Liputan6.com, Jakarta Saham BRI atau emiten berkode BBRI tercatat meningkat 2,99% dan menyentuh level tertingginya di level Rp6.025,- per lembar dengan kapitalisasi pasar mencapai Rp913,14 triliun. Angka tersebut merupakan rekor tertinggi sepanjang sejarah BRI pada perdagangan Bursa Efek Indonesia.
Direktur Utama BRI, Sunarso mengungkapkan bahwa kinerja saham BBRI yang kembali memecahkan rekor tertinggi sepanjang sejarah merupakan cerminan dari kinerja keuangan yang impresif.
Baca Juga
“Ini merupakan apresiasi dari para pemegang saham atas kinerja positif berkelanjutan yang dicatatkan perseroan hingga akhir Desember 2023,” ungkapnya.
Advertisement
Sunarso juga menyebut, secara konsolidasian aset perseroan tumbuh 5,3% yoy menjadi Rp1.965,0 triliun dan membukukan laba sebesar Rp60,4 triliun atau tumbuh 17,5% year on year (yoy). Ia juga mengungkapkan, dari sisi fungsi intermediasi, hingga akhir Desember 2023, BRI berhasil mendorong penyaluran kredit tumbuh 11,2% yoy menjadi Rp1.266,4 triliun.
"Pencapaian ini tercatat lebih tinggi dibandingkan dengan penyaluran kredit industri perbankan nasional yang sebesar 10,4% yoy disepanjang tahun 2023," sebutnya.
DPK Tumbuh
Di sisi lain, Sunarso membeberkan, Dana Pihak Ketiga (DPK), hingga akhir Desember 2023 berhasil terhimpun Rp1.358,3 triliun atau tumbuh 3,9% yoy.
"Pencapaian ini juga lebih baik dibandingkan dengan DPK industri perbankan nasional yang tumbuh 3,8% secara yoy pada akhir Desember2023," bebernya.
"Penghimpunan DPK BRI masih didominasi oleh dana murah (CASA) dengan presentase mencapai 64,4% atau setara dengan Rp874,1 triliun," jelas Sunarso.
Ia juga mengungkapkan bahwa mayoritas laba perusahaan akan dikembalikan kepada pemegang saham lewat pembagian dividen
"Mayoritas laba BRI pada akhirnya kembali ke negara sebagai pemegang saham mayoritas untuk selanjutnya dipakai untuk kepentingan rakyat melalui berbagai program pemerintah," ungkap Sunarso.
Sebelumnya, dari laba tahun buku 2022, dividen BRI yang menjadi bagian negara dengan kepemilikan sekurang-kurangnya 53,19% saham atau senilai Rp 23,23 triliun, telah disetorkan ke Rekening Kas Umum Negara (KUN) pada tahun lalu.
Advertisement
Akan Terus Berlanjut
Kinerja saham BBRI yang positif diprediksi akan terus berlanjut. Mengutip riset Nico Laurens analis Panin Sekuritas, performa positif secara tahunan didorong oleh pertumbuhan kredit yang berhasil ada di atas industri, NIM yang meningkat, serta membaiknya cost to income ratio.
Senada dengan hal tersebut, konsensus para analis yang dihimpun Bloomberg dengan melibatkan 35 analis menghasilkan bahwa target harga saham BBRI ada di angka Rp6.575,09/saham dalam 12 bulan ke depan, dengan 34 analis merekomendasikan Beli untuk saham BBRI.
Tak hanya itu, Budi Rustanto analis OCBC Sekuritas memberikan rekomendasi Buy pada saham BBRI dengan target harga dapat mencapai Rp6.500/saham. Sedangkan, Jayden Vantarakis, analis Macquarie memberikan rekomendasi Buy dengan target harga mencapai Rp7.100/saham.
(*)