Bangun Industri Teknologi Informasi, Capres Anies Baswedan Prioritaskan Investasi Padat Karya

Anies Baswedan memprioritaskan investasi masuk dalam bentuk investasi padat karya yang didukung dengan perbaikan reformasi birokrasi dan pemberantasan korupsi.

oleh Arthur Gideon diperbarui 04 Feb 2024, 20:14 WIB
Diterbitkan 04 Feb 2024, 20:11 WIB
Calon Presiden (Capres) dan Calon Wakil Presiden (Cawapres) nomor urut 01 Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar memasuki lokasi debat Pilpres 2024, Minggu (4/2/2024).
Calon Presiden (Capres) dan Calon Wakil Presiden (Cawapres) nomor urut 01 Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar memasuki lokasi debat Pilpres 2024, Minggu (4/2/2024). (Tangkapan Layar YouTube KPU RI)

Liputan6.com, Jakarta - Calon Presiden Nomor Urut 1 Anies Baswedan mengatakan, kemajuan sistem telekomunikasi dan teknologi informasi berkembang sangat pesat. Oleh karena itu Indonesia tidak boleh tertinggal

“Gagasan kita yang pertama adalah peningkatan kualitas manusia dan inovasi sektor teknologi informasi dengan cara pairing, berpasangan mendatangkan pakar untuk bisa alih teknologi bersama sama,” jelas Anies dalam Debat Capres yang berlangsung di JCC, Senayan, Jakarta, Minggu (4/2/2024).

Selain itu yang kedua, Anies Baswedan juga memprioritaskan investasi masuk dalam bentuk investasi padat karya yang didukung dengan perbaikan reformasi birokrasi dan pemberantasan korupsi.

“Ini akan memberikan lowongan kerja untuk masyarakat lokal,” jelas dia.

Hal yang tidak kalah penting dalam pembangunan ini adalah perlindungan atas hak intelektual yang nanti akan terkait industri manufaktur.

“Kami memandang investasi padat karya akan memungkinkan Indonesia melompat lebih cepat,” tutup dia.

Anies Baswedan Singgung Bansos di Debat Capres: Untuk yang Butuh, Bukan Kepentingan yang Memberi

Calon Presiden (Capres) nomor urut 01 Anies Baswedan saat debat Pilpres 2024 terakhir yang digelar Minggu (4/2/2024) di Jakarta Convention Center (JCC), Senayan, Jakarta Pusat.
Calon Presiden (Capres) nomor urut 01 Anies Baswedan saat debat Pilpres 2024 terakhir yang digelar Minggu (4/2/2024) di Jakarta Convention Center (JCC), Senayan, Jakarta Pusat. (Tangkapan Layar YouTube KPU RI)

Calon Presiden nomor Urut 1 Anies Baswedan mengungkap ada sekitar 70 juta orang yang belum memiliki jaminan. Pada konteks ini, termasuk adalah bantuan sosial (bansos).

Anies mengatakan, hal itu merupakan masalah yang saat ini dihadapi oleh Indonesia. Dia juga mencatat, masih ada 45 juta orang yang belum bekerja dengan layak.

 "Apa masalah hari ini? 45 juta orang belum bekerja dengan layak, bicara jaminan sosial, lebih dari 70 juta orang tidak punya jaminan sosial," ujar Anies dalam Debat Capres, di Jakarta, Minggu (4/2/2024).

Dia menjelaskan, selama satu tahun belakangan, pihaknya menerima banyak masukan dari masyarakat. Salah satu yang disorotinya juga adalah terkait dengan penyaluran bansos.

Fenomena Bansos

Setelah melihat fenomena bansos belakangan, Anies merumuskan sejumlah cara penyaluran bansos. Misalnya, tertuang dalam programnya, yakni bansos plus.

"Apa yang ingin kita capai? satu, kita ingin memastikan hidup sehat, dan bila sakit ada pertolongan cepat, tumbuh cerdas dengan biaya terjangkau, keluarga sejahtera karena upahnya layak," tuturnya.

Anies menegaskan akan memberikan bansos pada kalangan-kalangan yang membutuhkan dan bukan berdasarkan pada kepentingan dari pemberi bansos.

"Bila membutuhkan diberikan bansos sesuai kebutuhannya. Bansos plus, bukan memberikan bansos untuk kepentingan yang memberi, tapi untuk kepentingan yang diberi, dan warga negara yang bangga dengan negaranya karena dijaga budayanya dan etikanya dijaga tinggi," sambung Anies Baswedan.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya