Harga Beras di Wonogiri Masih Mahal, Jokowi Perintahkan Bulog Turun Tangan

Presiden Jokowi meninjau langsung ketersediaan dan harga sejumlah bahan pokok di Pasar Kota Wonogiri, Jawa Tengah. Terkait harga beras yang masih tinggi, Presiden mengatakan telah menginstruksikan ke Bulog untuk menggelontorkan beras

oleh Arthur Gideon diperbarui 01 Feb 2024, 13:50 WIB
Diterbitkan 01 Feb 2024, 13:50 WIB
Presiden Jokowi saat memberikan keterangan pers di Pasar Rogojampi Banyuwangi (Istimewa)
Pada Kamis ini, Jokowi dan Iriana meninjau langsung ketersediaan dan harga sejumlah bahan pokok di Pasar Kota Wonogiri, Jawa Tengah. Menurutnya harga sejumlah bahan pokok di Pasar Wonogiri masih dalam kondisi yang baik. (Istimewa)

Liputan6.com, Jakarta - Presiden Joko Widodo (Jokowi) melakukan kunjungan kerja di sejumlah daerah di Jawa Tengah dan Yogyakarta pada pekan ini. Dalam kunjungan ini Jokowi didampingi oleh Ibu Negara Iriana Joko Widodo. 

Pada Kamis ini, Jokowi dan Iriana meninjau langsung ketersediaan dan harga sejumlah bahan pokok di Pasar Kota Wonogiri, Jawa Tengah. Menurutnya harga sejumlah bahan pokok di Pasar Wonogiri masih dalam kondisi yang baik.

"Ya harga-harga baik. Saya lihat tadi bawang merah harga bagus Rp 25 (ribu), kemudian cabai-nya Rp 35 (ribu) dulu kan sampai Rp 100 (ribu) sekarang sudah Rp 35 (ribu), kemudian yang agak naik memang beras," ujar dia dikutip dari Antara, Kamis (1/2/2024).

Terkait harga beras yang masih tinggi, Presiden mengatakan telah menginstruksikan ke Bulog untuk menggelontorkan beras Stabilisasi Pasokan Harga Pangan (SPHP) di Pasar Kota Wonogiri.

Sedangkan terkait stok, dia menyebut bahwa ketersediaan beras masih dalam kondisi aman. "Stok beras tidak ada masalah, hanya perlu intervensi untuk harga," ujar Presiden.

Bantuan Modal Kerja

Dalam kesempatan tersebut, Presiden Jokowi juga memberikan bantuan modal kerja kepada sejumlah pedagang. Lasiyem, salah seorang pedagang ayam, bersyukur dan berterima kasih atas bantuan yang diberikan.

"Dikasih uang bantuan ini untuk modal. Senang alhamdulillah matur nuwun, terima kasih," ucapnya.

Hal serupa diungkapkan oleh Sri Lanjari, pedagang kerupuk yang telah berjualan selama 17 tahun. Ia mengaku akan memanfaatkan bantuan yang diterimanya untuk tambahan modal usaha.

"Terima kasih Bapak Jokowi. Senang banget. Buat tambahan modal. Terharu, pokoknya terima kasih, sehat selalu Bapak Jokowi," kata dia.

Turut mendampingi Presiden dan Ibu Iriana dalam peninjauan ini adalah Pj. Gubernur Jawa Tengah Nana Sudjana dan Bupati Wonogiri Joko Sutopo.

Harga Beras Masih Mahal Meski Sudah Ada Bansos, BPS Bongkar Penyebabnya

Bulog Gelontorkan 30 Ribu Ton Beras di Pasar Induk Cipinang
Pekerja memindahkan beras ketika bongkar muat beras bulog di gudang PT Food Station Tjipinang Jaya, Jakarta Timur, Jumat (3/2/2023). Untuk menstabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP), Perum BULOG akan menyaluran beras SPHP di Pasar Induk Beras Cipinang dari 13 ribu menjadi 30 ribu ton,dengan harga paling tinggi sebesar Rp. 8.900. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Sebelumnya, Plt. Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Amalia Adininggar Widyasanti mengungkap penyebab harga beras masih mahal di pasaran. Meskipun, pemerintahan Presiden Jokowi gencar membagikan bantuan sosial (bansos) pangan berupa beras.

Amalia menyebut, mahalnya harga beras di pasaran akibat beberapa negara penghasil masih menahan ekspor beras untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri. Sehingga, terjadi kelangsungan pasokan beras di pasar internasional.

"Harga beras yang tinggi karena memang pertama kembali lagi ini dipengaruhi oleh suplai yang relatif lebih rendah dibandingkan dengan demand (permintaan). Karena beberapa negara menahan dari ekspor berasnya," ujar Amalia dalam konferensi pers di Jakarta, Kamis (1/4/2024).

Selain itu, tren kenaikan harga beras juga terjadi akibat produksi yang lebih rendah dibandingkan sejumlah sentra wilayah. Ini disebabkan oleh faktor cuaca akibat El-Nino berkepanjangan.

"Sementara itu kalau di dalam negeri juga panen beras yang relatif lebih rendah dikarenakan faktor cuaca El Nino," ungkap Amalia.

 

Produksi Beras

20160503-Pasar- Inflasi Masih Terkendali Hingga Juni-Jakarta-Angga Yuniar
Pedagang tengah menata dagangannya di salah satu pasar di Jakarta, Selasa (3/5). Badan Pusat Statistik (BPS) mengatakan harga bahan kebutuhan pokok relatif terkendali seperti beras dan daging ayam. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Oleh karena itu, BPS memproyeksikan produksi beras untuk periode Januari - Februari 2024 masih lebih rendah dibandingkan permintaan. Namun, Amalia tidak menyebutkan data produksi beras untuk periode Januari - Februari 2024.

"BPS memperkirakan bahwa produksi beras masih relatif lebih rendah dibandingkan dengan konsumsi atau terjadi defisit sesuai dengan angka yang kami peroleh,"  pungkasnya.

Infografis Harga Beras Naik hingga Beli Beras Dibatasi
Infografis Harga Beras Naik hingga Beli Beras Dibatasi (Liputan6.com/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya