Liputan6.com, Jakarta Sub Holding Perkebunan PTPN III (Persero), PT Perkebunan Nusantara IV PalmCo bersama BUMN memberikan stimulus kepada ratusan pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah di Sumatera Utara Nasional dengan menggelar Bazaar Jelajah Kuliner Nusantara di Medan. Acara yang digelar selama tiga hari mulai 31 Mei hingga 2 Juni ini berhasil membukukan lebih dari 4.500 transaksi dengan nilai transaksi mencapai hampir Rp 500 juta.
Direktur Hubungan Kelembagaan PTPN IV PalmCo Irwan Perangin-angin menyatakan Bazaar yang menghadirkan puluhan menu nusantara dari UMKM setempat itu merupakan komitmen dan kontribusi nyata BUMN dalam mendukung pelaku usaha kecil di bidang kuliner.
Baca Juga
”Harapannya kawan-kawan UMKM dapat naik kelas. Dengan Jelajah Kuliner Nusantara hasil kolaborasi BUMN didukung Kementerian BUMN, semoga ini bisa menjadi stimulus positif bagi semuanya,” kata dia dalam keterangan tertulis di Jakarta, Selasa (4/6/2024).
Advertisement
Acara JKN yang menyungsung tema Petualangan Kulinermu Dimulai dari Sini merupakan sinergi beberapa perusahaan BUMN (terdiri dari PTPN Grup, Bank Syariah Indonesia, PT KAI, PT Pos Indonesia, PT Inalum, dan PT Bukit Asam) juga menghadirkan lebih dari 80 jenis sajian beragam khas Nusantara yang autentik.
”Kita percaya dengan rasa khas nusantara ini, maka bisa menjadi pengalaman kuliner yang tidak terlupakan bagi pengunjung. Dan meningkatkan awarness serta minat belanja masyarakat terhadap produk-produk UMKM melalui Pasar Dgital (PaDi) UMKM,” kata Irwan.
Tercatat, dalam gelaran Bazar JKN tersebut terjadi 4.543 transaksi dimana 4.508 transaksi Pre Order PaDi senilai Rp 414 jutua, dan 16 transaksi PO Retail dan Buyer Grup Rp 5 juta. JKN Medan sendiri merupakan gelaran kedua setelah sebelumnya acara serupa dilaksanakan di kota Bandung, 24-26 Mei 2024 UMKM ini merupakan bagian dari komitmen dan konsistensi BUMN meningkatkan peran penting UMKN yang menjadi tulang punggung dalam perekonomian nasional melalui kontribusi signifikan terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) dan penyerapan tenaga kerja. JKN sendiri mengikutsertakan UMKM binaan Rumah BUMN dari masing-masing BUMN penyelenggara.
”Rumah BUMN adalah wadah bagi para pelaku UMKM yang dibina oleh perusahaan- perusahaan negara untuk memfasilitasi UMKM agar naik kelas, mulai dari menerima pelatihan, pendampingan, pemenuhan legalitas usaha. Termasuk acara Bazaar JKN yang mampu mendatangkan konsumen yang kita harapkan merangsang pertumbuhan mereka,” lanjutnya.
Kejar Swasembada Gula, Lahan Karet Tak Produktif Disulap jadi Tanaman Tebu
Holding Perkebunan Nusantara PTPN III (Persero) mengakselerasi target swasembada gula nasional pada tahun 2028, serta penyediaan bioethanol sebagai bahan bakar nabati (biofuel) guna menjamin ketahanan pangan nasional. Hal itu sesuai dengan Perpres No.40 Tahun 2023.
Salah satu upaya yang dilakukan adalah memperluas lahan tebu, dengan mengonversi lahan PTPN Group dari komoditas yang kurang produktif ke komoditas tebu yang memberikan return lebih menjanjikan.
Saat ini, PTPN sendiri memiliki roadmap perluasan lahan tebu di lahan HGU seluas ± 100 ribu Ha, dimana akan dilakukan konversi serta optimalisasi lahan yang sesuai dikembangkan untuk budidaya tebu.
Implementasi aksi korporasi ini salah satunya dilakukan terhadap lahan PTPN I Regional 2 Kebun Jalupang, Kabupaten Subang, Jawa Barat. Lahan konversi eks tanaman karet yang sudah tidak produktif itu akan dialihfungsikan menjadi tanaman tebu secara bertahap dengan rencana perluasan mencapai 4.216 Ha. Adapun, tanam perdana bibit tebu hasil kolaborasi PTPN I dengan PT SGN (Sinergi Gula Nusantara) dilakukan pada Kamis (30/05/2024).
Direktur Pemasaran Holding Perkebunan Nusantara PTPN III (Persero), Dwi Sutoro, menyampaikan langkah tersebut merupakan salah satu wujud nyata PTPN Group dalam meningkatkan produksi gula kristal putih (GKP) menuju swasembada gula konsumsi 2028 mendatang.
“Karena target swasembada gula nasional masuk dalam PSN, maka ini menjadi tugas bersama. Di dalam ranah Kementerian BUMN kita mendapatkan arahan-arahan terkait permodalan dan korporasinya. Sementara di internal PTPN, kita juga membentuk project management office (PMO) yang anggotanya dari semua bagian terkait untuk melakukan mapping dan mendetailkan supaya geraknya lebih cepat,” ujar Dwi dalam keterangan tertulis di Jakarta, Kamis (30/5/2024).
Advertisement
Layak untuk Tanaman Tebu
Dwi mengatakan, meski lahan tersebut sudah tidak produktif untuk ditanami karet, tetapi secara agroklimat dan tipologi, lahan layak untuk tanaman tebu. Lokasi penanaman juga didukung oleh kesiapan sarana irigasi berupa sungai dan pompanisasi, sehingga tanaman tumbuh normal dan dapat dipanen untuk bibit pada umur 6-7 bulan, atau dipanen pada bulan November-Desember 2024.
Ekstensifikasi tebu di lahan tersebut dimulai dengan penanaman kebun benih varietas unggul, yaitu varietas KK (Kidang Kencana). Luas tanam pada tahap pertama yaitu 5,0 Ha, sebagai cikal bakal pengembangan tebu giling di tahun 2025. “Guna mendukung budidaya tebu yang berada di Region 2 PTPN I Jawa Barat dan sesuai dengan roadmap, dimana diperlukan pembangunan pabrik gula baru kapasitas > 6.000 tcd,” tambah Dwi.
Dengan inisiatif ini, diharapkan PTPN Group tidak hanya mampu memenuhi kebutuhan gula nasional secara mandiri. Selain itu, juga dapat penyediaan bioethanol sebagai bahan bakar nabati yang dapat mendukung program energi terbarukan, mengurangi emisi karbon, dan menciptakan lapangan kerja baru di sektor pertanian dan energi.
Tanam perdana tebu tersebut juga dihadiri oleh Direktur Utama PTPN I Teddy Yunirman, Direktur Operasional PTPN I Fauzi Omar, Regional Head Regional 2 PTPN I Desmanto, Pj. Bupati Kabupaten Subang, Imran, dan sejumlah pimpinan anak usaha Holding Perkebunan Nusantara lainnya.
Wamen Tiko Tantang BUMN Bawa Indonesia Menuju Swasembada Gula
Sebelumnya, Wakil Menteri BUMN Kartika Wirjoatmodjo, mengapresiasi terkait fokus PTPN Group dalam mewujudkan percepatan swasembada gula nasional dan keberpihakannya kepada petani. Hal tersebut diungkapkan Kartika Wirjoatmodjo melakukan kunjungan kerja ke kebun HGU Lumajang PTPN I Regional 4.
“Untuk mencapai itu semua, tentu perlu ada upaya khusus yang harus dijaga dari hulu hingga hilirnya,” ujar Tiko.
Tiko mengatakan bahwa untuk menjaga kelangsungan ekonomi Indonesia, dibutuhkan effort khusus. “Supaya kita bisa swasembada, kemudian juga mampu menghasilkan varietas bibit unggul, yang bisa menghasilkan domestic variety produktif di tanah Indonesia,” tambahnya.
Tiko menekankan agar ekosistem tersebut terus dijaga bersama, mulai dari pembibitannya hingga pengelolaan kebunnya.
“Research and development mengenai produktivitas dan efisiensi, disiplin dalam mengelola kebun, pengelolaan keuangan dan komersial, maupun neraca perusahaan, harus menjadi satu kesatuan. Sehingga, nanti ke depannya PTPN bisa bangkit dari sisi produksinya,” imbuhnya.
Dalam kesempatan yang sama, Direktur Holding Perkebunan Nusantara PTPN III (Persero), Mohammad Abdul Ghani, menyampaikan bahwa kunjungan Wakil Menteri BUMN Kartika Wirjoatmodjo, menjadi salah satu bentuk stimulus semangat bagi para planters PTPN Group untuk bisa kembali menorehkan sejarah.
“Seperti yang saya sampaikan tadi pak, saya merasa sangat senang dengan kunjungan bapak. Setiap saya bertemu dengan stakeholder, saya berharap akan ada keyakinan dari bapak. Karena kami sendiri sudah yakin kalau tebu ini mudah. Karena jika cerita tentang tebu itu cerita tentang sejarah, bagaimana kita mengembalikan sejarah tersebut. Maka kewajiban PTPN ke depan itu akan membangun inkubasi-inkubasi kepada masyarakat, melakukan pelatihan-pelatihan dan penyuluhan-penyuluhan. Kita akan menyiapkan itu untuk kembali memperbaiki tata kelola tebu rakyat,” ungkap Ghani.
Lebih lanjut Ghani menyampaikan, bahwa ke depan, selain memperbaiki areal HGU, PTPN Group juga terus berupaya melakukan perbaikan guna membantu para petani. “Sekali lagi, terima kasih atas kunjungan bapak, ini menjadi sumber motivasi bagi kita untuk mewujudkan harapan pemerintah,” ucap Ghani.
Advertisement