Tak Jadi Dibatasi 17 Agustus, Ada Skenario Baru BBM Subsidi 1 September 2024

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto mengungkapkan hasil rapat mengenai BBM Subsidi bersama sejumlah menteri kabinet. Hasilnya, pemerintah menyiapkan skenario baru penyaluran BBM bersubsidi ke konsumen.

oleh Arief Rahman H diperbarui 16 Jul 2024, 19:52 WIB
Diterbitkan 16 Jul 2024, 19:20 WIB
Pemerintah menyiapkan skenario baru penyaluran BBM bersubsidi ke konsumen.
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto mengungkapkan hasil rapat mengenai BBM Subsidi bersama sejumlah menteri kabinet. Hasilnya, pemerintah menyiapkan skenario baru penyaluran BBM bersubsidi ke konsumen.

Liputan6.com, Jakarta Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto mengungkapkan hasil rapat mengenai BBM Subsidi bersama sejumlah menteri kabinet. Hasilnya, pemerintah menyiapkan skenario baru penyaluran BBM bersubsidi ke konsumen.

Dia mengatakan ada skenario yang sedang disiapkan dalam menyalurkan BBM subsidi nantinya. Skenario itu masih akan lebih dulu disampaikan ke Presiden Joko Widodo (Jokowi).

"Ya tentu kita sedang mempersiapkan skenario dan nanti skenarionya dilaporkan dulu ke Bapak Presiden," ungkap Airlangga, ditemui di Kantor Kemenko Perekonomian, Jakarta, Selasa (16/7/2024).

Kendati begitu, dia berkilah skenario itu merupakan bentuk pembatasan BBM Subsidi. Dia hanya menyebut hal itu sebagai skenario program terkait BBM Subsidi.

"Skenario terkait dengan program. Tidak ada pembatasan," tegasnya.

Ketika ditanya mengenai rencana meluncurkan BBM jenis baru yang rendah sulfur, Menko Airlangga menyebut sinyal positif ke arah sana. Pasalnya, sesuai standar Euro 4, kadar sulfur BBM yang digunakan harus rendah, sekitar 50 ppm.

Kembali soal pembatasan atau skenario baru ini, Menko Airlangga menyebut waktunya tidak dimulai 17 Agustus 2024.

"Ya kalau (standar) euro 4 itu harus (BBM) rendah sulfur, dan tanggalnya bukan tanggal 17 (Agustus)," ungkapnya.

Sosialisasi Mulai 1 September 2024

Lebih lanjut, Menko Airlangga mengamini pemerintah akan memulai sosialisasi skenario BBM subsidi ini mulai 1 September 2024 mendatang. Dia kembali menegaskan tidak ada pembatasan konsumsi BBM subsidi.

Dia bilang, sosialisasi yang dimaksud merupakan upaya agar penyaluran BBM bersubsidi lebih tepat sasaran.

"Ya jadi saya minta untuk sosialisasi dulu, bukan ada, tidak ada pembatasan BBM," ucapnya.

"Sosialisasi agar tepat sasaran (mulai September)," sambung Menko Airlangga Hartarto.

 

4 Menteri Bahas BBM Subsidi

Uji Coba Beli Pertalite Pakai MyPertamina
Petugas melakukan pengisian bahan bakar pertalite di SPBU Pertamina Abdul Muis, Jakarta, Kamis (30/6/2022). PT Pertamina (Persero) melalui anak usahanya, PT Pertamina Patra Niaga, akan melakukan uji coba pembelian bahan bakar minyak (BBM) subsidi, Pertalite dan Solar, secara terbatas bagi pengguna yang sudah terdaftar pada sistem MyPertamina, mulai 1 Juli mendatang. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Diberitakan sebelumnya, Sejumlah menteri Presiden Joko Widodo (Jokowi) berkumpul di Kantor Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian. Kabarnya, ada bahasan mengenai penyaluran BBM Bersubsidi. Lantas, apa jadi dibatasi?

Beberapa menteri yang hadir diantaranya, Menko Perekonomian Airlangga Hartarto selaku tuan rumah. Lalu, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Arifin Tasrif, Menteri Koperasi dan UKM, Teten Masduki, serta Menteri Kelautan dan Perikanan, Sakti Wahyu Trenggono.

Kabar pembahasan BBM subsidi ini dibenarkan Menteri Trenggono. Dia mengatakan ada bahasan tersebut dalam pertemuan 4 menteri tadi.

"oh masalah BBM," ujar Trenggono di Kantor Kemenko Perekonomian, Jakarta, Selasa (16/7/2024).

Dia mengatakan, ketentuan pembelian BBM Subsidi tidak berubah untuk nelayan. Namun, dia mengamini adanya pembatasan konsumen Pertalite berdasarkan pada jenis kendaraan tertentu.

Meski begitu, dia belum berbicata lebih banyak dan mengarahkan keterangan itu kepada Menko Perekonomian, Airlangga Hartarto.

"Ada pembatasan di kendaraan tertentu, yang pasti nanti ke Pak Menko ya," ujar dia.

 

Pembatasan Bukan Berlaku 17 Agustus 2024

Harga BBM Naik, Pertalite Jadi Rp 10.000, Pertamax Jadi 14.500, Solar Jadi 6.800
Sejumlah kendaraan mengantri di SPBU kawasan Kuningan, Jakarta, Sabtu (3/9/2022). Pemerintah akhirnya menaikan harga BBM bersubsidi, Adapun harga BBM yang mengalami kenaikan yaitu Pertalite menjadi Rp 10.000 per liter, harga solar menjadi Rp 6.800 per liter dan Pertamax menjadi Rp 14.500 per liter. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Dia lantas mengatakan pembatasan bukan berlaku pada 17 Agustus 2024 mendatang. Namun, dibuka peluang pada 1 September 2024 nanti. Meski dia tak berbicara banyak soal keputusan pastinya.

"Enggak, September. 1 September lah. Tapi belum (diputuskan)," ucapnya.

Tunggu Menko Airlangga

Sementara itu, Menteri ESDM Arifin Tasrif tak berbicara banyak saat ditemui usai rapat. Dia menyerahkan keterangan keseluruhannya akan disampaikan Menko Airlangga.

"Bahasannya ya udah dibahas tinggal tanya ke Kemenko," kata dia.

Dia juga irit bicara soal jenis kendaraan yang rencananya akan dibatasi nantinya. "Nanti tanya ke Kemenko," pungkasnya.

Infografis 4 Persiapan Pertamina Batasi Pembelian BBM Subsidi. (Liputan6.com/Abdillah)
Infografis 4 Persiapan Pertamina Batasi Pembelian BBM Subsidi. (Liputan6.com/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya