Banyak Dipakai Orang Kaya, Ekonom Setuju Beli BBM Subsidi Dibatasi

Direktur Eksekutif Center of Reform on Economics (CORE), Mohammad Faisal sepakat pemerintah membatasi pembelian BBM Bersubsidi. Menurutnya, banyak pengguna BBM subsidi merupakan masyarakat yang dipandang lebih mampu.

oleh Arief Rahman Hakim diperbarui 12 Jul 2024, 11:30 WIB
Diterbitkan 12 Jul 2024, 11:30 WIB
Harga BBM Murah Tidak Perlu Subsidi
Sepeda motor sedang diisi BBM (Pertamina)

Liputan6.com, Jakarta Direktur Eksekutif Center of Reform on Economics (CORE), Mohammad Faisal sepakat pemerintah membatasi pembelian BBM Bersubsidi. Menurutnya, banyak pengguna BBM subsidi merupakan masyarakat yang dipandang lebih mampu.

Dia mengatakan, ditengah kondisi naiknya harga pangan dan tingginya inflasi, masyarakat cenderung mencari BBM yang lebih murah. Dengan begitu, BBM yang mendapat subsidi seperti Pertalite banyak dibeli.

"Karena orang cenderung apalagi kondisi harga bahan atau inflasi tinggi ya meningkat ya, ini banyak yang mengambil BBM bersubsidi walaupun sebetulnya dari kalangan menengah atas dan banyak memang yang tidak tepat sasaran jadinya pemanfaatannya," ungkap Faisal kepada Liputan6.com, Kamis (11/7/2024).

Padahal, sebetulnya BBM Subsidi lebih diprioritaskan bagi kelompok masyarakat menengah ke bawah. Dengan begitu, dia menilai ada penyaluran yang tidak sesuai.

"Jadi banyak yang semestinya BBM itu untuk kalangan menengah ke bawah jadi diambil kalangan atas, jadi ada inclusion error disini. Nah oleh karena itu, sebetulnya ada batasan ada kuota untuk subsidi memang perlu untuk dikontrol," urainya.

Dia menyampaikan, pada 2022 lalu pernah ada kejadian kuota BBM subsidi jebol. Pasalnya, di masa itu, terjadi peningkatan mobilitas masyarakat seiring pemulihan dari pandemi Covid-19.

"Nah ini orang langsung beraktivitas banyak dengan mobilitas tinggi kemudian memanfaatkan BBM terutama yang BBM bersubsidi yang lebih murah dan hingga kuotanya terlewati di kondisi seperti ini," kata dia.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Perlu Mekanisme Baru

Pengisian BBM di SPBU
Khusus Provinsi Sumatera Utara (Sumut) harga Pertamax Turbo (RON 98) terdapat penyesuaian harga menjadi Rp 18.250, Pertamina Dex (CN 53) menjadi Rp 19.250, dan Dexlite (CN 51) menjadi Rp 18.150 per liter

Dia menyarankan pemerintah melakukan pembatasan dengan mekanisme khusus. Misalnya melakukan seleksi jenis kendaraan yang boleh membeli BBM subsidi.

"Makanya salah satunya memang perlu dalam penyeleksian di pusat-pusat atau di tempat pengisian bensin ya ini jenis kendaraan misalnya salah satunya. Jadi subsidi itu menyasar pada orang yang betul-betul atau kendaraan yang betul-betul diasosiasikan atau yang merupakan representasi dari kepentingan konsumen menengah ke bawah," sambungnya.

Faisal menyebut, pembatasan bisa dilakukan untuk jenis kendaraan roda dua atau sepeda motor. Kemudian, membatasi mobil-mobil yang cenderung mahal untuk beli BBM Subsidi.

"Misalnya kendaraan umum, sepeda motor, sementara mobil apalagi mobil yang mahal itu semestinya tidak boleh," ucapnya.

 


Harusnya Dilakukan Lebih Cepat

Penyediaan Penggantian dan Battery Swapping Station di SPBU
Petugas SPBU melayani pengendara mobil di Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU) dan Battery Swapping Station SPBU Pertamina, MT. Haryono, Jakarta, Senin (7/11/2022). Sejak pemerintah resmi menaikkan harga BBM mulai dari pertalite, solar dan pertamax, kendaraan bermotor listrik berbasis baterai (KBLBB) sebagai alternatif kendaraan kembali ramai dibicarakan. (Liputan6.com/Herman Zakharia)

Faisal mengatakan, dengan wacana yang bergulir sejak beberapa waktu lalu, seharusnya pembatasan ini dilakukan sejak lama. Tujuannya agar kuota BBM subsidi yang sudah dialokasikan tidak jebol.

"Nah jadi ini yang mestinya dilakukan sudah sejak lama supaya subsidi BBM itu lebih tepat sasaran dan dampaknya ke fiskal itu juga menjadi tidak overkuota lagi, kuotanya terlewati. Kalau kuotanya terlewati kan seperti kemarin perlu ada tambahan suplai daripada BBM subsidi yang artinya menambah subsidi," paparnya.

"Nah jadi at least itu yang harus dilakukan karena memang kebutuhan BBM itu makin lama makin meningkat sejalan dengan pertumbuhan ekonomi dan pertumbuhan penduduk konsumsinya meningkat sementara dari kapasitas anggaran itu terbatas ya," pungkasnya.

Infografis 4 Persiapan Pertamina Batasi Pembelian BBM Subsidi. (Liputan6.com/Abdillah)
Infografis 4 Persiapan Pertamina Batasi Pembelian BBM Subsidi. (Liputan6.com/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya