Peringatan Pertamina: Ada SPBU Nakal saat Mudik Lebaran, Siap-Siap Dipenjara

PT Pertamina (Persero) tak segan-segan akan memberikan sanksi kepada stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU) yang kedapatan melakukan kecurangan.

oleh Arief Rahman H diperbarui 02 Apr 2024, 07:00 WIB
Diterbitkan 02 Apr 2024, 07:00 WIB
Waspada SPBU Indramayu Utak Atik Angka Takaran
Petugas Metrologi Dirjen Perlindungan Konsumen dan Tertib Niaga Kemendag tengah menyegel satu mesin pompa bbm di SPBU Kelurahan Bojongsari Kabupaten Indramayu. Foto (Liputan6.com / Panji Prayitno)

Liputan6.com, Jakarta PT Pertamina (Persero) tak segan-segan akan memberikan sanksi kepada stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU) yang kedapatan melakukan kecurangan. Misalnya, dengan mencampur BBM atau mengurangi takaran kepada konsumen.

Diketahui, ada sejumlah modus kecurangan yang didapati Pertamina dilakukan pada Ramadan ini. Sanksi tegas seperti penutupan sementara SPBU pun diambil.

"Tim lapangan melakukan pengecekan ke SPBU-SPBU bagaimana kualitasnya bagaimana takarannya untuk memastikan tidak ada kecurangan-kecurangan," kata Corporate Secretary Pertamina Patra Niaga, Irto Ginting saat meninjau SPBU Pertamina MT Haryono, Jakarta, ditulis Selasa (2/4/2024).

"Jadi kalau kemarin ada oknum kami pastikan sekarang di semua SPBU menyalurkan tepat kualitas dan tepat kuantitas. Jadi masyarakat gak perlu khawatir," sambungnya.

Siap Tindak Pidana

Irto meminta seluruh mitra penyalur BBM untuk mengalokasikan sesuai dengan kualitas dan takarannya. Dia menegaskan tak segan untuk menjatuhkan sanksi bagi SPBU yang melanggar aturan tersebut.

"Kami tidak segan-segan memberikan sanksi tegas kepada penyalur yang melakukan penyelewengan dan kami tidak sungkan menyampaikan bila ada tindak pidana yang dilakukan oleh lembaga penyalur kami," tegas Irto.

Dia menjelaskan, sebagai prosedur resmi, setiap pagi SPBU harus mengecek kualitas dan kuantitas dari dispenser bensin, termasuk BBM yang dikeluarkan.

"Kalau sampel itu mulai dari depot di SPBU kita ambil sampel. Setiap pagi itu dilakukan penakaran," kata Irto.

 

Pengecekan Makin Ketat

20161114-Mesin Pompa SPBU Juanda Ditutup Polisi-Depok
Seorang petugas berjalan dekat mesin pompa solar yang dipasangi garis polisi di SPBU Jalan Juanda, Depok, Senin (14/11). Polresta Kota Depok menyegel dan menutup sementara SPBU itu lantaran diduga mencampur solar dengan air. (Liputan6.com/Yoppy Renato)

Lebih lanjut Irto menjelaskan, ada sejumlah titik SPBU yang pengecekannya dilakukan lebih ketat. Misalnya kejadian yang ada di SPBU rest area KM42 yang terbukti melakukan kecurangan dan membuat kerugian akumulatif hingga Rp 2 miliar.

"Ada beberapa hal contohnya seperti kejadian di KM42 ada tambahan, itu tambahan dalam SOP-nya. Jadi ketika pengecekan bukan takaran tapi kami buka dalamnya kami lihat apakah ada tambahan tambahan alat yang digunakan oleh lembaga penyalur," urainya.

"Itu tambahannya tapi sebelumnya sudah ada SOP, SOP bahwa masing-masing SPBU melakukan pengecekan takaran suapaya kuantitas tepat itu sudah ada di dalam prosedur resmi. Jadi kami perketat lagi kami pastikan apa yang disalurkan sesuai kuantitas yang dibeli masyarakat, sesuai kualitas sesuai dengan spek yang ditentukan," pungkas Irto.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya