Serapan Anggaran Seret, Ini Penjelasan Dirjen Perikanan Tangkap KKP

Pagu anggaran Direktorat Jenderal Perikanan Tangkap tahun 2024 pasca Automatic Adjustment (AA) sebesar Rp 80,66 miliar.

oleh Tira Santia diperbarui 26 Jul 2024, 16:45 WIB
Diterbitkan 26 Jul 2024, 16:45 WIB
Direktur Kapal Perikanan dan alat penangkapan Ikan Kementerian Perikanan dan Kelautan (KKP) Mochamad Idnillah menyampaikan realisasi anggaran
Direktur Kapal Perikanan dan alat penangkapan Ikan Kementerian Perikanan dan Kelautan (KKP) Mochamad Idnillah menyampaikan realisasi anggaran

Liputan6.com, Jakarta Direktur Kapal Perikanan dan Alat Penangkapan Ikan Kementerian Perikanan dan Kelautan (KKP) Mochamad Idnillah menyampaikan realisasi anggaran Direktorat Jenderal Perikanan Tangkap hingga 26 Juli 2024 baru mencapai 44,79 persen.

Diketahui, pagu anggaran Direktorat Jenderal Perikanan Tangkap tahun 2024 pasca Automatic Adjustment (AA) sebesar Rp 80,66 miliar.

"Capaian kegiatan Dirjen Perikanan Tangkap saat ini sudah mencapai 44,79 persen ini berdasarkan real dalam Surat Perintah Pencairan Dana (SP2D), namun apabila ditambahkan dengan outstanding contract ini 48,59 persen," kata Idnillah dalam konferensi pers Capaian Kinerja KKP Semester I-2024, di Kantor KKP, Jakarta, Jumat (26/7/2024).

Idnillah mengakui terdapat beberapa kegiatan yang perlu diakselerasi karena hal ini terkait dengan masyarakat, pemilihan kepala daerah, sehingga akselerasi perlu dilakukan guna mencapai target sampai akhir tahun.

"Target kami di November 2024 insyallah kegiatan sudah selesai, dan target kami 99,50 persen bisa tercapai," ujarnya.

Penerimaan PNBP

Lebih lanjut, Idnillah menyampaikan, Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) perikanan tangkap mencapai Rp533 miliar hingga Semester I-2024.

Namun, capaian tersebut masih jauh dari target PNBP perikanan tangkap tahun 2024, yakni sebesar Rp1,85 triliun.

"Terkait dengan PNBP perikanan tangkap yang saat ini alhamdulillah telah tercapai Rp533 miliar memang ini masih cukup jauh dari target yaitu Rp 1,85 triliun," ujarnya.

Sementara, capaian produksi perikanan tangkap pada Semester I-2024 mencapai 3,34 juta ton dari target tahun 2024 sebanyak 6 juta ton. Capaian produksi ini telah mencapai 111,33 persen dari target semester I.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


PNBP Perikanan Tangkap Jauh di Bawah Target, Ini Biang Keroknya

Penjagaan Ketat Gedung KKP usai OTT Menteri Edhy Prabowo
Suasana Gedung Mina Bahari Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP), Jakarta, Rabu (25/11/2020). Menteri Edhy Prabowo beserta istri dan pegawai KKP ditangkap oleh penyidik KPK saat kembali dari Honolulu, Hawai, AS terkait kasus dugaan korupsi perizinan ekspor benih lobster. (merdeka.com/Iqbal S. Nug

Direktur Kapal Perikanan dan alat penangkapan Ikan Kementerian Perikanan dan Kelautan (KKP) Mochamad Idnillah, melaporkan Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) perikanan tangkap mencapai Rp 533 miliar hingga Semester I-2024. Capaian tersebut masih jauh dari target PNBP perikanan tangkap tahun 2024, yakni sebesar Rp 1,85 triliun.

"Terkait dengan PNBP perikanan tangkap yang saat ini alhamdulillah telah tercapai Rp 533 miliar memang ini masih cukup jauh dari target yaitu Rp 1,85 triliun," kata Idnillah dalam konferensi pers Capaian Kinerja KKP Semester I-2024, di Kantor KKP, Jakarta, Jumat (26/7/2024).

Di sisi lain, capaian produksi perikanan tangkap pada Semester I-2024 mencapai 3,34 juta ton dari target tahun 2024 sebanyak 6 juta ton. Capaian produksi ini telah mencapai 111,33 persen dari target semester I.

Pihaknya mencatat, terdapat peningkatan produksi di 12 pelabuhan perikanan Unit Pelaksana Teknis (UPT) Pusat dan 66 Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD)

 


Nilai Tukar Nelayan

Semester I 2018, Ekspor Perikanan Alami Peningkatan
Nelayan memindahkan ikan laut hasil tangkapan di Pelabuhan Muara Angke, Jakarta, Kamis (26/10). Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) menyatakan hasil ekspor perikanan Indonesia menunjukkan peningkatan. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Selanjutnya, untuk Nilai Tukar Nelayan (NTN) diawal tahun 2024 banyak dipengaruhi oleh kenaikan harga bahan pokok masyarakat dan dampak cuaca ekstrem.

"Saat ini di semester I sudah diangka 101,62, dan target untuk 2024 adalah 108 untuk NTN," ujarnya.

Idnillah menjelaskan Nilai Tukar Nelayan sangat tergantung harga produk perikanan yang dihasilkan nelayan dibandingkan dengan pengeluarannya.

Saat ini, dalam beberapa bulan terkahir bahwa harga produk perikanan masih rendah, dan seiring berjalannya waktu harga ikan sudah mulai normal jika dibandingkan dengan supply yang saat ini beranjak pada volume yang normal.

"Harga ikan cenderung turun karena over supply, kemudian saat ini dikarenakan ada musim yang cukup ekstrim di daerah penangkapan, sehingga volume dari supply yang ada sudah mendekati normal seiring dengan kenaikan harga ikan di pasar," pungkasnya.

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya