Bank Indonesia Prediksi Lonjakan Penukaran Uang Sambut Lebaran hingga Awal April 2024

Uang Rp197,6 triliun yang disiapkan Bank Indonesia (BI) untuk penukaran uang tersebar di seluruh Indonesia. Di mana wilayah yang paling banyak penyebaran berada di pulau Jawa mencapai 60 persen.

oleh Tim Bisnis diperbarui 28 Mar 2024, 13:20 WIB
Diterbitkan 28 Mar 2024, 13:20 WIB
Bank Indonesia Prediksi Lonjakan Penukaran Uang Lebaran pada Awal April 2024
Lokasi penukaran uang tunai sambu Ramadan dan Lebaran 2024. (Foto: Merdeka.com/Siti AR)

Liputan6.com, Jakarta - Bank Indonesia (BI) prediksi terjadi lonjakan penukaran uang hingga awal April 2024. Adapun realisasi penukaran uang tunai hingga 27 Maret 2024 tembus Rp75 triliun atau 38 persen dari jumlah anggaran yang disiapkan Bank Indonesia sebanyak Rp197,6 triliun.

"Dengan kemarin jumlah yang sudah keluar itu sebesar Rp75 triliun dari 197,6 triliun Jadi hampir 38 persen," ujar Kepala Departemen Pengelolaan Uang BI, Marlison Hakim kepada media, Jakarta, Kamis (28/3/2024).

Marlison prediksi ada lonjakan penukaran uang pada akhir Maret hingga minggu depan. Hal ini lantaran biasanya masyarakat mempersiapkan perjalanan mudik mendekati hari raya keagamaan.

"Ini memuncaknya pada akhir minggu ini libur 4 hari ini sama Minggu depan karena orang-orang siap mudik sudah bawa-bawa uang," ujar dia.

Marlison mengatakan, jumlah Rp197,6 triliun yang disiapkan BI tersebar di seluruh Indonesia. Di mana wilayah yang paling banyak penyebaran berada di pulau Jawa mencapai 60 persen.

"Seluruh Indonesia di mana paling banyak 60 persen di Jawa yang lain. Kemudian yang kecil paling kecil itu ada di Bali Nusa," ujar Marlison.

BI bersama perbankan menggelar program penukaran uang baru bertajuk Semarak Rupiah Ramadan dan Berkah Idul Fitri (SERAMBI) selama periode bulan Ramadan. Adapun titik-titik penukaran dilakukan di 499 tempat, salah satunya dilaksanakan di Istora Senayan, Jakarta.

Marlison menuturkan, pihaknya akan melayani sebanyak 5.000 orang per hari  pada saat penukaran di Istora Senayan, yang dibuka pada 28-31 Maret 2024. 

Meski demikian, Marlison menuturkan, kuota untuk penukaran uang di Istora Senayan hingga 31 Maret sudah penuh atau full. "Sampai kemarin terakhir 31 Maret kouta sudah full," ujar Marlison.

 

Kuota Penukaran Uang Baru BI di Istora Senayan Sudah Full hingga 31 Maret 2024

Lokasi penukaran uang tunai sambu Ramadan dan Lebaran 2024. (Foto: Merdeka.com/Siti AR)
Lokasi penukaran uang tunai sambu Ramadan dan Lebaran 2024. (Foto: Merdeka.com/Siti AR)

Marlison menuturkan pihaknya akan melayani sebanyak 5.000 orang per hari nya pada saat penukaran di Istora Senayan, yang dibuka pada 28-31 Maret 2024 mendatang.

Kendati demikian, Marlison bilang kouta untuk penukaran uang di Istora Senayan hingga 31 Maret sudah penuh atau full.

"Kegiatan membuka layanan Penukaran melalui aplikasi PINTAR. Setiap hari kita membuka kouta 5000 dan sampai kmren terkahir 31 Maret kouta sudah full," kata Marlison kepada media, Jakarta, Kamis (29/3/2024).

Uang Baru Tahun Emisi 2022

Marlison memastikan uang yang diberikan kepada masyarakat adalah uang baru tahun emisi 2022. Sebab, ada informasi yang beredar di media sosial, pihaknya memberikan uang lama.

"Kita berikan tukarkan kepada masyarakat itu uang baru. Uang baru tahun emisi 2022. Jadi informasi yang kemarin di media itu nggak benar," imbuhnya.

Masyarakat yang sudah mendaftar di aplikasi PINTAR bisa menukar uang maksimal Rp4 juta per orang dengan pecahan Rp1000, Rp2000, Rp5000, Rp10.000, Rp20.000, Rp50.000 dan Rp 100.000. Perlu diingat per orang hanya bisa menukar satu orang dengan Kartu Tanda Penduduk (KTP) yang didaftarkan di aplikasi PINTAR. Apabila indentitas yang dibawa berbeda maka tidak akan dilayani.

"Kenapa kita pakai buat paket satu orang, satu kali penukaran itu karena kita ingin adanya keadilan dan pemerataan pada sebagian besar masyarakat. Jadi yang mendaftar di PINTAR dia satu orang bisa menukar satu sesuai KTP-nya, kalau KTP-nya berbeda tidak bisa kita terima karena ini aspek pemerataan dan keadilan," tutup dia.

 

ReporterL Siti Ayu Rachma

Sumber: Merdeka.com

 

Banyak Orang Gunakan THR 2024 untuk Belanja Ramadan Ketimbang Ditabung

nilai rupiah melemah terhadap dollar
Pegawai menunjukkan mata uang rupiah di salah satu gerai penukaran mata uang di Jakarta, Kamis (5/1/2023). Mengutip data Bloomberg pukul 15.00 WIB, rupiah ditutup turun 0,22 persen atau 34 poin ke Rp15.616,5 per dolar AS. Hal tersebut terjadi di tengah penguatan indeks dolar AS 0,16 persen ke 104,41. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Sebelumnya, Jenius melihat adanya kepercayaan di antara masyarakat digital savvy atau pegiat digital dalam membuat pengeluaran untuk melakukan berbagai kegiatan saat bulan Ramadan, di antaranya membuka bisnis, liburan, hingga renovasi rumah.

Perilaku ini pun menciptakan pergeseran pada cara mereka mengelola Tunjangan Hari Raya (THR) di tahun 2024 ini dibanding tahun sebelumnya, khususnya dari alokasi untuk pengeluaran, menabung, dan investasi.

Febri Rusli, Digital Banking Partnership Head Bank BTPN memaparkan bahwa survei terbaru Jenius bertajuk Perilaku Masyarakat Digital Savvy selama Ramadan & Jelang Idulfitri 2024, menunjukkan terdapat pergeseran alokasi THR pada tahun 2024 dibanding dengan 2023.

“Pada Ramadan tahun ini, kami melihat adanya pergeseran alokasi THR dari masyarakat digital savvy dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Tahun lalu, mayoritas digital savvy (41%) fokus menabung THR, sementara 40% menggunakan THR untuk belanja kebutuhan Ramadan, dan 19% lainnya memilih menginvestasikan THR mereka.

Kini, alokasi THR untuk belanja keperluan Ramadan naik 12% menjadi 52%, sedangkan porsi menabung dan berinvestasi masing-masing mencapai 29% dan 19%,” papar Febri dalam keterangannya di Jakarta, dikutip Rabu (27/3/2024).

Perubahan cara mengelola THR tersebut pun sejalan dengan 58% masyarakat digital savvy yang merasa pengeluaran mereka berpotensi meningkat di Ramadan tahun ini, papar Febri.

Alokasi pengeluaran ini terbagi menjadi beberapa keperluan, salah satunya untuk membeli baju baru (43%), mudik (30%), zakat dan sedekah (30%), membeli makanan sahur dan buka puasa (29%), serta acara buka puasa bersama (29%), lanjutnya.

 

Lunasi Cicilan

nilai rupiah melemah terhadap dollar
Petugas menata mata uang rupiah di salah satu gerai penukaran mata uang di Jakarta, Kamis (5/1/2023). Mengutip data Bloomberg pukul 15.00 WIB, rupiah ditutup turun 0,22 persen atau 34 poin ke Rp15.616,5 per dolar AS. Hal tersebut terjadi di tengah penguatan indeks dolar AS 0,16 persen ke 104,41. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Tak hanya untuk keperluan Ramadan, Jenius menemukan, juga masyarakat digital savvy menggunakan THR mereka untuk melunasi cicilan/utang, modal bisnis, liburan, renovasi rumah, dan beli gadget/barang elektronik. Sekilas Tentang Survei Jenius Terkait Perilaku Digital Savvy di Periode RAFI 2024

Survei yang diluncurkan Jenius bertajuk “Jenius Study: Perilaku Masyarakat Digital Savvy selama Ramadan & Jelang Idulfitri 2024” dilakukan pada periode 28 Februari–18 Maret 2024.

Survei ini melibatkan 233 responden berusia 17–40 tahun dari berbagai wilayah Jabodetabek dan non-Jabodetabek (Bandung, Surabaya, Sidoarjo, Semarang, Medan, Palembang, Makassar, Manado, hingga Aceh).

Hasil dari Jenius Study tersebut memperlihatkan gambaran bagaimana perilaku masyarakat digital savvy tahun ini yang fokus dalam meningkatkan kualitas ibadah, mengatur THR 2024 dengan lebih baik serta mempererat silaturahmi dengan berkumpul bersama keluarga, jelas unit bank di Bank BTPN tersebut.

Infografis Bank Dunia Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi Global Bakal Terjun Bebas. (Liputan6.com/Abdillah)
Infografis Bank Dunia Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi Global Bakal Terjun Bebas. (Liputan6.com/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya