Sekjen OECD Janji ke Menko Airlangga Percepat Proses Keanggotaan Indonesia

Sebagai Ketua Pelaksana Tim Nasional OECD, Menko Airlangga mengungkapkan bahwa proses koordinasi domestik serta komunikasi dengan negara mitra anggota OECD dan mitra internasional lainnya telah dilakukan secara intensif.

oleh Tira Santia diperbarui 02 Mei 2024, 16:45 WIB
Diterbitkan 02 Mei 2024, 16:45 WIB
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto tengah berada di Paris, Prancis. Kunjungan ke Paris ini untuk mengikuti Pertemuan Tingkat Menteri Organisation for Economic Co-operation and Development (PTM OECD). (Dok Kemenko Perekonomian)
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto tengah berada di Paris, Prancis. Kunjungan ke Paris ini untuk mengikuti Pertemuan Tingkat Menteri Organisation for Economic Co-operation and Development (PTM OECD). (Dok Kemenko Perekonomian)

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto melakukan pertemuan bilateral dengan Sekretaris Jenderal Organisation for Economic Co-operation and Development (PTM OECD) Mathias Cormann. Pertemuan ini sebagai awal dari rangkaian Pertemuan Tingkat Menteri PTM OECD yang berlangsung di Paris, Prancis.

Menko Airlangga menyampaikan apresiasi atas dukungan Sekjen Cormann dalam mengawal proses aksesi OECD Indonesia yang berlangsung cepat.

Sebagaimana diketahui, Indonesia telah menyampaikan intensi untuk keanggotaan OECD pada Juli 2023. Dalam waktu singkat yaitu pada Februari 2024, diperoleh keputusan dari Dewan OECD yakni seluruh 38 anggota OECD secara sepakat untuk memulai proses aksesi Indonesia di OECD.

Menko Airlangga menyampaikan bahwa pasca diserahterimakannya Peta Jalan Aksesi Indonesia di PTM OECD hari ini, Indonesia berniat menyerahkan Initial Memorandum pada awal 2025. Initial Memorandum merupakan dokumen yang disampaikan negara kandidat aksesi OECD untuk mengukur tingkat keselarasan regulasi, kebijakan, dan praktik negara kandidat dengan OECD. Dokumen ini merupakan proses awal dari rangkaian proses penyelarasan dari regulasi, kebijakan, dan standar suatu negara dengan OECD.

Sebagai Ketua Pelaksana Tim Nasional OECD, Menko Airlangga mengungkapkan bahwa proses koordinasi domestik serta komunikasi dengan negara mitra anggota OECD dan mitra internasional lainnya telah dilakukan secara intensif.

Hal ini untuk memastikan proses keanggotaan Indonesia berjalan cepat dan lancar. Sebagai quick wins, Indonesia akan memprioritaskan sektor-sektor yang selama ini telah mengadopsi standar dan kebijakan OECD untuk dapat terlebih dahulu diselesaikan.

 

Nilai Strategis Indonesia

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto tengah berada di Paris, Prancis. Kunjungan ke Paris ini untuk mengikuti Pertemuan Tingkat Menteri Organisation for Economic Co-operation and Development (PTM OECD). (Dok Kemenko Perekonomian)
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto tengah berada di Paris, Prancis. Kunjungan ke Paris ini untuk mengikuti Pertemuan Tingkat Menteri Organisation for Economic Co-operation and Development (PTM OECD). (Dok Kemenko Perekonomian)

Sekjen Cormann menjelaskan bahwa bergabungnya Indonesia turut meningkatkan nilai strategis bagi OECD. Sebagai negara dengan perekonomian terbesar dan satu-satunya anggota G20 di kawasan Asia Tenggara, tidak dapat dipungkiri jika Indonesia merupakan aktor signifikan dalam pemerintahan global.

Dalam pertemuan ini, Sekjen Cormann juga menyampaikan akan berkunjung ke Indonesia pada akhir Mei 2024. Dalam kunjungan itu, Sekjen Cormann diagendakan bertemu dengan Presiden Joko Widodo dan Presiden terpilih Prabowo Subianto dalam rangka peluncuran Peta Jalan Aksesi Indonesia.

Turut hadir mendampingi Menko Airlangga dalam pertemuan ini adalah Menteri Keuangan RI, Sekretaris Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Deputi Bidang Koordinasi Kerja Sama Internasional Kemenko Perekonomian, dan Duta Besar RI untuk Prancis, Andorra, Monako, serta Delegasi Tetap Republik Indonesia untuk UNESCO.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya