Mesin Pesawat Garuda Kebakar saat Angkut Jemaah Haji, Kemenag Beri Teguran Keras

Insiden mesin pesawat Garuda Indonesia terbakar saat membawa jemaah haji kelompok terbang (kloter) lima dari Embarkasi Makassar (UPG-05) membuat Kemenag geram.

oleh Ilyas Istianur Praditya diperbarui 16 Mei 2024, 10:30 WIB
Diterbitkan 16 Mei 2024, 10:30 WIB
Pesawat Garuda Indonesia (Foto: Garuda Indonesia)
Pesawat Garuda Indonesia (Foto: Garuda Indonesia)

 

Liputan6.com, Jakarta Kementerian Agama (Kemenag) telah memberikan teguran keras kepada Garuda Indonesia terkait insiden mesin pesawat Garuda Indonesia terbakar saat membawa jemaah haji kelompok terbang (kloter) lima dari Embarkasi Makassar (UPG-05).

Menurut Anna, setelah mendarat di Bandara Sultan Hasanuddin, para jemaah haji dievakuasi ke Asrama Haji Embarkasi Sudiang Makassar. Saat ini, mereka berada di Aula Asrama Haji untuk beristirahat dan menunggu jadwal penerbangan selanjutnya.

Kepala Kanwil Kemenag Sulawesi Selatan, Muh Tonang, bersama dengan Tim Kesehatan dan Kepala UPT Asrama Haji, mendampingi para jemaah selama proses evakuasi dan istirahat tersebut.

"Malam ini (semalam), Tenaga Ahli Menteri Agama, Hasanuddin Ali, dan salah satu pejabat dari Ditjen PHU akan terbang ke Makassar untuk melakukan pengecekan langsung di lapangan," ujar Anna ditulis, Kamis (16/5/2024).

Pakai Pesawat Lain

Anna menjelaskan bahwa berdasarkan hasil diskusi dengan pihak Garuda Indonesia, maskapai tersebut berjanji akan memberangkatkan kembali jemaah haji UPG-05 pada pukul 21.00 WITA menuju Madinah.

Pesawat yang akan digunakan untuk penerbangan ini awalnya disiapkan untuk memberangkatkan UPG-06, yang baru akan terbang pada pagi hari berikutnya.

Garuda Indonesia juga berencana menyiapkan pesawat lain untuk menerbangkan jemaah UPG-06 pada 16 Mei 2024, guna memastikan jadwal keberangkatan tidak terganggu lebih lanjut.

"Kami meminta Garuda Indonesia untuk berkomitmen terhadap keamanan dan keselamatan dengan mempersiapkan pesawat sebaik mungkin jauh-jauh hari. Hal ini penting agar rencana perjalanan jemaah yang sudah disusun tidak kacau. Perubahan jadwal atau penggantian pesawat yang mendadak dapat menimbulkan dampak sistemik, termasuk masalah penempatan hotel, transportasi, dan konsumsi jemaah di Madinah," tegas pejabat Kemenag itu.

 

Siapkan Mitigasi

Frekuensi Penerbangan Garuda Indonesia Berangsur Pulih
Pesawat Garuda saat di landasan Terminal 3 Bandara Soekarno - Hatta, Tangerang (8/4/2022). Maskapai penerbangan Garuda Indonesia mencatatkan pertumbuhan frekuensi penerbangan yang semakin positif hingga 30% pada akhir Maret 2022 dibandingkan dengan periode awal Maret 2022. (Liputan6.com)

Dia juga mendesak Garuda Indonesia untuk menyiapkan mitigasi secara menyeluruh dan langkah antisipasi yang tepat.

"Kami meminta agar jadwal penerbangan tetap konsisten dan tidak berubah, karena perubahan ini dapat menyebabkan efek domino," tandasnya.

Anna menyatakan bahwa Garuda Indonesia telah menyampaikan permohonan maaf atas insiden tersebut kepada jemaah haji dan Kementerian Agama. Maskapai ini berjanji akan melakukan upaya terbaik untuk memastikan kejadian serupa tidak terulang di masa depan.

Dalam menanggapi situasi ini, Kemenag menunjukkan komitmennya untuk menjaga kepentingan dan kenyamanan jemaah haji. Mereka memastikan bahwa setiap langkah diambil untuk meminimalisir dampak negatif dari kejadian ini dan menghindari gangguan lebih lanjut dalam perjalanan ibadah haji.

Pendampingan yang dilakukan oleh Kemenag dan Tim Kesehatan di lokasi menunjukkan perhatian serius terhadap kesejahteraan para jemaah. Upaya untuk segera memberangkatkan kembali jemaah UPG-05 dan memastikan penerbangan UPG-06 berjalan sesuai jadwal, merupakan langkah konkret yang diambil untuk mengatasi masalah ini.

Dengan adanya kejadian ini, diharapkan koordinasi antara Kemenag dan Garuda Indonesia akan semakin ditingkatkan, guna memastikan perjalanan ibadah haji yang lancar dan aman di masa mendatang.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya