Produksi Minyak Pertamina Naik Jadi Segini, Bor 799 Sumur di 2023

Pertamina juga melakukan kerja ulang sebanyak 835 pekerjaan (meningkat 31% dibandingkan 2022)

oleh Ilyas Istianur Praditya diperbarui 07 Jun 2024, 11:15 WIB
Diterbitkan 07 Jun 2024, 11:15 WIB
Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengunjungi Wilayah Kerja minyak dan gas bumi (migas) Rokan, Riau, yang dikelola oleh Pertamina Hulu Rokan, Kamis (5/1/2023). Blok migas ini salah satu penyumbang produksi minyak terbesar. (Dok Pertamina)
Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengunjungi Wilayah Kerja minyak dan gas bumi (migas) Rokan, Riau, yang dikelola oleh Pertamina Hulu Rokan, Kamis (5/1/2023). Blok migas ini salah satu penyumbang produksi minyak terbesar. (Dok Pertamina)

 

Liputan6.com, Jakarta Pertamina gemilang di tahun 2023! Produksi minyak Pertamina menorehkan kenaikan 10%, dari 514.000 Barel per Hari (BOPD) pada 2022 menjadi 566.000 BOPD di tahun 2023. Capaian ini diraih berkat peningkatan produksi domestik Pertamina sebesar 415 MBOPD dan kontribusi 151 MBOPD dari operasi internasional.

“Pertamina berhasil mengelola penurunan produksi minyak (decline rate) dari 19% menjadi 2% melalui program kerja yang produktif,” ujar Wiko Migantoro, Wakil Direktur Utama PT Pertamina (Persero), dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan Komisi VII DPR RI, ditulis Jumat (7/6/2024).

Kinerja gemilang ini tak hanya di hulu minyak. Produksi gas domestik Pertamina pun meningkat 3%, dari 2.241 MMSCFD pada tahun 2022 menjadi 2.388 MMSCFD di tahun 2023.

Upaya masif Pertamina dalam mengembangkan hulu migas tak henti-hentinya. Sepanjang tahun 2023, Pertamina telah melakukan pemboran sumur secara massif sebanyak 799 sumur, lebih tinggi 16% dibandingkan tahun 2022.

Pertamina juga melakukan kerja ulang sebanyak 835 pekerjaan (meningkat 31% dibandingkan 2022) dan perawatan sumur sebanyak 32.589 pekerjaan (meningkat 11% dibandingkan 2022).

Kontribusi Signifikan bagi Penerimaan Negara

Dedikasi Pertamina tak hanya untuk meningkatkan produksi, namun juga memberikan kontribusi signifikan bagi penerimaan negara. Kegiatan hulu migas Pertamina berkontribusi sebesar USD 3 miliar dari pajak dan USD 4,2 miliar dari Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP). Hal ini menjadikan Pertamina kontributor terbesar sebesar 69% untuk lifting nasional minyak dan 34% untuk gas nasional.

Fadjar Djoko Santoso, Vice President Corporate Communication Pertamina, menjelaskan bahwa Pertamina mengalokasikan investasi besar di hulu migas untuk menjaga decline rate dan meningkatkan produksi migas.

“Sekitar 60% Capex Pertamina difokuskan di hulu migas untuk mendukung ketahanan dan kemandirian energi nasional,” ujar Fadjar.

 

Menuju Masa Depan Energi Berkelanjutan

Gedung Pertamina Group.
Gedung Pertamina Group.

Sebagai perusahaan pemimpin di bidang transisi energi, Pertamina berkomitmen mendukung target Net Zero Emission 2060.

Pertamina terus mendorong program-program yang berdampak langsung pada pencapaian Sustainable Development Goals (SDGs).

Seluruh upaya ini sejalan dengan penerapan Environmental, Social & Governance (ESG) di seluruh lini bisnis dan operasi Pertamina.

 

PT Pertamina Milik Siapa?

Gedung Pertamina. Dok Pertamina
Gedung Pertamina. Dok Pertamina

Pertamina adalah Badan Usaha Milik Negara (BUMN), sehingga pemerintah Indonesia-lah yang memilikinya.

Secara lebih jelasnya, 100% saham Pertamina dimiliki oleh pemerintah melalui Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN). 

Sebagai BUMN, Menteri BUMN bertindak sebagai Kuasa Pemegang Saham dan memiliki kewenangan untuk menunjuk Dewan Komisaris dan Direksi Pertamina.

Pemilihan Dewan Komisaris dan Direksi didasarkan pada kompetensi dan prestasi, serta diatur dalam Anggaran Dasar PT Pertamina (Persero) dan arahan Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS).

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya