Liputan6.com, Jakarta Kantor berita asal Inggris, Royal Mail menjadi salah satu ikon negara itu dengan kehadirannya sejak zaman kerajaan era Raja Henry VIII.
Kini, Royal Mail dikabarkan akan dijual kepada seorang miliarder adal Ceko, Daniel Křetínský, sehingga menimbulkan kekhawatiran mengenai nasib ribuan pekerja dan layanan berita nasional yang penting.
Baca Juga
Melansir CNN Business, Jumat (17/5/2024) perusahaan logistik Inggris, International Distribution Services (IDS), yang memiliki Royal Mail, mengatakan pihaknya tengah mepertimbangkan untuk tawaran pengambilalihan 3,70 Poundsterling per saham dari EP Group Křetínský.
Advertisement
Sedangkan pihak EP Group memiliki waktu hingga 29 Mei 2024 untuk mengubah penawaran senilai 3,5 miliar Poundsterling atau setara Rp. 70,7 triliun menjadi penawaran formal untuk IDS.
Kemungkinan penjualan ini akan terjadi setelah beberapa tahun yang sulit bagi Royal Mail, yang diprivatisasi pada tahun 2013.
Dilaporkan, Royal Mail telah mengalami penurunan tajam dalam permintaan atas layanannya, dan kerugiannya pun membengkak.
Juru bicara Departemen Bisnis dan Perdagangan Inggris mengungkapkan, bahwa pihaknya saat ini tidak memiliki rencana untuk mengubah kewajiban layanan Royal Mail yang mengikat secara hukum.
“Setiap perubahan di masa depan pada operasi Royal Mail perlu mempertimbangkan dampaknya terhadap bisnis dan konsumen rentan yang bergantung pada layanan penting ini," kata juru bicara tersebut.
Sejauh ini, Royal Mail telah mengalami kerugian hingga sebesar 8 juta Poundsterling atau setara Rp. 161,5 milair per minggunya.
Sosok Calon Pembeli Royal Mail, Miliarder Ceko Daniel Křetínský
Daniel Křetínský, merupakan warga negara Ceko yang memperoleh kekayaannya melalui raksasa energi Eropa, pengecer, dan klub sepak bola.
Kekayaannya diperkirakan mencapai USD 7,7 miliar, menurut Bloomberg Billionaires Index.
Tokoh terkemuka berusia 49 tahun ini memulai karirnya sebagai pengacara, sebelum pindah ke bank investasi Ceko, di mana ia menjadi mitranya pada tahun 2003, menurut situs web EP Group.
Beberapa tahun kemudian, Křetínský ikut mendirikan Energetický a průmyslový holding, atau EPH, yang memiliki pembangkit listrik tenaga gas dan batu bara Eropa, perusahaan perdagangan komoditas, dan perusahaan pengangkutan, menurut situs webnya.
Advertisement
Sosok yang Punya Karakter Misterius
Pada tahun 2016, miliarder ini mendirikan EP Group dengan mitra bisnis Patrik Tkáč. Melalui cabang investasinya Vesa Equity Investment, Křetínský telah mengakuisisi saham di merek-merek ternama seperti Foot Locker (FL) di Amerika Serikat, FNAC di Prancis, dan supermarket Sainsbury’s di Inggris.
Dia kemudian dikenal sebagai sosok yang misterius karena keengganannya untuk berbicara secara terbuka tentang urusan bisnisnya. Faktanya, begitu sulit dipahami sehingga majalah Newsweek versi Polandia menjulukinya sebagai "Sphinx Ceko" pada tahun 2019.
Namun sebagian penggemar sepak bola Inggris pasti sudah mengetahui namanya.
Tiga tahun lalu, pengusaha tersebut membeli 27% saham West Ham United Football Club melalui perusahaan investasinya yang lain. Hal ini menjadikan Křetínský sebagai pemegang saham terbesar kedua klub, menurut situs webnya.a