Liputan6.com, Jakarta - Pemerintah berencana kembali membagikan rice cooker atau alat masak berbasis listrik (AML) kepada 137.000 rumah tangga. Program ini merupakan kelanjutan dari penyaluran rice cooker yang telah dilakukan pada 2023 kepada 500.000 rumah tangga.
Wakil Ketua Komisi VII DPR Eddy Soeparno mengungkapkan, dirinya menyambut baik berlanjutnya program tersebut. Program ini merupakan langkah penting dalam transformasi dari penggunaan alat masak yang selama ini bergantung pada Liquefied Petroleum Gas atau gas LPG 3kg.
Baca Juga
Selain itu, penggunaan alat masak berbasis listrik juga dapat membantu meringankan beban Pemerintah dalam mengimpor gas LPG 3kg.
Advertisement
"(Program) itu akan mengurangi ketergantungan atas LPG 3KG yang selalu kita impor setiap tahun dan itu volumenya naik terus. (Dengan pemberian AML) alat masak yang digunakan masyarakat kini bisa lebih ramah lingkungan," kata Eddy kepada Liputan6.com di Jakarta, Kamis (1/8/2024).
"Ini adalah program yang kami anggap penting dan perlu, agar masyarakat tidak mengalami ketergantungan pada LPG 3kg. Itu juga akan mengurangi beban Pemerintah untuk kedepannya mengimpor LPG 3kg yang setiap tahunnya cenderung naik," ujarnya.
Diberitakan sebelumnya, Firektur Jenderal Ketenagalistrikan, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral, Jisman P Hutajulu mengungkapkan bahwa anggaran yang disiapkan untuk pembagian 137.000 rice cooker gratis sebesar Rp. 182 miliar.
“Semoga tidak lama lagi untuk 137.000 [rumah tangga], kalau enggak salah Rp182 miliar, itu akan terus berlanjut tahun ini dan datanya sudah mulai disiapkan,” kata Jismandi Direktorat Jenderal Ketenagalistrikan, Jakarta, Rabu (31/7/2024).
Jisman menyebut, Dirjen Ketenagalistrikan telah mengantongi persetujuan anggaran Kementerian Keuangan terkait rencana pembagian rice cooker tersebut.
Pemerintah Bakal Bagikan 137.000 Rice Cooker
Pemerintah akan kembali membagikan Rice Cooker atau alat masak berbasis listrik (AML) kepada 137.000 rumah tangga. Anggaran yang disiapkan sebesar Rp182 miliar.
Hal itu disampaikan Direktur Jenderal Ketenagalistrikan, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral, Jisman P Hutajulu, saat ditemui di Direktorat Jenderal Ketenagalistrikan, Jakarta, Rabu (31/7/2024).
"Semoga tidak lama lagi untuk 137.000 [rumah tangga], kalau enggak salah Rp182 miliar, itu akan diteruskan tahun ini dan datanya sudah mulai disiapkan," kata Jisman.
Jisman mengaku, Dirjen Ketenagalistrikan telah mengantongi persetujuan anggaran Kementerian Keuangan terkait rencana pembagian rice cooker tersebut. Ditargetkan pendataan penerima AML akan diselesaikan pada Oktober 2024. Lebih lanjut, Jisman menegaskan, program AML ditujukan guna melanjutkan program serupa yang telah dilakukan pada 2023 lalu kepada 500.000 rumah tangga. Tapi, pada tahun lalu pada proses penyalurannya belum mencapai target, melainkan hanya tersalurkan kepada 362.000 rumah tangga.
"Jadi , kita menyambung ya, dulu tahun lalu 500.000, kemudian yang kita bisa realisasikan 362 ribu sekian, jadi ada 130 ribu sekian," ujarnya.
Advertisement
Penurunan Emisi
Dia menuturkan, program AML diklaim memiliki banyak manfaat, di antaranya bisa mendorong penurunan emisi agar jauh lebih bersih, mengoptimalkan penggunaan listrik, dan yang paling utama adalah mampu menekan impor Liquefied Petroleum Gas (LPG).
"Jadi ada tiga, bersih, optimalkan listrik, dan mengurangi impor. Kita sudah laporkan itu ke Kementerian Keuangan, sebagai dasar program ini berhasil enggak, kira-kira gitu, setelah kita lihat angkanya mereka sudah megiyakan," pungkasnya.