Rugikan Bank Global Rp161,9 Triliun, Miliarder Bill Hwang Disidang Kasus Manipulasi Pasar

Jajaran jaksa memutuskan Hwang bersalah atas 10 dari 11 dakwaan pidana dan Patrick Halligan, wakil dan salah satu terdakwa Archegos, dinyatakan bersalah atas ketiga dakwaan yang dihadapinya.

oleh Natasha Khairunisa Amani diperbarui 12 Jul 2024, 06:00 WIB
Diterbitkan 12 Jul 2024, 06:00 WIB
Ilustrasi Miliarder atau Orang Terkaya. Foto: Freepik
Ilustrasi Miliarder atau Orang Terkaya. Foto: Freepik

Liputan6.com, Jakarta Miliarder pendiri Archegos Capital Management, Bill Hwang menghadapi tuntutan pengadilan dan telah dinyatakan bersalah terkait kasus penipuan dan tuduhan lainnya oleh juri di pengadilan federal Manhattan, Amerika Serikat. 

Mengutip The Guardian, Kamis (11/7/2024) jaksa di pengadilan pidana menuduh Bill Hwang melakukan manipulasi pasar menjelang runtuhnya perusahaan investasi swasta miliknya senilai USD 36 miliar atau sekitar Rp.582,8 triliun pada 2021.

Jajaran jaksa memutuskan Hwang bersalah atas 10 dari 11 dakwaan pidana dan Patrick Halligan, wakil dan salah satu terdakwa Archegos, dinyatakan bersalah atas ketiga dakwaan yang dihadapinya.

Persidangan tersebut berpusat pada Archegos, yang menimbulkan kerugian sebesar USD 10 miliar (Rp.161,9 triliun) pada bank-bank global, menurut jaksa, dan menyebabkan kerugian pemegang saham lebih dari USD 100 miliar (Rp.1,6 kuadriliun) pada perusahaan-perusahaan dalam portofolionya.

Menurut keterangan jaksa, Hwang secara diam-diam mengumpulkan saham dalam jumlah besar di beberapa perusahaan tanpa benar-benar memegang sahamnya. 

Dia juag dituduh berbohong kepada bank tentang besarnya posisi derivatif Archegos untuk meminjam dana hingga miliaran dolar, yang kemudian dia dan para deputinya gunakan untuk menggelembungkan saham yang mendasarinya secara artifisial.

Adapun Halligan yang juga dituduh oleh jaksa berbohong kepada bank dan memungkinkan skema kriminal.

Hwang dan Halligan kini menghadapi hukuman maksimal 20 tahun penjara untuk setiap dakwaan yang diterima, meskipun hukuman apa pun mungkin akan jauh lebih ringan dan akan dijatuhkan oleh hakim berdasarkan berbagai faktor. Kedua pria itu juga disebut-buka punya peluang bebas dengan pemberian jaminan.

Menurut kantor kejaksaan AS untuk distrik selatan New York, yang menangani kasus ini, posisi Hwang melampaui investor terbesar perusahaan tersebut, sehingga menaikkan harga saham.

Pada puncaknya, jaksa mengatakan Archegos memiliki aset sebesar USD 36 miliar (Rp.582,8 triliun) dan eksposur terhadap ekuitas sebesar USD 160 miliar (Rp.2,5 kuadriliun).

Tergugat Mengaku Tak Bersalah

Ilustrasi miliarder (iStock)
Ilustrasi miliarder (iStock)

Keruntuhan Archegos menimbulkan gelombang kejutan ke seluruh Wall Street dan menarik perhatian regulator di tiga benua.

Sedangkan pihak Bill Hwang mengaku tidak bersalah atas satu tuduhan konspirasi pemerasan, tiga tuduhan penipuan, dan tujuh tuduhan manipulasi pasar.

Hwang sendiri sebelumnya sempat dibebaskan dari tuduhan manipulasi pasar terkait dengan perusahaan video online asal Tiongkok, iQIYI.

Halligan juga mengaku tidak bersalah atas satu tuduhan konspirasi pemerasan dan dua tuduhan penipuan. Halligan adalah kepala keuangan di Archegos.

 

"Pada tahun 2021, kebohongan dan manipulasi para terdakwa telah menjerat hampir selusin saham dan setengah saham Wall Street dalam penipuan senilai USD 100 miliar, sebuah penipuan yang runtuh dalam hitungan hari," demikian argumen penutup asisten pengacara AS, Andrew Thomas .

Sementara pengacara Hwang, Barry Berke, mengatakan kepada juri dalam argumen penutupnya bahwa jaksa mengkriminalisasi metode perdagangan yang agresif namun legal.

Kepala pedagang Archegos, William Tomita, dan Scott Becker, kepala petugas risiko, bersaksi sebagai saksi penuntut setelah mengaku bersalah atas dakwaan terkait dan setuju untuk bekerja sama dalam kasus tersebut.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya