Liputan6.com, Jakarta PT Pupuk Kalimantan Timur (Pupuk Kaltim) atau PKT buka opsi terhadap berbagai sumber pendanaan untuk membangun pabrik pupuk di kawasan industri Fakfak, Papua Barat Daya. Termasuk penawaran saham perdana atau initial public offering (IPO).
Kendati begitu, SVP Sekretaris Perusahaan Pupuk Kaltim Teguh Ismantoro mengungkapkan, pihaknya masih menunggu lampu hijau dari Kementerian BUMN untuk bisa melepas saham ke pasar.
"IPO hanya salah satu alternatif pendanaan. IPO ini kan jadi ranah pemegang saham. Artinya kita sebagai anak usaha BUMN hanya sebagai eksekutor. Sehingga kita masih menunggu arahnya ke mana," ungkapnya di Jakarta, Selasa (30/4/2024).
Selain IPO, kata Teguh, Pupuk Kaltim juga bisa menampung sumber pendanaan lain seperti pinjaman guna menuntaskan pabrik pupuk di Fakfak yang masuk dalam Proyek Strategis Nasional (PSN).
Advertisement
"Selain IPO kan ada pinjaman, loan, kita masih nunggu arahan dari pemegang saham arahnya kemana. Tentunya kita sebagai eksekutor akan menjalankan amanat yang diberikan (kepada) PKT," ujar dia.
Pendanaan Lain
Namun, Teguh menambahkan, mencari opsi pendanaan lain semisal investasi bukan perkara mudah. Sebab, penyaluran modal untuk proyek di wilayah Indonesia Timur tersebut terbilang cukup menantang.
"Dari sisi teknis kita persiapkan terus, karena memang investasi di sana berbeda ya. Kita perlu effort yang cukup karena memang budayanya kan berbeda. Sehingga persiapan internal juga harus bisa menyesuaikan dengan kondisi," imbuhnya.
Â
Â
Â
Pabrik Strategis
Lebih lanjut, ia menekankan, proyek pabrik pupuk di Fakfak terbilang vital demi pemerataan penyaluran pupuk di Tanah Air. Terlebih untuk kawasan Indonesia Timur yang belum memiliki pabrik pembuatan pupuk.
"Kalau melihat dari kebutuhan pupuk di Indonesia ya masih sangat dibutuhkan. Sebanyak 5 pabrik pupuk berada di Indonesia bagian barat, dan di Indonesia Timur kan belum ada. Ini salah satu pemetaan meningkatkan pertanian di seluruh wilayah Indonesia," tuturnya.
Â
Â
Â
Advertisement