BPS Catat 7,2 Juta Orang Pengangguran, Terendah Sejak Sebelum Pandemi COVID-19

Plt Kepala BPS, Amalia Adininggar Widyasanti mengatakan, jumlah angkatan kerja per Februari 2024 mencapai 149,38 juta orang. Sedangkan tingkat pengangguran terbuka sentuh 4,82 persen.

oleh Arief Rahman H diperbarui 06 Mei 2024, 14:45 WIB
Diterbitkan 06 Mei 2024, 14:45 WIB
BPS Catat 7,2 Juta Orang Pengangguran, Terendah Sejak Sebelum Pandemi COVID-19
Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat masih ada 7,2 juta orang pengangguran hingga Februari 2024. (Arief/Liputan6.com)

Liputan6.com, Jakarta - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat masih ada 7,2 juta orang pengangguran hingga Februari 2024. Angka penduduk yang tak terserap pasar kerja tersebut dikatakan lebih rendah dari tingkat pengangguran sebelum pandemi Covid-19.

Plt Kepala BPS, Amalia Adininggar Widyasanti mengatakan, jumlah angkatan kerja per Februari 2024 mencapai 149,38 juta orang atau bertambah sekitar 2,75 juta orang. Namun, jumlah tersebut tak sepenuhnya terserap oleh pasar kerja, sehingga menyisakan sejumlah orang yang menanggur.

"Dari angkatan kerja tersebut tidak semua terserap di pasar kerja. Sehingga terdapat pengangguran sebanyak 7,20 juta orang. Dibandingkan tahun lalu, pada bulan Februari 2024 jumlah penganguran berkurang sebanyak 0,79 juta orang atau turun sebesar 9,89 persen," tutur Amalia dalam Konferensi Pers Rilis Berita Resmi Statistik, di Jakarta, Senin (6/5/2024).

Jika dilihat dari sisi Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT), Amalia mencatat, 7,2 juta orang yang menganggur tadi setara dengan TPT sebesar 4,82 persen. Angka ini jauh lebih rendah dari TPT per Februari 2023 lalu dengan 5,45 persen atau 7,99 juta orang.

Bahkan, kata dia, angka tersebut juga tercatat lebih remdah dari TPT sebelum pandemi Covid-19 yang dihimpun pada Februari 2020. Pada saat itu, BPS mencatat TPT tercatat sebesar 4,94 persen.

"Angka ini lebih rendah jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya dan bahkan lebih rendah dibandingkan dengan tingkat pengangguran sebelum pandemi covid 19 dimana pada Februari 2020 sebesar 4,94 persen," ujar dia.

"Penurunan tingkat pengangguran terbuka konsisten terjadi baik pada penduduk laki-laki maupun perempuan dan juga di wilayah perkotaan maupun pedesaan. Selain itu, TPT baik pada laki-laki maupun perempuan di wilayah perkotaan maupun pedesaan, seluruhnya sudah lebih rendah dibandingkan sebelum pandemi atau di bulan Februari 2020," Amalia menambahkan.

Ekonomi Indonesia Tumbuh 5,11 Persen

Pertumbuhan Ekonomi Indonesia
Dari sisi domestik, aktivitas konsumsi diperkirakan akan menguat pada 2024. Hal itu sejalan dengan terjaganya daya beli masyarakat, inflasi yang terkendali, dan meningkatnya penciptaan lapangan kerja. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Diberitakan sebelumnya, Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat pertumbuhan ekonomi Indonesia positif di kuartal I-2024 ini. Ekonomi Indonesia mampu tumbuh 5,11 persen pada Januari-Maret 2024 ini.

Plt Kepala BPS Amalia Adininggar Widyasanti menyampaikan pertumbuhan ini jika dibandingkan dengan kuartal I-2023 lalu.

"Produk Domestik Bruto (PDB) atas dasar harga berlaku sebesar Rp 5.288,3 triliun, PDB atas dasar harga konstan sebesar Rp 3.112,9 triliun, sehingga pertumbuhan ekonomi Indonesia pada triwulan I 2024 bila dibandingkan dengan triwulan I 2023 atau secara year-on-year tumbuh sebesar 5,11 persen," kata Amalia dalam Rilis Berita Resmi Statistik, di Jakarta, Senin (6/5/2024).

Dia mengatakan, pertumbuhan ekonomi yang positif ini ditopang oleh kinerja perekonomian domestik yang terjaga. Pertumbuhan ekonomi 5,11 persen kali ini juga memperpanjang tren pertumbuhan stabil di kisaran 5 persen dalam beberapa waktu terakhir.

Tertinggi Sejak 2019

FOTO: IMF Pangkas Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi Indonesia
Suasana gedung perkantoran di Jakarta, Sabtu (17/10/2020). International Monetary Fund (IMF) memangkas proyeksi pertumbuhan ekonomi Indonesia 2020 menjadi minus 1,5 persen pada Oktober, lebih rendah dari proyeksi sebelumnya pada Juni sebesar minus 0,3 persen. (Liputan6.com/Johan Tallo)

Amalia mengatakan, pertumbuhan ekonomi kuartal I-2024 ini merupakan yang tertinggi sejak 2019 lalu untuk kategori pertumbuhan ekonomi kuartal pertama.

"Secara year on year, ekonomi triwulan I 2024 tumbuh 5,11 persen dibandingkan dengan triwulan yang sama pada tahun sebelumnya ini merupakan pertumbuham triwulan I tertinggi sepanjang periode 2019-2024," kata dia.

Sementara itu, jika dilihat dari pertumbuhan kuartalan, ekonomi Indonesia terkontraksi sebesar 0,83 persen. Amalia menegaskan, hal ini masih masuk pada pola yang sama pada tahun-tahun sebelumnya.

"Bila dibandingkan triwulan IV 2023 atau secara Q-to-Q, ekonomi Indonesia pada triwulan I 2024 terkontraksi sebesar 0,83 persen," ucap Amalia.

 

 

Sri Mulyani Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Kuartal I 2024 di Atas 5%

FOTO: Bank Dunia Turunkan Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi Indonesia
Pemandangan gedung perkantoran dan pusat perbelanjaan di Jakarta, Selasa (5/4/2022). Bank Dunia menurunkan proyeksi pertumbuhan ekonomi Indonesia pada tahun 2022 menjadi 5,1 persen pada April 2022, dari perkiraan sebelumnya 5,2 persen pada Oktober 2021. (merdeka.com/Iqbal S. Nugroho)

Sebelumnya, Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati optimistis pertumbuhan ekonomi kuartal I-2024 akan berada di atas 5 persen, meskipun di tengah dinamika ketidakpastian global.

"Di tengah dinamika ketidakpastian global, kinerja ekonomi domestik masih cukup resilien. Pertumbuhan ekonomi pada triwulan I-2024 diperkirakan akan tetap di atas 5 persen dan menguat dibandingkan triwulan IV-2023," kata Sri Mulyani Indrawati dalam konferensi pers Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK), secara daring, Jumat (3/5/2024).

Sri Mulyani menilai, pertumbuhan ekonomi yang positif tersebut ditopang oleh permintaan domestik yang masih tetap kuat, baik dari sisi rumah tangga, pemerintah, dan Lembaga Non-Profit yang Melayani Rumah Tangga (LNPRT).

"Seiring dengan penyelenggaraan Pemilu yang menyebabkan beberapa belanja memang harus dilakukan front loading. Juga kebijakan APBN dengan menaikkan gaji ASN dan pensiunan, serta pemberian Tunjangan Hari Raya dengan Tunjangan Kinerja 100 persen memberikan dukungan kepada belanja atau daya beli masyarakat," ujarnya.

Bendahara negara ini juga optimistis investasi juga akan tumbuh positif yang ditopang oleh pembangunan Proyek Strategis Pemerintah di berbagai daerah, serta dengan adanya aktivitas properti swasta yang merupakan dampak dari insentif pemerintah.

"Kinerja ekspor diperkirakan masih belum kuat sejalan dengan moderasi harga komoditas dan lemahnya permintaan global. Dengan perkembangan tersebut, pertumbuhan ekonomi Indonesia pada 2024 diperkirakan tetap berada di sekitar 5 persen," ujar Sri Mulyani.

Adapun seiring dengan hal tersebut, KSSK mengumumkan Stabilitas Sistem Keuangan (SSK) Indonesia pada kuartal I-2024 masih dalam kondisi yang terjaga. Hal itu didukung oleh kondisi dari APBN kebijakan fiskal, kebijakan moneter dari Bank Indonesia dan sektor keuangan yang stabil. 

Infografis Bank Dunia Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi Global Bakal Terjun Bebas. (Liputan6.com/Abdillah)
Infografis Bank Dunia Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi Global Bakal Terjun Bebas. (Liputan6.com/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya