Perkembangan Pembangunan Sudah 70%, Segini Kapasitas Lapangan Upacara Kemerdekaan di IKN

Kementerian PUPR menyebutkan, kapasitas lapangan upacara untuk HUT Kemerdekaan RI ke-79 dapat menampung lebih dari 4.000 orang.

oleh Tim Bisnis diperbarui 14 Jun 2024, 16:16 WIB
Diterbitkan 14 Jun 2024, 16:16 WIB
Perkembangan Pembangunan Sudah 70%, Segini Kapasitas Lapangan Upacara Kemerdekaan di IKN
Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) menyebutkan, progres pembangunan lapangan upacara untuk upacara kemerdekaan di Ibu Kota Nusantara (IKN), Kalimantan Timur sudah mencapai 70 persen. (Foto: Kementerian Perhubungan/Kemenhub)  

Liputan6.com, Jakarta - Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) menyebutkan, progres pembangunan lapangan upacara untuk upacara kemerdekaan di Ibu Kota Nusantara (IKN), Kalimantan Timur sudah mencapai 70 persen.

Direktur Jenderal Cipta Karya Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Diana Kusumastuti  menuturkan, kapasitas lapangan upacara untuk HUT Kemerdekaan RI ke-79 dapat menampung lebih dari 4.000 orang. Luasan lahan lapangan upacara di IKN berkisar  14.250 m2.

"Kalau upacara bisa di atas 4.000 an (peserta) lapangan upacara nya loh ya," kata Diana kepada awak media di Istana Kepresidenan, Jakarta, Jumat (14/6/2024).

Meski begitu, dia enggan merinci lebih lanjut terkait jumlah peserta yang akan hadir mengikuti ucapan HUT kemerdekaan di IKN. Diana menyebut, jumlah peserta upacara berada di ranah Kementerian Sekretariat Negara (Setneg).

"Tapi semuanya terserah di setneg, kami sedang koordinasikan, saya belum tahu nanti berapa," ungkapnya.

Saat ini, progres pembangunan lapangan upacara untuk upacara kemerdekaan di IKN sudah mencapai 70 persen. Dia optimistis, lapangan di IKN siap siap digunakan untuk upacara kemerdekaan pada Agustus mendatang. 

"Sudah tinggi ya, sudah 70 persen-an. Kemudian kita interior, mudah mudahan nanti di Juli InsyaAllah siap," ujar dia.

 

Reporter: Sulaeman

Sumber: Merdeka.com

IKN Dibangun untuk Apa?

Pembangunan Bandara VVIP Ibu Kota Nusantara (IKN) di Kabupaten Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur, Kamis (29/2/2024). (Foto: Kementerian Perhubungan/Kemenhub)
Pembangunan Bandara VVIP Ibu Kota Nusantara (IKN) di Kabupaten Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur, Kamis (29/2/2024). (Foto: Kementerian Perhubungan/Kemenhub)  

Ibu Kota Negara akan dibangun untuk mencapai target Indonesia sebagai negara maju sesuai Visi Indonesia 2045. Dibangun dengan identitas nasional, IKN akan mengubah orientasi pembangunan menjadi Indonesia-sentris, serta mempercepat transformasi ekonomi Indonesia.

Mengutip laman IKN, 2022-2024, pemindahan tahap awal ke kawasan IKN (K-IKN) membangun infrastruktur utama antara lain Istana Kepresidenan, Gedung MPR/DPR RI dan perumahan juga meliputi pemindahan ASN tahap awal, pembangunan dan beroperasional infrastruktur dasar untuk 500 ribu penduduk tahap awal.

Adapun Presiden Republik Indonesia akan merayakan HUT ke-79 RI di K-IKN pada 17 Agustus 2024.

2025-2035, membangun IKN sebagai area inti yang tangguh, mengembangkan fase kota berikutnya antara lain pusat inovasi dan ekonomi, menyelesaikan pemindahan pusat pemerintahan IKN, mengembangkan sektor ekonomi prioritas, menerapkan sistem insentif untuk sektor ekonomi prioritas serta mencapai tujuan pembangunan berkelanjutan.

Siapa Pencetus IKN?

Proyek Pembangunan Gedung Sekretariat Presiden dan Bangunan Pendukung Kawasan Istana Kepresidenan di IKN Nusantara, terus dikejar penyelesaiannya oleh PT Waskita Beton Precast Tbk (WSBP).
Proyek Pembangunan Gedung Sekretariat Presiden dan Bangunan Pendukung Kawasan Istana Kepresidenan di IKN Nusantara, terus dikejar penyelesaiannya oleh PT Waskita Beton Precast Tbk (WSBP)/Istimewa.

Mengutip laman djkn.kemenkeu.go.id, ide pemindahan IKN pertama kali dicetuskan oleh Presiden Soekarno pada 17 Juli 1957. Presiden Soekarno memilih Palangkaraya sebagai IKN. Hal ini berada di tengah kepulauan Indonesia dan wilayah yang luas.

Selanjutnya Presiden Soekarno menetapkan Jakarta sebagai IKN Indonesia dengan UU Nomor 10 Tahun 1964 pada 22 Juni 1964. Pada 1990-an, ada wacana pemindahan IKN ke Jonggol. Kemudian pada era Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, wacana pemindahan IKN kembali muncul seiring kemacetan dan banjir yang melanda Jakarta.

Selanjutnya pemindahan IKN baru serius digarap oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi). Pada 29 April 2019, Presiden Jokowi memutuskan memindahkan IKN ke luar pulau Jawa dan dicantumkan dalam RPJMN 2020-2024.

IKN Berada di Rrovinsi Apa?

Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi mengecek kemajuan pembangunan Bandara Nusantara di Ibu Kota Nusantara (IKN), pada Rabu (24/1/2024). (Dok Kemenhub)
Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi mengecek kemajuan pembangunan Bandara Nusantara di Ibu Kota Nusantara (IKN), pada Rabu (24/1/2024). (Dok Kemenhub)

Perlu diketahui, Titik Nol Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara berada di Sepaku, Kabupaten Penajam Paser Utara, Provinsi Kalimantan Timur.

Tujuan Dibangunnya IKN Nusantara:

Pemerataan Pembangunan: Salah satu tujuan utama pemindahan ibu kota adalah untuk pemerataan pembangunan. Saat ini, Pulau Jawa, khususnya Jakarta, menjadi pusat ekonomi dan pemerintahan Indonesia. Hal ini menyebabkan ketimpangan pembangunan dengan daerah lain di Indonesia.

Pengurangan Beban Jakarta: Jakarta saat ini menghadapi berbagai masalah, seperti kemacetan, polusi, dan banjir. Pemindahan ibu kota diharapkan dapat mengurangi beban Jakarta dan memungkinkan kota ini untuk berkembang dengan lebih baik.

Mewujudkan Visi Indonesia 2045: IKN Nusantara merupakan bagian dari upaya untuk mewujudkan Visi Indonesia 2045, yaitu menjadi negara maju, adil, dan makmur. 

 

 

 

Mengintip Kerja Sama Teknologi IKN dengan Motorola

Listrik di IKN
PLN berhasil menyelesaikan tiga pembangunan infrastruktur ketenagalistrikan di IKN Nusantara.

Sebelumnya, Otorita Ibu Kota Nusantara (IKN) resmi menandatangani Nota Kesepahaman (MoU) dengan Motorola Solutions Inc dalam membangun IKN sebagai kota cerdas yang hijau, berketahanan, berkelanjutan, dan inklusif.

Deputi Bidang Transformasi Hijau dan Digital Mohammed Ali Berawi menyatakan, pembangunan Ibu Kota Nusantara merupakan proyek dengan peluang besar untuk menghasilkan berbagai penciptaan pengetahuan dan pengembangan teknologi terkini.

"Dengan kegiatan berskala mega dan berbagai fasilitas kemudahan yang disiapkan pemerintah, pemindahan ibu kota merupakan kesempatan besar bagi semua para pihak untuk turut serta berpartisipasi melakukan legacy pembangunan peradaban, termasuk dalam konteks global saat ini," ujarnya dalam keterangan tertulis, Kamis (13/6/2024).

Menurut dia, blueprint kota cerdas Nusantara bakal memicu berbagai investor dan technology providers global untuk ikut membangun IKN.

Direktur Global Government Affairs Motorola, Richard Brecher turut menyatakan antusiasme serupa. Ia menilai ikut serta membangun ibu kota negara baru sebagai kesempatan yang belum tentu ada di setiap generasi.

"Kami berharap dapat berkontribusi dalam membangun sistem teknologi yang robust, interoperable, dan berkelanjutan di IKN," kata Richard.

Motorola, juga melalui dukungan United States Trade and Development Agency (USTDA), berkomitmen mengimplementasikan teknologi dan solusi dalam sektor keamanan dan keselamatan publik. Semisal video surveilans, komunikasi gawat darurat, akses kontrol dan konsorsium pembangunan pilot proyek pusat komando pada akhir 2024.

"Selain dengan inisiatif hijau, Motorola berkomitmen untuk mengembangkan teknologi dan solusi untuk keamanan dan keselamatan masyarakat dalam rangka membangun Nusantara sebagai kota yang aman," ungkap Direktur Motorola untuk Indonesia-Singapura-Brunei, Chang Kar Weng.

 

Infografis Konsep Future Smart Forest City di IKN Nusantara. (Liputan6.com/Abdillah)
Infografis Konsep Future Smart Forest City di IKN Nusantara. (Liputan6.com/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya