Buang Spring Bed di Jalur KRL, Pelaku Terancam Denda Rp 15 Juta

KAI Commuter buka suara terkait adanya kendala perjalanan di lintas Tanah Abang-Rangkasbitung. Ternyata, didapati ada kawal spring bed

oleh Arief Rahman H diperbarui 31 Jan 2024, 09:30 WIB
Diterbitkan 31 Jan 2024, 09:30 WIB
Polemik Impor 29 Unit Rangkaian KRL Bekas dari Jepang
KAI Commuter buka suara terkait adanya kendala perjalanan di lintas Tanah Abang-Rangkasbitung. Ternyata, didapati ada kawal spring bed . (Liputan6.com/Johan Tallo)

Liputan6.com, Jakarta PT Kereta Commuter Indonesia (KCI) atau KAI Commuter buka suara terkait adanya kendala perjalanan di lintas Tanah Abang-Rangkasbitung. Ternyata, didapati ada kawal spring bed yang menyangkut di rangkaian KRL Commuter Line.

Dampaknya, sekitar 14 perjalanan KRL Commuter Line harus terlambat karena menunggi proses evakuasi. Bahkan, tercatat ada perjalanan yang dibatalkan.

External Relations & Corporate Image Care KAI Commuter, Leza Arlan mengungkap aturan terkait benda asing yang berada di lintasan kereta. Dia menegaskan, setiap orang dilarang menyimpan barang di jalur tersebut.

"KAI Commuter sangat menyayangkan atas kejadian tersebut, sesuai dengan UU No. 23 Tahun 2007 tentang Perkeretaapian, dinyatakan bahwa setiap orang dilarang berada di ruang manfaat jalur kereta api, menyeret, menggerakkan, meletakkan, atau memindahkan barang di atas rel atau melintasi jalur kereta api, ataupun menggunakan jalur kereta api untuk kepentingan lain, selain untuk angkutan kereta api," papar Leza dalam keterangannya, Selasa (30/1/2024) malam.

Denda Rp 15 Juta

Masih dalam aturan yang sama, Leza menegaskan ada sanksi denda bagi orang yang melanggar aturan tersebut. Secata nominal, seseorang yang meletakkan barang dimana mengganggu perjalanan kereta bosa dikenai denda sebesar Rp 15 jura.

"Sesuai dengan UU No. 23 Tahun 2007, Pelanggaran atas hal tersebut juga bisa kena denda sebesar Rp 15 juta," tegasnya.

"Untuk itu KAI Commuter mengajak masyarakat khususnya yang berada disepanjang jalur rel untuk menjaga bersama-sama keselamatan dan keamanan perjalanan kereta api, khususnya perjalanan Commuter Line," sambung Leza.

Disamping itu, Leza juga meminta pengguna commuter line untuk selalu mematuhi aturan dan arahan petugas di lapangan. Serta, tidak memaksakan naik jika keadaan commuterline sudah padat.

 

Kawat Spring Bed Menyangkut di KRL

FOTO: Kapasitas Penumpang KRL Jabodetabek Naik Jadi 80 Persen
Sejumlah penumpang naik kereta rel listrik (KRL) di Stasiun Manggarai, Jakarta, Kamis (19/5/2022). Penambahan kapasitas penumpang KRL menjadi 80 persen dibuat menyesuaikan aturan terbaru Surat Edaran (SE) Kementerian Perhubungan Nomor 57 Tahun 2022 tentang Petunjuk Pelaksanaan Perjalanan Orang dalam Negeri dengan Transportasi Perkeretaapian pada Masa Pandemi COVID-19. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Sebelumnya, ramai keluhan pengguna KRL Commuter Line relasi Tanah Abang-Rangkasbitung karena terlambatnya kerete. Imbasnya, terjadi penumpukan di beberapa stasiun di jalur tersebut.

Salah satu yang terdampak adalah kepadatan di stasiun Pondok Ranji. Ternyata, ada kendala pada satu rangkaian kereta di stasiun tersebut.

External Relations & Corporate Image Care KAI Commuter, Leza Arlan mengungkap, ada kawat spring bed yang menyangkut di salah satu rangkaian kereta. Alhasil, perjalanan KRL lainnya ikut kena imbasnya.

"KAI Commuter memohon maaf atas terjadinya kendala operasional perjalanan Commuter Line No. 1772 relasi Tanah Abang-Rangkasbitung pada Selasa (30/1), pukul 18.17 WIB di Stasiun Pondok Ranji imbas benda asing berupa kawat Spring Bad menyangkut dibawah rangkaian kereta sehingga perjalanan Commuter Line No. 1772 belum dapat melanjutkan perjalanannya kembali," ujar dia dalam keterangannya, Selasa (30/1/2024) malam.

Dia menjelaskan, beberapa saat setelah diketahui kendala itu, petugas terkait sudah berada di lokasi untuk melepaskan kawat spring bed yang menyangkut tersebut. Kemudian melakukan pemeriksaan pada rangkaian untuk keselamatan dan keamanan perjalanan Commuter Line pada lintas tersebut.

 

KRL Terdampak

Pasca Pencabutan PPKM, Angka Pengguna Kereta Commuter Line Meningkat Drastis
Penumpang melihat ponsel di dalam kereta rel listrik (KRL) saat menunggu keberangkatan di Stasiun Tanah Abang, Jakarta, Rabu (17/1/2023). Sementara itu, total volume pengguna pada weekend sebanyak 3.087.153 orang atau rata-rata sebanyak 617.431 orang. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Akibat kendala tersebut, KAI Commuter melakukan rekayasa pola operasi untuk perjalanan Commuter Line diantaranya :

  1. Commuter Line No. 1778 di Stasiun Kebayoran berjalan pada jalur kiri Kebayoran-Pondok Ranji, berangkat pukul 19.04 WIB.
  2. Commuter Line No. 1780 di Stasiun Kebayoran berjalan pada jalur kiri Kebayoran-Pondok Ranji, berangkat pukul 19.24 WIB
  3. Commuter Line No. 1793 (Tiga Raksa-Tanah Abang) perjalanan hanya sampai Stasiun Serpong.
  4. Commuter Line No. 1789 (Parung Panjang-Tanah Abang) perjalanan hanya sampai Stasiun Sudimara.
  5. Commuter Line No. 1790 (Tanah Abang - Rangkasbitung) perjalanan hanya relasi Sudimara-Rangkasbitung.
  6. Commuter Line No. 1794 (Tanah Abang - Serpong) perjalanan dibatalkan.
  7. Commuter Line No. 1799 (Parung Panjang - Tanah Abang) perjalanan dibatalkan.
  8. Commuter Line No. 1800 (Tanah Abang - Parung Panjang) perjalanan dibatalkan.

Sedangkan commuter line lainnya yang berdampak antara lain:

  1. Commuter Line No. 1776 di jalur I Stasiun Kebayoran.
  2. Commuter Line No. 1778 di jalur III Stasiun Kebayoran, mengalami keterlambatan 34 menit.
  3. Commuter Line No. 1780 di jalur I Stasiun Palmerah, mengalami keterlambatan 25 menit.
  4. Commuter Line No. 1785 di Stasiun Palmerah, keterlambatan 19 menit.
  5. Commuter Line No. 1782 di jalur VI Stasiun Tanah Abang, mengalami keterlambatan 18 menit.
  6. Commuter Line No. 1784 di jalur VI Stasiun Tanah Abang, mengalami keterlambatan 31 menit.
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya