Liputan6.com, Jakarta - Layanan Transjabodetabek atau Jabodetabek Residence Connexion (JR Connexion) kembali beroperasi lagi, Senin (3/5/2024). Ada sejumlah penyesuaian jadwal keberangkatan di beberapa titik.
Corporate Secretary DAMRI Chrystian R. M. Pohan meminta maaf karena layanan JR Connexion sempat berhenti beroperasi pada Jumat, 31 Mei 2024. Sehingga banyak pelanggan yang terimbas hal tersebut.
Baca Juga
"Kini layanan DAMRI yang menghubungkan wilayah Bogor hingga Tangerang ke area strategis di Jakarta telah kembali beroperasi dengan jadwal yang efektif dan efisien. Beroperasi setiap Senin sampai Jumat, tarif yang berlaku mulai dari Rp10 - 25 ribu," sambung Pohan dalam keterangannya, Senin (3/5/2024).
Advertisement
Pelanggan dapat melakukan pemesanan tiket secara on the spot dengan metode cashless via QRIS ataupun menggunakan kartu uang elektronik e-money.
Seperti diketahui, sejak Jumat, 31 Mei 2024, ratusan sopir melakukan unjuk rasa di Kantor Dinas Ketenagakerjaan DKI Jakarta. Seluruh pramudi JR Connexion itu meminta pendampingan atas dugaan pemotongan upah secara sepihak.
Alhasil, operasional JR Connexion terpaksa terhenti pada saat itu. Manajemen kembali memastikan layanan beroperasi kembali dengan beberapa penyesuaian jadwal.
Kepala Sub Divisi Humas dan TJSL Damri, Yunita Mokoginta memastikan operasional layanan akan berlanjut pekan depan. Pihaknya akan mengumumkan operasional JR Connexion pada Senin (3/6/2024).
"Tidak ada pemberhentian operasional ke depannya, Kami akan segera memberikan konfirmasi pada Senin terkait jadwal operasional terupdate melalui IG resmi dan Press Release Damri," kata Yunita saat dikonfirmasi Liputan6.com, Sabtu, 1 Juni 2024.
Meski dipastikan beroperasi lagi, Yunita menyebut akan ada penyesuaian yang dilakukan. Di antaranya, penyesuaian jadwal operasional layanan dan armada yang akan digunakan.
"Tidak ada layanan yang diberhentikan, semua layanan tetap berjalan namun akan ada penyesuaian time table dan unit yang beroperasional," ujar dia.
Rincian Jadwal
Rincian Jadwal
Berikut jadwal operasional JR Connexion yang berlaku:
Keberangkatan dari Bekasi:
1. Grand Dhika Jatiwarna - Ciputra World Kuningan pukul 06:00 WIB
2. Grand Dhika Jatiwarna - Mall Ciputra Grogol pukul 06:40 WIB
3. Grand Dhika Jatiwarna - Monas pukul 05:50, 06:05, 06:15, 06:30, 06:45, 07:00, 07:30, dan 08:10 WIB
4. Grand Dhika Jatiwarna - Plaza Senayan pukul 06:15, 06:50, dan 7:15 WIB
5. LRT City Bekasi - Grand Paragon pukul 06:15 WIB
6. LRT City Bekasi - Sunter Mall pukul 06:00 WIB
7. Mega City Bekasi - Plaza Senayan pukul 06:00, 06:20, 06:30, 06:40, 06:50, 07:00, 07:10, 07:20, 07:30, 07:40, 07:50, 08:00, 08:20, dan 08:40 WIB
8. Mega City Bekasi - Podomoro City Grogol pukul 06:20 WIB
9. Mega City Bekasi - Monas pukul 06:20 dan 06:40 WIB
10. Grand Wisata - Grand Paragon pukul 06:15 WIB
11. Bekasi Timur - Tanah Abang pukul 05:40, 06:00, 06:30, dan 07:10 WIB
Keberangkatan dari Bogor:
1. Grand Central Bogor - Juanda pukul 05:00, 05:20, 05:40, 06:00, 06:15, 06:25, 06:30, 06:40, 06:50, 07:00, 07:10, dan 07:15 WIB
2. Tamansari Persada - Blok M pukul 05:45 WIB
3. Tamansari Persada - Juanda pukul 05:10, 05.30, 06:00, 06:30, dan 07:00 WIB
4. Grand Sentral Bogor - Blok M pukul 06:00 WIB
5. Cibinong City Mall - Grand Paragon pukul 05:00, 05:20, 05:40, dan 06:00 WIB
6. Cibinong City Mall - Plaza Senayan pukul 05:10, 05:30, dan 05:50 WIB
7. Sentul City - Blok M pukul 06:20 WIB
Keberangkatan dari Depok dan Tangerang:
Keberangkatan dari Depok
1. Podomoro Golf View - Harmoni pukul 06:42 WIB
2. Podomoro Golf View - Terminal Blok M pukul 06:20 WIB
3. Sub Terminal Sawangan - Juanda pukul 05:40, 05:55, dan 06:10 WIB
Keberangkatan dari Tangerang
1. Summarecon Mall Serpong - MRT Lebak Bulus pukul 05:40 WIB
2. Tangcity Mall - Kuningan pukul 05:40 WIB
3. PIK 2 - Blok M pukul 06:30 WIB
4. Poris - Kemayoran (via Monas) pukul 05:45, 05:55, 06:05, 06:15 dan 06:30 WIB
5. Poris - Senen pukul 05:45 dan 06:10 WIB
Advertisement
Sopir JR Connexion Protes Upah Dipotong Sepihak, Damri Buka Suara
Sebelumnya, ratusan sopir Damri Jabodetabek Residence Connexion (JR Connexion) atau Transjabodetabek melapor ke Dinas Ketenagakerjaan DKI Jakarta atas dugaan upah dipotong sepihak. Menanggapi itu, manajemen Perum Damri mengaku akan menyelesaikan hak-hak para pengemudi tersebut.
Diketahui, pada Jumat, 31 Mei 2024 ratusan sopir atau pramudi JR Connexion menggelar unjuk rasa di Kantor Disnaker DKI Jakarta. Salah satunya mengadukan pemotongan upah yang semula di atas UMR, menjadi di bawah UMR. Alhasil, operasional JR Connexion terhenti sementara.
Menanggapi itu, Kepala Sub Divisi Humas dan TJSL Damri, Yunita Mokogita mengatakan pihaknya sudah menjalin komunikasi dengan pihak pekerja. Salah satunya adalah menggelar audiensi antara manajemen perusahaan dan pekerja.
"Damri secara aktif melakukan komunikasi dan audiensi dengan para pengemudi," kata Yunita saat dikonfirmasi Liputan6.com, Sabtu, 1 Juni 2024.
Dia menjelaskan, pihaknya tetap menaati kontrak kerja yang berlaku antara perusahaan dan para pramudi Transjabodetabek. Yunita menegaskan, hak-hak para sopir akan diberikan sesuai dengan ketentuan.
"Damri tetap menghormati kontrak kerja dengan para pengemudi dan akan memenuhi hak-hak sesuai kontrak kerja," ujar dia.
Sopir JR Connexion Mengadu ke Disnaker DKI Jakarta
Sebelumnya, sejumlah sopir Damri Transjabodetabek atau JR Connexion melakukan unjuk rasa di kantor Disnaker DKI Jakarta. Tujuannya mengadukan dugaan pemotongan gaji atau upah secara sepihak oleh manajemen Damri.
"Ini adalah pramudi-pramudi dari SBU Transjabodetabek Perum Damri. Jadi kami disini ingin mengadukan nasib kami ke Dinas Ketenagakerjaan DKI bidang pengawasan supaya Disnaker bisa melakukan mediasi tentang pembayaran upah di bawah UMR," ucap Koordinator Aksi, Salvador P, dikutip Sabtu (1/6/2024).
Dia mengakui sebelumnya sudah mencoba melakukan mediasi antara para pekerja dan manajemen Perum Damri. Namun, pertemuan kedua belah pihak tersebut diakui tak menemukan titik terang.
"Jadi sudah kami lakukan berbagai mediasi dengan perusahaan tetapi memang kami tidak mendapatkan hasil dan kami memang mendapatkan keputusan sepihak atau yang merugikan kami," kata dia.
"Itikad terakhir yang kami lakukan adalah mengadukan nasib kami, karena kami sadar bahwa tidak ada satu badan pun atau serikat yang akan melindungi dan membela hak kami. Satu-satunya adalah Disnaker. Semoga aksi kami bisa didengar pimpinan Damri dan secepatnya permasalahan ini bisa selesai," harapnya.
Advertisement