Menteri PUPR Investigasi Penyebab Crane Girder Ambruk di Muara Enim

Crande girder ambruk di Muara Enim terjadi pada Kamis, 7 Maret 2024 lalu. Ambruknya crane girder menyebabkan 2 orang meninggal dunia dan menimpa kereta api barang Babaranjang.

oleh Arief Rahman H diperbarui 09 Mar 2024, 20:30 WIB
Diterbitkan 09 Mar 2024, 20:30 WIB
2 Pekerja Meninggal Usai Tertimpa Flyover Muara Enim, Salah Satunya Warga Makassar
Crane flyover Muara Enim Sumsel jatuh menimpa 9 orang warga di TKP, dua di antaranya meninggal dunia (Dok. Humas Polres Muara Enim / Nefri Inge)

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono menurunkan tim untuk mencari penyebab ambruknya crane girder pembangunan flyover Bantaian, di Muara Enim, Sumatera Selatan.

Basuki mengatakan telah mengirimkan Direktur Jenderal Bina Marga Hedy Rahadian untuk mengecek lokasi kejadian tersebut. Termasuk dengan tim dari Komite Keselamatan Konstruksi.

"Oh itu lagi dicek Bina Marga. Lagi dicek dan termasuk komite keselamatan konstruksi yang ke sana. Kayak kalau di trasnport ada KNKT (Komite Nasional Keselamatan Transportasi), ini ada komite keselamatan konstruksi," ujar Basuki Hadimuljono saat ditemui di Kantor Kementerian PUPR, Jakarta, Sabtu (9/3/2024).

Informasi, crande girder ambruk di Muara Enim terjadi pada Kamis, 7 Maret 2024 lalu. Ambruknya crane girder menyebabkan 2 orang meninggal dunia dan menimpa kereta api barang Babaranjang.

Basuki mengatakan, pihaknya belum mendapat informasi penyebab kejadian tersebut. Tim yang diterjunkannya masih dalam upaya menelusuri kejadian itu.

"Sedang melihat penyebab terjadinya kecelakaan tersebut. Itu kecelakaan konstruksi. Belum (diketahui penyebabnya), baru kemarin pak Dirjen Bina Marga ke sana," tuturnya.

Diketahui, ambruknya crane girder itu membuat jalur KA terdampak. Jalur KA yang terdampak berada di petak jalan Gunung Megang-Penanggiran yang terjadi Kamis (7/3/2024) kemarin.

 

Sudah Bisa Dilalui KA

Sebelumnya, PT Kereta Api Indonesia (Persero) atau KAI menyebut hingga Jumat, 8 Maret 2023 pukul 14.14 WIB, jalur yang terdampak sudah dapat dilalui dengan aman dengan kecepatan terbatas 5 km/jam.

Manager Humas PTKAI Divre III Palembang, Aida Suryanti menyebut kecepatan selanjutnya akan ditingkatkan secara bertahap apabila perbaikan jalur telah dilakukan sesuai standar kecepatan yang ditentukan.

"KA pertama yang melintas adalah KA 3032 KA Babaranjang dari Tanjung Enim Baru menuju Tarahan melalui jalur hulu dan jalur tersebut telah dipastikan petugas KAI Divre III Palembang dapat dilintasi KA," kata dia dalam keterangan resmi. Aspek Keselamatan Jadi Prioritas

Aida menjelaskan dengan normal nya jalur hulu ini untuk KA Sindang Marga relasi Kertapati-Lubuklinggau (PP) mulai Jumat (8/3/2024) malam kembali bisa digunakan melayani pengguna jasa.

 

Keselamatan Jadi Prioritas

"Aspek keselamatan menjadi prioritas dan konsen kami dalam menjalankan operasional KA, semua jalur di petak jalan tersebut masih dalam pengawasan dan perbaikan petugas KAI Divre III Palembang," urainya.

Selanjutnya normalisasi dan perbaikan jalur dilanjutkan di jalur hilir di petak jalan tersebut. Aida memastikan proses evakuasi terus berlanjut dan berjalan lancar, dan tidak ada korban jiwa dari penumpang maupun pegawai PTKAI dari kejadian ini.

"Kami menyampaikan prmohonan maaf kepada pelanggan KA atas ketidaknyamanan ini dan mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yg telah membantu percepatan proses evakuasi dan perbaikan ini," pungkas Aida.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya