Mooryati Soedibyo Meninggal Dunia, Jenazah Pendiri Mustika Ratu Ini Dimakamkan di Bogor

Jenazah pendiri Mustika Ratu Mooryati Soedibyo akan dimakamkan di Tapos, Bogor, Jawa Barat pada Rabu siang

oleh Septian Deny diperbarui 24 Apr 2024, 11:30 WIB
Diterbitkan 24 Apr 2024, 11:30 WIB
Mooryati Soedibyo Meninggal Dunia di Usia 96 Tahun. [Kapanlagi/Budy Santoso]
Mooryati Soedibyo Meninggal Dunia di Usia 96 Tahun. Jenazah pendiri Mustika Ratu Mooryati Soedibyo akan dimakamkan di Tapos, Bogor, Jawa Barat pada Rabu siang [Kapanlagi/Budy Santoso]

Liputan6.com, Jakarta Pendiri Mustika Ratu Mooryati Soedibyo meninggal dunia pada Rabu (24/4) dini hari. Mooryati Soedibyo meninggal pada usia 96 tahun. Jenazah pendiri Mustika Ratu Mooryati Soedibyo akan dimakamkan di Tapos, Bogor, Jawa Barat pada Rabu siang.

Hal ini sebagaimana konfirmasi dari Corporate PR & Promotion Manager Mustika Ratu Mega Angkasa.

"Jenazah disemayamkan di rumah duka Jl.Mangunsarkoro no 69, Jakarta-Pusat, Menteng. Akan berangkat ke pemakaman/tempat peristirahatan terakhir di Tapos, Bogor dari rumah duka setelah Ba'da Dzuhur," kata Mega Angkasa dikutip dari Antara, Rabu (24/4/2024).

Sebelumnya, anak pendiri Mustika Ratu Putri Kus Wisnu Wardani juga mengkonfirmasi kabar meninggalnya sang ibu, Mooryati Soedibyo pada Rabu (24/4) dini hari di Jakarta.

"Iya," kata Putri.

Mooryati meninggal dalam usia 96 tahun dan saat ini disemayamkan di rumah duka di kawasan Menteng, Jakarta Pusat.

Almarhumah meninggalkan lima orang anak yakni Djoko Ramiadji, Putri Kus Wisnu Wardani, Dewi Nurhandayani, Haryo T. Baskoro dan Yulita Warastuti.

Cucu Raja Kasunanan Surakarta Paku Bowono X

Mooryati merupakan cucu Raja Kasunanan Surakarta Paku Bowono X yang memulai bisnis jamu pada 1975 dan mendirikan Mustika Ratu pada 1978.

Dalam perkembangannya, Mustika Ratu memproduksi berbagai produk kecantikan dan kesehatan yang dipasarkan di Indonesia dan manca negara, termasuk di Asia Tenggara, Timur Tengah, dan Amerika Serikat.

Mooryati juga dikenal sebagai pendiri Yayasan Puteri Indonesia dan pencetus kontes kecantikan Puteri Indonesia, yang digelar setiap tahun sejak 1992.

Ia pernah menjadi Wakil Ketua II Majelis Permusyawaratan Rakyat Periode 2004-2009. Mooryati juga tercatat oleh MURI sebagai peraih gelar doktor tertua di Indonesia,dan sebagai "Empu Jamu".

Pada 2007, nama Mooryati Soedibyo masuk urutan nomor 7 dalam daftar 99 wanita paling berpengaruh di Indonesia versi majalah Globe Asia.

Profil Mooryati Soedibyo, Pendiri Mustika Ratu dan Sosok Dibalik Kontes Kecantikan Puteri Indonesia

Mooryati Soedibyo Raih Lifetime Achievement Award dari Thailand, Dianggap Berjasa untuk Industri Spa dan Wellness
Mooryati Soedibyo, pendiri PT Mustika Ratu Tbk. (dok. Mustika Ratu)

Sebelumnya, kabar duka datang dari dunia usaha Indonesia. Pendiri Mustika Ratu Mooryati Soedibyo meninggal dunia pada Rabu (24/4) dini hari. Mooryati Soedibyo meninggal pada usia 96 tahun.

"Telah meninggal dunia dalam kedamaian, Ibu DR.H.BRA. Mooryati Soedibyo Pada hari Rabu jam 1.00 WIB dini hari tanggal 24 April 2024 pada usia 96 tahun (5 Januari 1928 - 24 April 2024)," dikutip dari pesan singkat yang tersebar, Rabu (24/4/2024).

Profil Mooryati Soedibyo

Mooryati Soedibyo yang bernama lengkap Hj. BRA. Mooryati Soedibyo, S.S., M. Hum. Ia lahir di Solo pada tanggal 5 Januari 1928. Ia adalah Wakil Ketua MPR periode 2004-2009, mewakili DPD. Ia juga merupakan Presiden Direktur Mustika Ratu, dan salah satu pencetus ide kontes pemilihan Putri Indonesia yang digelar hingga sekarang.

Mooryati Soedibyo tercatat oleh MURI sebagai peraih gelar doktor tertua di Indonesia, dan sebagai "Empu Jamu". Ia juga masuk sebagai urutan nomor 7 dalam daftar 99 wanita paling berpengaruh di Indonesia 2007 versi majalah Globe Asia.

Cucu Sri Susuhunan Pakoe Boewono X Keraton Surakarta ini terkenal dengan segala hal yang berkaitan dengan kecantikan, jamu tradisional, dan lingkungan keraton. Sejak usia 3 tahun ia tinggal di Keraton Surakarta yang dikenal sebagai sumber kebudayaan Jawa.

Di keraton itu, ia mendapat pendidikan secara tradisional yang menekankan pada tata krama, seni tari klasik, kerawitan, membatik, ngadi saliro ngadi busono, mengenal tumbuh-tumbuhan berkhasiat, meramu jamu, dan kosmetika tradisional dari bahan alami, bahasa sastra Jawa, tembang dengan langgam mocopat, aksara Jawa Kuno, dan bidang seni lainnya.

 

Hobi Minum Jamu Sejak Belia

Mooryati Soedibyo
Mooryati Soedibyo, produser film Sultan Agung. (foto: istimewa/Henry)

Tahun 1973, hobi minum jamu Mooryati Soedibyo yang dilakukan sejak masih belia, akhirnya dikembangkannya sebagai usaha. Ramuan jamu resep Keraton Surakarta yang semula diberikan kepada teman-temannya, akhirnya berubah menjadi bisnis.

Produknya mulai diekspor ke kurang lebih 20 negara, diantaranya Rusia, Belanda, Jepang, Afrika Selatan, Timur Tengah, Malaysia dan Brunei. Produknya juga berkembang menjadi 800 buah produk, mulai dari balita, umum, super, dan premium. Diawali dengan produk untuk orang tua sampai dengan remaja puteri.

Tahun 1990 ia meluncurkan ajang Puteri Indonesia, yang dikembangkannya setelah menyaksikan acara Miss Universe di Bangkok tahun 1990. Mooryati yang sering berkunjung ke luar negeri untuk mengadakan seminar, pameran mau pun sendiri mulai ingin membuat ajang Puteri Indonesia. Dari sini timbul keinginannya untuk membuat wanita Indonesia percaya diri tampil di dunia internasional.

 

Ajang Pemilihan Puteri Indonesia

Mooryati Soedibyo Pendiri Mustika Ratu. [@mooryatisoedibyo]
Mooryati Soedibyo Pendiri Mustika Ratu dan Puteri Indonesia. [@mooryatisoedibyo]

Hal ini sebelumnya telah dipelopori oleh Andi Nurhayati yang semenjak tahun 70-an menjadi pemegang franchise pengiriman Miss-miss-an kelas internasional, begitu pula nama majalah Femina yang sudah bertahun-tahun sebelumnya menyelenggarakan pemilihan Putri Remaja Indonesia, yang menghasilkan gadis-gadis paling enerjik, cerdas dan modern se Indonesia.

Kini Mooryati Soedibyo, berupaya menggabungkan semua itu dalam ajang Pemilihan Puteri Indonesia.

Lalu ia mengeluarkan ide tersebut ke Badan Pengembangan Eksport Nasional, dan disetujui. Mooryati akhirnya membentuk Yayasan Puteri Indonesia dan menjadi Ketua Umum. Tapi ajang Pemilihan Puteri Indonesia tak sepenuhnya disetujui masyarakat. Bahkan menjadi polemik sampai sekarang. Mooryati sendiri telah berhasil mengadakan ajang Pemilihan Puteri Indonesia sampai yang ke-enam kalinya walaupun pernah vakum selama 3 tahun (1997,1998,1999).

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Live Streaming

Powered by

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya