Liputan6.com, Jakarta Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN) Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) menceritakan kronologi dia diminta untuk menjadi menteri oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi). Menurutnya, prosesnya cukup singkat.
Dia mengisahkan, tawaran menteri itu disampaikan pada Selasa, 20 Februari 2024, kemarin. Satu hari sebelumnya, AHY mengaku ditelepon lebih dulu oleh Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) Pratikno untuk memastikan jadwal pertemuan dengan Jokowi.
Baca Juga
"Ini prosesnya cepat, jadi hari Senin (19/2/2024) malam kurang lebih pukul 8 malam, saya ditelepon oleh Mensesneg bapak Pratikno, pertanyaannya hanya satu, 'apakah sedang di Jakarta?', iya pak, lagi di Jakarta," ucap AHY mengisahkan, dalam momen Serah Terima Jabatan (Sertijab) di Kantor Kementerian ATR/BPN, Jakarta, Rabu (21/2/2024).
Advertisement
"Kemudian beliau menyampaikan, kalau lagi di Jakarta, pak Presiden Jokowi berkenan menerima di Istana Merdeka hari Selasa kemarin pukul 8 pagi. Saya tanya, 'agendanya apa pak?', 'datang saja'. Saya datang kemarin," sambung dia.
Anak Sulung Presiden RI ke 6, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) itu kemudian berhadapan langsung dengan Jokowi. Pada momen itulah, AHY ditawari Jokowi untuk mengisi posisi Menteri ATR/BPN menggantikan Hadi Tjahjanto yang digeser ke Menko Polhukam.
"Dan disitu berdua beliau menyampaikan secara singkat, yang intinya adalah beliau menghendaki agar kami bergabung ke pemerintahan ke dalam kabinet Indonesia Maju dan menduduki posisi Menteri ATR/Kepala BPN," ungkap dia.
Langsung Diterima
Tak lama, AHY langsung menerima pinangan Kepala Negara tersebut. Dia mengaku siap menjalankan tugas selama 8 bulan kedepan.
"Saya mengatakan kepada beliau, terima kasih bapak, ini sebuah kehormatan, sebuah amanah yang insyaallah bisa saya dijalankan dengan baik, walaupun kita tahu, waktunya singkat, 8 bulan, dan setelah itu, saya disampaikan, bahwa hari ini akan segera dilakukan pelantikan," pungkas Agus Harimurti Yudhoyono.
Misi AHY Jadi Menteri ATR/BPN
Menteri Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN) Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) mengatakan ada sejumlah pekerjaan rumah (PR) yang perlu dikejar olehnya. Mengingat, tersisa waktu 8 bulan menjelang kabinet Presiden Joko Widodo (Jokowi) selesai.
AHY mengatakan, sebelumnya telah menemui Mantan Menteri ATR/BPN yang kini menjabat Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Polhukam) Hadi Tjahjanto. Diapun meramu sejumlah target yang akan dikejar.
"Beliau menyampaikan, Wamen dan jajaran pejabat teras ATR/BPN ini juga siap untuk bekerja sama semuanya karena ada target-target pencapaian," ucap AHY di Kantor Kementerian ATR/BPN, Jakarta, Rabu (21/2/2024).
Dia mendorong upaya kontribusi Kementerian ATR/BPN untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi nasional. Caranya dengan mengejar penyelesaian sejumlah target yang sudah ditentukan sebelumnya.
"Termasuk sebagaimana kita bisa menuntaskan target 120 juta bidang PTSL (Pendaftaran Tanah Sistematis Lengkap), kemudian sertifikasi elektronik, isu-isu sengketa yang masih tersisa, termasuk juga yang paling utama bagaimana kementerian yang strategis ini bisa meningkatkan pertumbuhan ekonomi secara keseluruhan," tuturnya.
Advertisement
Manjakan Investor
Dia menegaskan, guna mengejar ini, dia tak bisa sendirian. Langkah ini perlu dilengkapi dengan memberikan kepastian hukum. Satu hal yang disorotinya adalah mengenai kemudahan bagi calon-calon investor untuk bisa menanamkan modal di Indonesia.
"Tentu tidak bisa sendirian tetapi dengan kepastian hukum di bidang tata ruang, space, termasuk juga tanah yang disiapkan untuk pembangunan," kata dia.
"Maka memberikan keyakinan kenyamanan, keamanan, bagi para investor, baik dari dalam maupun luar negeri sehingga pertumbuhan ekonomi, membuka lapangan pekerjaan, meningkatkan penghasilan, dan seterusnya," sambungnya.