Liputan6.com, Jakarta - Setiap orang pasti mengalami kesulitan saat masuk ke dunia kerja. Sejumlah orang yang tangguh mungkin bisa menggunakan kekuatan mental mereka untuk menghadapi tantangan tersebut. Namun beberapa orang lain agak susah.Â
Bagi beberapa orang, mereka tidak bersikap seolah-olah masalah mereka tidak ada. Sebaliknya, mereka memiliki rasa empati terhadap diri sendiri yang memungkinkan mereka untuk melihat emosi sebagai kesempatan untuk belajar.
Baca Juga
Hal ini seperti yang dikatakan oleh penulis buku terlaris dan pakar kepemimpinan Brene Brown dalam episode podcast "Unlocking Us" pada 2022.
Advertisement
Â
"Inti dari ketangguhan mental sebenarnya adalah rasa empati untuk diri sendiri," kata Brown sebagaimana yang dikutip dari CNBC, Senin (22/4/2024).
Â
"Orang yang tangguh secara mental memanglah demikian karena mereka tidak mudah tergelincir ke dalam rasa malu atau mengkritik diri sendiri atau membenci diri sendiri." tambah dia.Â
Menurut para ahli, Orang yang tangguh mengandalkan beberapa kata dan frasa tertentu untuk membantu mereka memproses dan merespons rintangan saat bekerja, ini kata-kata tersebut:
Saya Butuh Waktu
Bahkan orang terkuat sekalipun terkadang harus mengambil langkah mundur dan merenung. Alih-alih terburu-buru untuk pulih dari situasi yang sulit, berikan diri anda waktu untuk mengelola emosi, tulis psikolog Cortney Warren.
"Komponen kunci dari ketangguhan adalah keluwesan perasaan, atau kemampuan untuk mengatur perasaan anda dan meredamnya dalam situasi tertentu," tulis Warren.
"Penguasaan atas hal ini dapat membantu kita merasa kuat di saat-saat sulit."
Katakanlah anda baru saja mendapatkan feedback negatif dari atasan, misalnya. Jika anda merasa cemas atau kesal setelahnya, katakan sesuatu seperti:
"Saya merasakan getaran emosi yang kuat, jadi saya akan mengambil waktu sejenak sebelum menanggapi atau membuat keputusan besar," tambah Warren.
Saya Bisa Mengatasinya
Meyakinkan diri sendiri bahwa anda akan mengatasi keadaan bisa sangat membantu, tulis ahli neuropsikologi Judy Ho.
Orang-orang yang menggunakan frasa ini dapat "mengatasi, menerima, dan menyesuaikan diri dengan lebih baik terhadap situasi yang sulit," tulis Ho. "Mereka dapat melepaskan diri dari keterikatan pada hasil tertentu, mengadaptasi strategi coping mereka, dan menemukan solusi dan jalan yang berbeda untuk mencapai tujuan mereka.
Dan mereka dapat melakukan semua ini bahkan ketika pikiran dan perasaan mereka mungkin menyuruh mereka untuk melarikan diri atau menutup diri."
Lain kali jika anda menghadapi situasi yang sangat menyulitkan, katakan pada diri sendiri bahwa anda bisa mengatasinya - alih-alih menggunakan kalimat seperti, "Saya rasa saya tidak akan bisa melewati ini."
Advertisement
Tidak
Bayangkan ini: anda sedang menghadapi jadwal kerja yang padat ketika seorang rekan kerja meminta anda untuk membantu mereka menyelesaikan sebuah tugas. Anda mungkin ingin mengatakan ya, meskipun beban kerja anda sangat banyak, demi menjaga solidaritas tim.
Jangan merasa bersalah karena mendahulukan diri sendiri dan mengatakan tidak, menurut psikolog Jessica Jackson.
"Ketangguhan sering kali disalahartikan sebagai kemandirian, seperti, 'Biarkan saya mengalah sebanyak mungkin untuk mendukung orang lain,'" kata Jackson. Namun, ketahanan seharusnya lebih kepada memprioritaskan kebutuhan anda."
Menetapkan batasan dengan cara ini bisa jadi tidak nyaman, tetapi di kemudian hari, anda akan merasa lega karena telah menghemat energi dan mengutamakan kesehatan mental diri sendiri, tambahnya.
"Penting untuk mengetahui kapan anda harus berhenti, mengetahui batasan-batasan anda dan menghormatinya sebelum anda kelelahan," kata Jackson.