Indonesia Kekurangan SDM Industri Semikonduktor, Pemerintah Bakal Kirim Mahasiswa ke Jerman

Dubes RI untuk Jerman menyampaikan peluang mahasiswa Indonesia yang sedang maupun sudah selesai mengenyam pendidikan di bidang studi relevan dengan industri semikonduktor untuk meneruskan studinya di Jerman.

oleh Arthur Gideon diperbarui 04 Apr 2024, 13:30 WIB
Diterbitkan 04 Apr 2024, 13:29 WIB
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengadakan kegiatan audiensi dengan kelompok ahli Satgas AZEC dan Satgas Semikonduktor secara virtual, Selasa (2/4/2024). (Dok Kemenko Perekonomian)
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengadakan kegiatan audiensi dengan kelompok ahli Satgas AZEC dan Satgas Semikonduktor secara virtual, Selasa (2/4/2024). (Dok Kemenko Perekonomian)

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian (Menko Perekonomian) Airlangga Hartarto telah membentuk Satgas Asia Zero Emission Community (AZEC) dan Satgas Penyiapan Ekosistem Semikonduktor. Guna menindaklanjuti pembentukan Satgas ini, Menko Airlangga mengadakan kegiatan audiensi dengan kelompok ahli Satgas AZEC dan Satgas Semikonduktor.

Menko Airlangga menjelaskan, Indonesia tengah mengakselerasi tercapainya Visi Indonesia Emas 2045, yang merupakan arah pembangunan ekonomi nasional, dengan cita-cita menjadi negara berpendapatan tinggi pada tahun 2045. Guna mencapai visi tersebut, tiga mesin ekonomi digerakkan bersama dan berkesinambungan, yaitu revitalisasi mesin konvensional, membangun mesin ekonomi baru, dan penyempurnaan mesin ekonomi Pancasila.

Pada mesin ekonomi baru, terdapat fokus akselerasi pertumbuhan masa depan yang mencakup penerapan aplikasi digital, pengembangan industri semikonduktor, serta pengembangan ekonomi hijau dan energi terbarukan. Menindaklanjuti visi Indonesia Emas 2045, Kementerian Kordinator Bidang Perekonomian menginisiasi terbentuknya mesin ekonomi baru melalui pembangunan ekosistem semikonduktor.

“Komitmen AZEC sudah matang dan perlu segera ditindaklanjuti melalui terwujudnya beberapa proyek awal. Sementara pada pengembangan industri semikonduktor, langkah pertama untuk masuk pada rantai nilai semikonduktor adalah pengembangan logic design, yang membutuhkan SDM yang berkualitas. Namun demikian, upaya peningkatan investasi di bidang semikonduktor juga tetap harus dijalankan secara paralel,” kata Airlangga dalam keterangan tertulis, Kamis (4/4/2024).

24 Kerja Sama Proyek Transisi Energi

Dalam pertemuan tersebut, Tim Asistensi Menko Perekonomian Raden Pardede melaporkan perkembangan program AZEC dan pengembangan ekosistem industri semikonduktor. Pemerintah telah menerbitkan Keputusan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Nomor 406 Tahun 2023 tentang Satuan Tugas Asia Zero Emission Community Indonesia yang terdiri dari Pengarah, Tim Pelaksana, dan Kelompok Ahli.

Sebelumnya pada KTT AZEC pada November 2023, telah terjalin 24 kerja sama proyek transisi energi antara Indonesia dengan Jepang yang dituangkan dalam nota kesepahaman (MoU). Kerja sama tersebut meliputi pelatihan mempromosikan transisi energi, waste to energy, dekarbonisasi, pengembangan transmisi listrik, geotermal, dan amonia hijau.

Pada Satgas Semikonduktor, tugas kelompok ahli tertuang dalam Keputusan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Nomor 16 Tahun 2024. Untuk mengejar terwujudnya industri semikonduktor yang menjadi bagian dari rantai pasok semikonduktor global, Pemerintah akan menerapkan strategi ganda, yakni penyiapan SDM serta menarik investasi yang akan dilakukan secara paralel.

 

Industri yang Menjanjikan

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengadakan kegiatan audiensi dengan kelompok ahli Satgas AZEC dan Satgas Semikonduktor secara virtual, Selasa (2/4/2024). (Dok Kemenko Perekonomian)
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengadakan kegiatan audiensi dengan kelompok ahli Satgas AZEC dan Satgas Semikonduktor secara virtual, Selasa (2/4/2024). (Dok Kemenko Perekonomian)

Dalam kesempatan yang sama, Duta Besar Indonesia untuk Singapura Suryopratomo menyampaikan tinjauan awal terhadap potensi industri semikonduktor di Indonesia untuk memusatkan perhatian pada peningkatan kualitas SDM untuk memenuhi kebutuhan tenaga terampil dan tenaga ahli di masa mendatang melalui pendataan SDM yang memiliki keahlian relevan pada industri semikonduktor.

"Industri semikonduktor merupakan jenis industri yang baru dan menjanjikan," ungkap Dubes Suryo.

“Menyikapi industri yang tidak biasa ini, Pemerintah Indonesia sebaiknya segera memulai beberapa inisiatif untuk memenuhi kurangnya SDM ahli dalam bidang-bidang yang relevan dalam industri semikonduktor, seperti kimia organik dan biomolekuler,” imbuh Dubes Suryo.

Salah satu strategi Indonesia untuk meningkatkan jumlah SDM dengan keahlian yang relevan terhadap industri semikonduktor yakni kerja sama internasional dalam bidang pendidikan. Berkaitan dengan strategi tersebut, Dubes RI untuk Jerman Arief Havas Oegroseno menyampaikan peluang mahasiswa Indonesia yang sedang maupun sudah selesai mengenyam pendidikan di bidang studi relevan dengan industri semikonduktor untuk meneruskan studinya di Jerman.

“Beberapa universitas yang memiliki hubungan baik dengan Kedutaan Besar Indonesia di Berlin menghubungi kami untuk menawarkan kesempatan bagi para akademisi di Indonesia untuk melanjutkan studinya,” ujar Dubes Havas.

Mewakili Pemerintah Indonesia, Kedubes RI di Jerman akan bekerja sama dengan Kementerian/Lembaga dan institusi pendidikan terkait untuk meningkatkan jumlah SDM ahli di Indonesia dalam bidang industri semikonduktor melalui pendidikan lanjutan.

 

Siap Beri Insentif

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengadakan kegiatan audiensi dengan kelompok ahli Satgas AZEC dan Satgas Semikonduktor secara virtual, Selasa (2/4/2024). (Dok Kemenko Perekonomian)
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengadakan kegiatan audiensi dengan kelompok ahli Satgas AZEC dan Satgas Semikonduktor secara virtual, Selasa (2/4/2024). (Dok Kemenko Perekonomian)

Perwakilan akademisi yang hadir, Marzan Aziz Iskandar dari Institut Teknologi Indonesia mengungkapkan bahwa Indonesia perlu mengidentifikasi secara spesifik produk semikonduktor yang akan dikembangkan karena harus menyesuaikan dengan kebutuhan domestik dan ketersediaan SDM di Indonesia.

Kemudian, Ketua Indonesia Chip Design Collaborative Center (ICDeC) Profesor Trio Adiono dari Institute Teknologi Bandung menambahkan bahwa ICDeC sudah menginisiasi beberapa kegiatan yang akan mengarah pada investasi Design House di Indonesia, dengan target akhir akan membangun Qualcomm Indonesia.

“Terkait pembangunan SDM di Indonesia terdapat konsorsium yang dikelola oleh 13 universitas dan industri. Tahun ini menargetkan 100 orang akan dilatih sebagai SDM mumpuni semikonduktor,” papar Profesor Trio.

Saat ini ICDeC mencoba membangun hubungan kerjasama dengan pusat riset dengan dibantu oleh Kementerian Luar Negeri, Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi, serta LPDP.

Menutup kegiatan audiensi, Menko Airlangga berharap agar pengembangan ekonomi hijau dan semikonduktor dapat berjalan secara paralel. Pemerintah Indonesia juga siap memberikan insentif untuk menarik investor dan kerjasama ekonomi lainnya guna mempercepat pengembangan kedua industri tersebut yang akan memberikan manfaat besar bagi pertumbuhan ekonomi Indonesia. 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya