Mendag Bakal Lapor Hasil Kerja Satgas Barang Impor Ilegal ke Jokowi dan Sri Mulyani

Satgas Pengawasan Barang Impor Ilegal ini akan bekerja hingga 31 Desember 2024. Mendag Zulkifli mengatakan, dalam laporan yang akan disampaikan itu akan dibahas berbagai kemungkinan soal barang impor ilegal ini.

oleh Arief Rahman H diperbarui 26 Jul 2024, 19:45 WIB
Diterbitkan 26 Jul 2024, 19:45 WIB
Menteri Perdagangan (Mendag) Zulkifli Hasan bertemu dengan Menteri Perindustrian (Menperin) Agus Gumiwang Kartasasmita di Kantor Kementerian Perdagangan, Jumat (19/7/2024). (Arief/Liputan6.com)
Menteri Perdagangan (Mendag) Zulkifli Hasan bertemu dengan Menteri Perindustrian (Menperin) Agus Gumiwang Kartasasmita di Kantor Kementerian Perdagangan, Jumat (19/7/2024). (Arief/Liputan6.com)

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Perdagangan (Mendag) Zulkifli Hasan akan melaporkan kinerja Satuan Tugas (Satgas) Pengawasan Barang Impor Ilegal ke Presiden Joko Widodo (Jokowi). Mendag juga akan memberikan laporan hasil dari Satgas Barang Impor Ilegal ini ke sejumlah menteri lainnya.

Diketahui, ada banyak pihak yang terlibat dalam Satgas Pengawasan Barang Tertentu yang Dikenakan Tata Niaga Impor. Mulai dari Kemendag, Kementerian Keuangan, hingga Kejaksaan Agung dan Polri.

"Nanti pada akhir Satgas, kita akan lapor kepada Pak Presiden, kita akan lapor kepada Pak Kapolri dan Jasa Agung, juga dengan Ibu Menteri Keuangan," ucap Mendag Zulkifli Hasan, di Jakarta Utara, Jumat (26/7/2024).

Satgas Pengawasan Barang Impor Ilegal ini akan bekerja hingga 31 Desember 2024. Mendag Zulkifli mengatakan, dalam laporan yang akan disampaikan itu akan dibahas berbagai kemungkinan soal barang impor ilegal ini.

Termasuk mencari aktor dibalik maraknya praktik barang impor ilegal yang masuk ke Indonesia.

"Apa sebetulnya yang terjadi? Apa adanya? Apa yang terjadi secara sesungguhnya? Dimana letak kebocoran kesalahan-kesalahannya?" kata dia.

 

"Kan pasti ada yang salah, tak mungkin ada yang salah kan? Masa barang tiba-tiba kayak sebentar lagi sebentar lagi sampai disini, gak mungkin. Nah ini akan kita dalami secara serius dan sungguh-sungguh," sambungnya.

 

Dia menjelaskan, telah 2 kali melaporkan kinerja Satgas kepada Jokowi. Nantinya, setelah ada data-data yang lebih lengkap pun dia akan kembali menghadap Kepala Negara.

"Saya sudah laporan soal ini dua kali kepada Pak Presiden. Nanti secara detail data-data dan sebagainya akan kami sampaikan setelah Satgas ini bekerja lebih lengkap dan lebih dalam lagi mengenai apa yang terjadi," paparnya.

 

Telusuri Peredaran Barang Impor Ilegal di Pasaran

Pemerintah Musnahkan Pakaian Bekas Impor Ilegal Senilai Rp 80 Miliar
Simbolisasi pemusnahan dilakukan oleh Mendag Zulkifli Hasan, Menkop UKM Teten Masduki, Dirjen Bea Cukai Askolani, Kabareskrim Komjen Pol Agus Andrianto, dan perwakilan dari Kejaksaan Agung. (Liputan6.com/Herman Zakharia)

Diberitakan sebelumnya, Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan akan menelusuri peredaran barang impor ilegal di pasaran. Menyusul temuan di sebuah gudang penyimpanan dengan nilai total Rp 40 miliar.

Diketahui, Satuan Tugas (Satgas) Pengawasan Barang Impor Ilegal telah berhasil menemukan barang-barang yang diimpor tanpa dokumen resmi. Ditambah lagi, importir barang-barang tersebut disinyalir merupakan warga negara asing.

Mendag Zulkifli mengatakan, pihaknya akan melakukan riset di pasaran terkait peredaran barang dan dampaknya terhadap produk lokal. Langkah ini dilakukan paralel dengan penindakan oleh Satgas Pengawasan Barang Tertentu yang Dikenakan Tata Niaga.

"Kemudian Kemendag, di samping Satgas, kita juga akan melakukan riset. Nanti di lapangan, sudah sejauh mana parahnya ini," kata Mendag Zulkifli di Jakarta Utara, Jumat (26/7/2024).

 

Banyak Dijual Daring

Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan mengungkap temuan barang ilegal dengan nilai total sekitar Rp 40 miliar di sebuah gudang di kawasan Jakarta Utara. (Arief/Liputan6.com)
Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan mengungkap temuan barang ilegal dengan nilai total sekitar Rp 40 miliar di sebuah gudang di kawasan Jakarta Utara. (Arief/Liputan6.com)

Dia menyebut, banyak barang impor ilegal dijual secara daring (online) melalui marketplace. Dia akan melihat juga seberapa banyak barang yang sudah beredar.

"Kita kesusupan barang-barang illegal dan dipasarkan dalam negeri secara bebas, secara online, sudah barangnya ilegal, memasarkannya terang-benderang, bebas, sudah berapa banyak," tuturnya.

Dalam melakukan riset dan penelusuran itu, dia akan meminta keterangan dari asosiasi pengusaha lokal yang terancam gulung tikar. Mengingat, dampaknya yang bisa membuat produk lokal kalah saing.

"Kita akan diskusi kepada asosiasi yang terancam tutup. Ternyata bukan soal pertek-pertek, pertek iya, tapi yang paling penting ternyata memang barang-barang yang masuk secara ilegal seperti ini," jelasnya.

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya