Perguruan Tinggi Dituntut Cetak SDM Peduli SDGs, Ini Manfaatnya

Penelitian-penelitian terbaru yang dilakukan oleh fakultas dan mahasiswa perguruan tinggi perlu berfokus pada solusi konkret untuk tantangan Sustainable Development Goals atau SDGs.

oleh Septian Deny diperbarui 01 Feb 2024, 20:26 WIB
Diterbitkan 01 Feb 2024, 20:25 WIB
Ilustrasi Generasi Z atau Gen Z
penelitian-penelitian terbaru yang dilakukan oleh fakultas dan mahasiswa perguruan tinggi perlu berfokus pada solusi konkret untuk tantangan Sustainable Development Goals atau SDGs. (Foto By AI)

Liputan6.com, Jakarta Perguruan tinggi diingatkan untuk melakukan langkah-langkah inovatif dalam pendidikan. Hal itu mencakup kurikulum yang terintegrasi dengan isu-isu berkelanjutan dan program pembelajaran interdisipliner.

"Pendidikan di perguruan tinggi tidak hanya sebatas pengetahuan akademis, tetapi juga membentuk karakter dan nilai-nilai yang mendukung keberlanjutan dan menciptakan pemimpin masa depan yang peduli terhadap isu-isu global,” kata Ketua Sekolah Tinggi Manajemen IPMI Aman Wirakartakusumah di Jakarta, Kamis (1/2/2024).

Menurut Aman, penelitian-penelitian terbaru yang dilakukan oleh fakultas dan mahasiswa perguruan tinggi perlu berfokus pada solusi konkret untuk tantangan Sustainable Development Goals atau SDGs.

"Ini melibatkan riset-riset di bidang energi terbarukan, ketahanan pangan, dan pengelolaan lingkungan," jelasnya.

Hal ini dikatakan Prof. Aman saat membuka acara Plan Indonesia Partnership Gathering di kampus IPMI International Business School, Jakarta.

Kegiatan ini dihadiri oleh Staf Ahli Menteri PPN/Bappenas (Kepala Sekretariat Nasional SDGS) Pungkas Bahjuri Ali, Dirjen Pembangunan Desa dan Perdesaan Kementerian Desa PDTT Sugito, serta perwakilan dari Yayasan Plan International Indonesia, Prof. Fasli Jalal dan Dini Widiastuti.

Prof Aman mengatakan, perguruan tinggi dinilai mampu mengaplikasikan ilmu pengetahuan dan teknologi yang dihasilkan dari penelitian untuk memberikan manfaat langsung kepada masyarakat.

Sehingga perlu ada desa atau wilayah yang dibina oleh perguruan tinggi untuk menciptakan hilirisasi penelitian yang berkelanjutan.

"Sekolah Tinggi Manajemen IPMI berupaya menjalin kemitraan dengan pemerintah, bisnis, dan organisasi non-profit untuk meningkatkan efektivitas inisiatif berkelanjutan. Ini melibatkan kolaborasi dalam pengembangan kebijakan, riset bersama, dan implementasi proyek-proyek berskala besar," katanya.

Dengan elaborasi tersebut, Prof Aman optimis implementasi SDG’s dapat menyasar hingga sektor masyarakat. Selain itu, mahasiswa didorong berperan aktif dalam inisiatif-inisiatif berkelanjutan, dari aksi sosial hingga pengembangan proyek-proyek inovatif. Setiap perguruan tinggi perlu menekankan peran mahasiswa sebagai agen perubahan yang kreatif dan proaktif.

 

Sumber: Merdeka.com

Gen Z Jadi Pengguna AI Generatif Paling Banyak di Indonesia, Apa Sebabnya?

Galaxy AI Media Session
Country Head of Android of Google Indonesia Denny Galant menjelaskan alasan Gen Z sebagai peringkat satu pengguna AI Generatif. (Liputan6.com/Labib Fairuz)

Sebelumnya, Perkembangan teknologi kini makin bertumbuh pesat. Hal ini dibuktikan dengan munculnya berbagai model teknologi kecerdasan buatan (AI), salah satunya adalah AI Generatif.

AI sendiri telah menjadi bagian dari kehidupan kita, dan masyarakat Indonesia tampak familiar dengan teknologi ini, terlebih lagi generasi muda.

Menurut pemaparan Country Head of Android of Google Indonesia, Denny Galant, adaptasi AI di Indonesia didominasi oleh Generasi Z (Gen Z).

“Dan ini sangat luar biasa sebagai starting point. Bahwa, 43 persen ini angka yang gede,” ujarnya saat konferensi pers Galaxy AI, Kamis (13/12/2023).

Hal ini bukan tanpa alasan, Gen Z yang dikenal sebagai pengguna aktif internet merupakan golongan anak muda yang memiliki kreativitas dan rasa ingin tahu tinggi.

Sifat ini kemudian selaras dengan peran dan tugas AI generatif yang bisa membantu produktivitas dan kreativitas anak muda. Menurut data ini juga, Gen Z paling banyak menggunakan AI generatif foto dan video di smartphone.

 

Penggunaan AI

Penggunaan AI di ponsel semacam ini dinilai akan sangat berguna bagi pengguna. Pakar AI dan Founder of Kata.ai Irzan Aditya mengungkapkan kekuatan AI on device karena lebih mudah diakses.

“Ini menurut saya memang the future of Generative AI, akan terasa powerful saat on device. Karena ketika on device, ini banyak sekali potensi yang kita bisa buka,” ucapnya.

Dengan kepraktisan perangkat mobile, pengguna bisa menikmati berbagai fitur AI kreatif seperti fotografi, komunikasi, bahkan kesehatan.

Karena sistemnya on device, pengguna seperti Gen Z juga dapat mengakses fitur-fitur AI tanpa harus tersambung ke internet. Melalui Galaxy AI misalnya, pengguna HP Samsung bisa merasakan pengalaman memakai fitur Live Translate Call tanpa harus bertukar data.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya