Ingin Hemat Naik Kereta Cepat? KCIC Luncurkan Frequent Whoosher Card

GM Corporate Secretary KCIC, Eva Chairunisa menuturkan, Frequent Whoosher Card hanya bisa didapatkan di Loket Stasiun Halim pada jam operasional pukul 09.00 sampai 17.00 WIB.

oleh Tim Bisnis diperbarui 30 Mei 2024, 12:44 WIB
Diterbitkan 30 Mei 2024, 12:44 WIB
PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) meluncurkan layanan baru bagi para penumpang Kereta Cepat Whoosh bernama Frequent Whoosher Card. (Foto: Tim Bisnis)
PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) meluncurkan layanan baru bagi para penumpang Kereta Cepat Whoosh bernama Frequent Whoosher Card. (Foto: Tim Bisnis)

Liputan6.com, Jakarta - Bagi Anda penumpang kereta cepat yang ingin memakai kereta cepat Whoosh secara rutin dengan lebih hemat, PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) memberi layanan baru yakni Frequent Whoosher Card.

Layanan baru dapat dipesan mulai 1 Juni 2024. GM Corporate Secretary KCIC, Eva Chairunisa menuturkan, Frequent Whoosher Card hanya bisa didapatkan di Loket Stasiun Halim pada jam operasional pukul 09.00 sampai 17.00 WIB dengan biaya sebesar Rp1.750.000. Jika dihitung, harga satu tiket perjalanan Whoosh menjadi Rp175.000 saja. 

"Hal ini tentu lebih hemat jika dibandingkan membeli tiket kelas Premium Economy secara normal dengan tarif dinamis khususnya di jam sibuk, akhir pekan dan momen libur panjang," kata Eva dalam keterangan tertulis, Kamis (30/5/2024).

Bagi penumpang yang tertarik untuk memiliki Frequent Whooser Card, terdapat promo untuk 100 pembeli pertama berupa tambahan 2 perjalanan gratis. Artinya hanya dengan membayar Rp1.750.000, penumpang bisa mendapatkan hingga 12 kali perjalanan Whoosh.

Layanan Frequent Whoosher Card merupakan bentuk apresiasi kepada para penumpang yang secara rutin menggunakan Whoosh. Dengan menggunakan kartu ini, penumpang bisa menikmati 10 perjalanan Whoosh kelas Premium Economy dengan tarif flat meskipun perjalanan dilakukan di jam sibuk. 

Bagi masyarakat yang ingin mendapatkan informasi lebih lanjut mengenai perjalanan dan promo Whoosh, silakan menghubungi Customer Service di Stasiun atau Contact Center KCIC melalui ke 150909, WhatsApp chat ke 0815-1032-0909, email ke cs@kcic.co.id, serta ⁠Instagram reply dan DM ke @keretacepat_id.

Ketentuan Pemakaian

PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) meluncurkan layanan baru bagi para penumpang Kereta Cepat Whoosh bernama Frequent Whoosher Card. (Foto: Tim Bisnis)
PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) meluncurkan layanan baru bagi para penumpang Kereta Cepat Whoosh bernama Frequent Whoosher Card. (Foto: Tim Bisnis)

Berikut ketentuan penggunaan Frequent Whoosher Card :

1.Pemilik kartu datang ke loket Stasiun Halim, Padalarang, atau Tegalluar dengan menunjukan Frequent Whoosher Card dan identitas asli pemilik kartu untuk melakukan proses pemilihan jadwal keberangkatan.

2. Frequent Whoosher Card hanya berlaku untuk 1 penumpang dan tidak dapat dipindahtangankan.

3. Redeem atau penukaran tiket dapat dilakukan untuk satu kali perjalanan atau langsung dalam beberapa perjalanan selama tempat duduk masih tersedia pada jadwal- jadwal yang akan dipilih.

4. Tiket yang sudah diredeem tidak dapat dibatalkan atau ditukar jadwalnya.

5. Redeem tiket hanya bisa dilakukan di hari kerja pada pukul 09.00 s.d 17.00 di bulan yang sama dengan bulan yang tercatat sebagai masa berlaku Frequent Whoosher Card.

6. Tiket dapat digunakan untuk keberangkatan akhir pekan dan momen libur.

7. Apabila kuota perjalanan tidak digunakan seluruhnya sesuai dengan batas waktu penggunaan, kuota tersebut dianggap hangus dan tidak dapat diuangkan.

 

Studi Kelayakan Kereta Cepat Jakarta-Surabaya Jadi PR Kabinet Prabowo-Gibran

Kereta Cepat Jakarta Bandung
KCIC mengimbau agar calon penumpang memperhatikan jadwal kereta cepat yang dipilih dan datang selambat-lambatnya satu jam sebelum jadwal keberangkatan untuk menghindari antrean. (merdeka.com/Arie Basuki)

Sebelumnya, Kementerian Perhubungan (Kemenhub) menaksir proses studi kelayakan proyek Kereta Cepat Jakarta-Surabaya tak akan rampung tahun ini. Artinya, hal tersebut akan berlanjut di era Presiden terpilih Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka.

Proyek tersebut, saat ini disebut telah masuk masa pra feasibilty study (FS). Artinya, masih ada tahapan panjang untuk masuk ke studi kelayakan, tender proyek, hingga pengerjaan megaproyek tersebut.

Juru Bicara Kemenhub Adita Irawati memastikan, prosesnya tidak akan selesai hingga kabinet Presiden Joko Widodo (Jokowi) lengser pada Oktober 2024.

"Kereta Cepat Jakarta-Surabaya saya harus sampaikan enggak mungkin selesai tahun ini," ujar Adita, ditemui di Jakarta Convention Center, Senayan, Jakarta, Selasa (21/5/2024).

Dia mengatakan, butuh waktu panjang dalam perencanaannya, hal ini berkaca pada proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung yang baru beroperasi di September 2023 lalu. Untuk itu, proyek Kereta Cepat dilanjutkan ke Surabaya pun disinyalir butuh waktu yang panjang.

"Kita belajar dari Jakarta Bandung itu juga relatif cukup panjang ya prosesnya. Jadi memang ini masih suatu proses yang masih panjang," tegasnya.

Terkait proyek ini, pemerintah sudah membentuk tim khusus yang dipimpin oleh Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan. Tim ini diharapkan mampu memberikan percepatan pelaksanaan megaproyek tersebut.

Dilanjutkan Prabowo-Gibran

Sebelumnya, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan berencana membentuk tim khusus untuk proyek Kereta Cepat Jakarta-Surabaya. Rencananya, proyek ini akan dilanjutkan di era pemerintahan Presiden terpilih, Prabowo Subianto.

 

 

Pembentukan Tim Khusus

Penumpang Kereta Cepat Whoosh
Tiket perjalanan tambahan saat ini sudah bisa dipesan di seluruh saluran resmi Kereta Cepat Whoosh yang terdiri dari aplikasi Whoosh, situs ticket.kcic.co.id, Ticket Vending Machine dan Loket resmi di stasiun serta aplikasi mitra seperti Access by KAI, Livin by Mandiri, BRImo, dan BNI Mobile Banking. (Liputan6.com/Herman Zakharia)

Juru Bicara Menko Marves, Jodi Mahardi mengungkapkan, sudah ada pembicaraan mengenai pembentukan tim khusus untuk mengawal hal tersebut. Termasuk melibatkan pihak-pihak pemerintahan penerus Presiden Joko Widodo (Jokowi).

"Pak Luhut udah paving the way lah supaya pemerintahan berikutnya bisa melanjutkan program ekstensi kereta api cepat ini sampai Surabaya," ucap Jodi saat ditemui di Kantor Kemenko Marves, Jakarta, Rabu (24/4/2024).

Jodi bilang, sejumlah pihak yang terlibat adalah Kemenko Kemaritiman dan Investasi, Kementerian Perhubungan hingga PT Kereta Api Indonesia (Persero) selaku operator sektor perkeretaapian. Meski begitu, dia belum berbicara banyak mengenai susunan lengkap tim khusus tersebut.

Satu hal yang dipastikannya adalah kelanjutan program tersebut oleh pemerintah era Prabowo-Gibran periode 2024-2029 nanti. Jodi mengaku sudah ada bahasan yang dibangun.

"Iya tentunya udah mulai lah diskusi, ini kita berharap kan tentunya dengan pemerintahan Baru pasti ada keberlanjutan dari program-program pemerintahan Pak Jokowi begitu," kata dia. 

 

Layak Dilanjutkan

Kereta cepat Whoosh
Kereta cepat Woosh bakal jadi sarana pendukung transportasi pada Piala Dunia U-17 2023. (dok. PSSI)

Dia mengatakan, sejak operasional Kereta Cepat Jakarta-Bandung Whoosh, banyak manfaat yang bisa dirasakan masyarakat kedepannya. Senada dengan Menko Luhut, dia memandang sudah sepantasnya KA Cepat ini diperpanjang sampai Surabaya.

"Apalagi yang sudah kita rasakan semua manfaatnya begitu termasuk kereta api cepat ini. Tentunya dengan extend sampai ke mana, ke Surabaya ini kan akan memangkas waktu transportasi," ujar dia.

Pada saat yang sama, hadirnya transportasi berbasis rel ini diharapkan mampu mengurangi tingkat emisi dari operasional pedawat terbang. Artinya ada diversifikasi penggunaan moda transportasi kedepannya.

"Mengurangi juga beban transportasi jalan kemudian juga mengurangi juga emisi dari sektor aviasi begitu ya, dan meningkatkan juga interkonektivitas antar-kota di Indonesia gitu," paparnya.

Infografis Uji Coba Kereta Cepat Jakarta Bandung. (Liputan6.com/Trieyasni)
Infografis Uji Coba Kereta Cepat Jakarta Bandung. (Liputan6.com/Trieyasni)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya