urut 2, Prabowo Subianto masih berpegang pada potensi dari lumbung pangan nasional atau food estate untuk meningkatkan produksi dalam negeri. Dia turut membandingkan dengan proses impor beras dari luar negeri.
Prabowo mengatakan, rencana food estate sudah diinisiasi sejak tahun 1970 oleh bos Pertamina saat itu, Ibnu Sutowo. Dia menilai ini jaid satu-satunya jalan untuk menjaga ketahanan pangan Tanah Air.
Baca Juga
"Salah satu strategi yang paling utama adalah food estate, lumbung padi yang sudah digagas oleh pak Ibnu Sutowo dari tahun 70, jadi sudah hampir 50 tahun yang lalu, dan ini satu-satunya jalan," kata Prabowo dalam Dialog Capres Bersama Kadin Indonesia: Menuju Indonesia Emas 2045, di Jakarta, Jumat (12/1/2024).
Menteri Pertahanan ini juga mengungkit soal impor beras dari Vietnam untuk pemenuhan konsumsi di Indonesia. Dia memandang hal ini merupakan tafsiran dari paham neoliberal.
Advertisement
Namun, proses impor beras ini dipandang hanya bergantung pada kemampuan negara lain. Sehingga dikhawatirkan tidak mampu memenuhi kebutuhan nasional jika produksi dalam negeri tidak digenjot.
"Karena paham orang neolib, 'ndak usah, untuk apa beli beras dari petani Indonesia, beli aja dari petani Vietnam, lebih murah'. Padahal kalau dia tutup (ekspor beras), dia tidak mau jual, kita makan apa," tegasnya.
Food Estate Jadi Jalan Keluar
Dengan demikian, Prabowo memandang kalau food estate bisa menjadi jalan keluar dari permasalahan pangan nasional. Pada saat yang sama, turut memperhatikan juga kemakmuran dari petani.
"Saya sudah bicara bertahun-tahun ada rekam digital, rekam cetak saya semua, dari berapa tahun kita harus punya food estate yang besar, tapi kita harus bantu semua petani kita, kita harus bikin petani makmur, jadi anaknya petani mau jadi petani seperti di Jerman di mana-mana," urai Prabowo Subianto.
Â
Pengalaman Prabowo
Prabowo yang menyebut Jerman ternyata bukan tanpa alasan. Dia mengaku pernah menyambangi sebuah desa di negara tersebut dan melihat pola hidup petaninya disana.
Ternyata, untuk sekelas petani di Jerman, sudah bisa memiliki mobil mewah. Terlebih lagi, kehidupannya pun tergolong cukup tinggi yang diisyaratkan Prabowo melalui kegiatan pasca bertani di Jerman.
"Dia kerja di ladang sore, dia naik mobil, dia ke disko malam-malam, iya kan. Saya pernah ke desanya Jerman, bau tai sapi tapi mobilnya golf, rumahnya bagus, sore-sore dia sudah langsung ganti baju, malam-malam dia dansa di disko, anak-anak muda mau jadi petani di Jerman. Kita harus bikin anak-anak muda Indonesia mau jadi petani di Indonesia," pungkasnya.
Â
Advertisement
Beda Pandangan Anies dan Mentan soal Food Estate, Ini Temuannya
Sebelumnya, Calon Presiden (Capres) Nomor Urut 1 Anies Baswedan sempat menyinggung soal program Food Estate pemerintah di Kalimantan Tengah. Dalam sesi Debat Ketiga Capres 2024, Anies menilai salah satu lahan dalam proyek Food Estate singkong hanya menguntungkan segelintir orang.
"Food Estate singkong menguntungkan kroni, merusak lingkungan, dan tidak menghasilkan. Ini harus diubah," tegas Anies Baswedan beberapa waktu lalu, dikutip Selasa (9/1/2024).
Merespon kritikan tersebut, Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman menganggap itu sebagai hal yang tidak perlu diperdebatkan. Ia lantas menyoroti 600 ha lahan Food Estate yang sukses ditanami jagung.
"Sudah lah, gini. Pertanyaan itu bukan untuk diperdebatkan, tapi untuk dikerjakan. Kemarin 600 ha itu sudah kita tanami jagung, berhasil kan?," ujar Mentan.
"Tanaman singkong sementara kita tanami, ini cuman luasnya 600 ha. Yang kami rawat ini 7,4 juta ha. Artinya, hanya 0,08 persen. Pertanyaan bukan untuk diperdebatkan, tapi dikerjakan. Buktinya, jagung umurnya sudah 2 bulan seumur dengan jabatan saya, tumbuh subur," imbuhnya.
Adapun kritikan Anies soal Food Estate ditujukan kepada lawan debatnya, Calon Presiden Nomor Urut 2 Prabowo Subianto. Sosok yang juga menjabat sebagai Menteri Pertahanan ini telah mendapat penugasan mengelola tanaman singkong di proyek Food Estate Gunung Mas, Kalimantan Tengah.
Pada 2023 lalu, Mentan Andi Amran pun sempat mengklaim pengembangan Food Estate telah berhasil tanam dan panen. Namun, komoditas yang dimaksud bukan singkong, melainkan jagung yang berkembang di area seluas 600 ha.
Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (Walhi) Kalimantan Tengah dan BBC lantas menilai proyek Food Estate jagung tersebut seolah dipaksakan demi menutup kegagalan proyek perkebunan singkong.
Canda Prabowo Bersama Kadin: Saya Bukan Penjilat, 2 Kali Kalah Itu Sedih Loh Eh Kalian Ketawa Kan
Calon Presiden (Capres) Nomor Urut 2 Prabowo Subianto menegaskan dia bukan orang yang suka 'menjilat' kekuasaan. Ini merujuk pada konteks dimana saat ini dia berada di dalam kabinet bersama dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Padahal, kata Prabowo, dia dikalahkan hingga 2 kali putaran pemilihan presiden (pilpres) oleh Jokowi. Sontak kisahnya ini di riuh suara tawa dari para pengusaha yang tergabung dalam Kadin Indonesia.
"Saudara-saudara, saya ini bukan tukang menjilat, bukan. Saya ini 2 kali dikalahkan oleh Pak jokowi. Nah kalian ketawa kan, kalah itu sedih loh, ee ketawa lagi kalian ini. Inilah orang Indonesia ada temannya yang sedih dia ketawa," ungkap Prabowo dalam Dialog Capres Bersama Kadin Indonesia: Menuju Indonesia Maju 2045, di Jakarta, Jumat (12/1/2024).
Menteri Pertahanan ini mengisahkan beberapa kesempatan debat saat melawan Jokowi. Meski debat berjalan cukup panas, hubungan keduanya masih tetap baik.
"Tapi begini, Anda perhatikan gak, selama saya bersaing di debat dimanapun, anda lihat saya masih bersahabat sama beliau," ujar dia.
Hal ini pun disebut membuat sejumlah orang-orang disekelilingnya merasa heran dengan sikap Prabowo. Tak cuma usai debat, pandangan ini berlanjut ketika Prabowo menerima pinangan Jokowi untuk ikut dalam kabinet pemerintahan menjabat posisi tertinggi Kementerian Pertahanan.
"Orang merasa aneh, tim saya waktu itu, tim kampanye marah2 sama saya habis debat, 'bapak kenapa? kenapa enggak ..', yaa gimana saya merasa banyak pikiran pak Jokowi benar untuk apa saya sanggah kalau saya setuju, iya kan," tuturnya.
"Jadi saudara-saudara, ternyata bener beliau menang tapi ajak saya, banyak pengikut saya gak setuju," sambung Prabowo.
Â
Advertisement