Liputan6.com, Jakarta Miliarder Zhong Shanshan berisiko kehilangan posisi sebagai orang terkaya di China yang telah dipegangnya selama hampir tiga tahun, dengan kekayaannya yang paling merosot di antara para miliarder di seluruh dunia.
Melansir The Sydney Morning Herald, Rabu (31/7/2024) kekayaan Zhong Shanshan, yang dikenal sebagai bos perusahaan air minum Nongfu Spring Co di China telah merosot hingga USD 13 miliar atau sekitar Rp 211,9 triliun.
Baca Juga
Kekayaan Zhong Shanshan kini berada di angka USD 54,8 miliar atau Rp.893,5 triliun, menurut Bloomberg Billionaires Index.
Advertisement
karena persaingan yang semakin ketat dan berbagai kemalangan yang melanda raksasa air minum dalam kemasan yang didirikannya.
Potensi pergantian kepemimpinan mencerminkan ekonomi konsumen yang semakin rumit untuk dinavigasi oleh bisnis, karena ekonomi China melambat dan persaingan dari merek-merek baru semakin ketat.
Dilaporkan, Nongfu Spring tengah mengalami persaingan yang cukup ketat di pasar air minum. Perusahaan yang terdaftar di Hong Kong itu juga dihadapi dengan perubahan sikap konsumen China yang menyerukan isu kesehatan.
Hal ini menyebabkan harga sahamnya anjlok hampir 20 persen sejak 1 Februari 2024, dibandingkan dengan kenaikan sekitar 6 persen untuk PDD, dengan produk-produknya yang sangat murah dan transaksi yang agresif.
"Masalah-masalah terkini dengan pengawas konsumen Hong Kong mengenai kualitas produk, meningkatnya persaingan di sektor tersebut di tengah menurunnya belanja konsumen, dan boikot awal tahun ini karena kekhawatiran atas praktik bisnis kemungkinan besar telah berkontribusi terhadap kekhawatiran ini," kata analis konsumen Bloomberg Intelligence, Ada Li.
Sebagian besar kekayaan Zhong Shanshan berasal dari saham di perusahaan minuman dan bisnis farmasi di China bernama Beijing Wantai Biological Pharmacy Enterprise.
Orang Terkaya Thailand Keluar dari Bisnis Real Estat
Perusahaan yang didirikan miliarder Thailand, Charoen Sirivadhanabhakdi, Thai Beverage (ThaiBev) mengungkapkan akan keluar dari bisnis real estat.Â
Langkah tersebut dengan melepas seluruh sahamnya di Frasers Property yang berbasis di Singapura ke TCC Assets berdasarkan perjanjian pertukaran saham.
"Menyederhanakan fokus perusahaan terhadap bisnis minuman dan makanan dengan keluar dari bisnis properti dan meningkatkan eksposurnya terhadap minuman non-alkohol dan produk susu dapat menghasilkan potensi pemeringkatan ulang yang sejalan dengan perusahaan," Kata ThaiBev dalam sebuah pernyataan, dikutip dari Marketscreener, Kamis (18/7/2024).
Perusahaan minuman yang dikendalikan salah satu orang terkaya di Thailand Charoen Sirivadhanabhakdi, mengatakan unitnya InterBev Investment akan mengalihkan 28,78% saham di Frasers Property ke TCC Assets yang berbasis di Thailand, yang sebagai imbalannya akan mengalihkan 41,30% kepemilikan saham di konglomerat Fraser dan Neave ke InterBev.
Â
Advertisement
Pertukaran Saham
Pertukaran saham tersebut melibatkan saham senilai USD 1,60 miliar atau sekitar Rp.25,8 triliun menurut perhitungan Reuters.
Perusahaan ini akan menilai saham Frasers Property seharga SGD 1,89 masing-masing dan saham Fraser dan Neave masing-masing seharga SGD 3,55.
ThaiBev bertujuan untuk memperkuat segmen minuman non-alkohol dan Fraser dan Neave menargetkan untuk memperkuat merek minuman dan makanannya di Asia Tenggara melalui pertukaran saham.
Menurut Forbes, Charoen Sirivadhanabhakdi berada di urutan ketiga dalam daftar orang terkaya di Thailand tahun 2024. Sang miliarder dilaporkan memiliki kekayaan bersih sebesar USD 10,9 miliar atau setara Rp.176,3 triliun.