BI Bongkar Kondisi Terkini Cadangan Devisa Indonesia

Bank Indonesia mencatat kinerja Neraca Pembayaran Indonesia (NPI) pada triwulan II-2024 membaik dan mendukung ketahanan eksternal.

oleh Tira Santia diperbarui 22 Agu 2024, 14:30 WIB
Diterbitkan 22 Agu 2024, 14:30 WIB
Ilustrasi Bank Indonesia (2)
Ilustrasi Bank Indonesia. Bank Indonesia mencatat kinerja Neraca Pembayaran Indonesia (NPI) pada triwulan II-2024 membaik dan mendukung ketahanan eksternal.

Liputan6.com, Jakarta Bank Indonesia mencatat kinerja Neraca Pembayaran Indonesia (NPI) pada triwulan II-2024 membaik dan mendukung ketahanan eksternal.

Asisten Gubernur Departemen Komunikasi Bank Indonesia Erwin Haryono, menjelaskan, NPI pada triwulan II-2024 menunjukkan perbaikan dengan mencatat defisit USD 0,6 miliar lebih rendah dibandingkan dengan defisit USD 6,0 miliar pada triwulan I-2024. 

“Perbaikan tersebut ditopang oleh peningkatan kinerja transaksi modal dan finansial yang mencatat surplus serta defisit transaksi berjalan yang tetap terjaga,” kata Erwin dikutip dari Laman BI, Kamis (22/8/2024).

Maka dengan perkembangan tersebut, posisi cadangan devisa pada akhir Juni tercatat tetap tinggi sebesar USD 140,2 miliar atau setara dengan pembiayaan 6,2 bulan impor dan pembayaran utang luar negeri pemerintah, serta berada di atas standar kecukupan internasional sekitar 3 bulan impor.

Adapun disisi lain transaksi berjalan mencatat defisit yang rendah. Pada triwulan II-2024, transaksi berjalan mencatat defisit USD 3,0 miliar (0,9% dari PDB), lebih baik dibandingkan dengan defisit USD2,4 miliar (0,7% dari PDB) pada triwulan I-2024.

Disisi lain, surplus neraca perdagangan barang meningkat, dikontribusikan oleh defisit neraca perdagangan migas yang menurun dan surplus neraca perdagangan nonmigas yang relatif stabil. 

Kemudian, ekspor nonmigas tumbuh positif didukung oleh perbaikan harga komoditas dan permintaan dari mitra dagang utama, sementara impor nonmigas relatif stabil dipengaruhi aktivitas ekonomi domestik yang terjaga.

Adapun defisit neraca jasa meningkat dipengaruhi oleh defisit jasa perjalanan (travel) seiring pelaksanaan ibadah haji 2024. Defisit neraca pendapatan primer juga lebih tinggi dipengaruhi oleh pembayaran dividen dan bunga/kupon sesuai pola triwulanan.

 

Kinerja Transaksi Modal dan Finansial

Nilai Tukar Rupiah Terhadap Dolar AS Menguat
Teller menunjukkan mata uang rupiah di bank, Jakarta, Rabu (22/1/2020). Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo mengatakan penguatan nilai tukar rupiah yang belakangan terjadi terhadap dolar Amerika Serikat sejalan dengan fundamental ekonomi Indonesia dan mekanisme pasar. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Untuk kinerja transaksi modal dan finansial membaik di tengah tingginya ketidakpastian pasar keuangan global. BI mencatat transaksi modal dan finansial mencatat surplus USD 2,7 miliar pada triwulan II 2024, dari sebelumnya defisit USD 1,6 miliar pada triwulan I 2024.

“Kinerja positif ini terutama ditopang oleh aliran masuk modal asing pada investasi portofolio di tengah ketidakpastian pasar keuangan global yang masih tinggi,” ujarnya.

Tak hanya itu saja, BI juga mencatat bahwa investasi langsung tetap membukukan surplus sejalan dengan optimisme investor terhadap prospek ekonomi dan iklim investasi domestik yang terjaga. Namun, investasi lainnya mencatat penurunan defisit dipengaruhi oleh penurunan investasi swasta pada beberapa instrumen finansial luar negeri, di tengah peningkatan pembayaran utang luar negeri swasta sesuai jadwal.

 

Dinamika Perekonomian Global

FOTO: Bank Dunia Turunkan Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi Indonesia
Pemandangan gedung perkantoran dan pusat perbelanjaan di Jakarta, Selasa (5/4/2022). Bank Dunia menurunkan proyeksi pertumbuhan ekonomi Indonesia pada tahun 2022 menjadi 5,1 persen pada April 2022, dari perkiraan sebelumnya 5,2 persen pada Oktober 2021. (merdeka.com/Iqbal S. Nugroho)

“Ke depan, Bank Indonesia senantiasa mencermati dinamika perekonomian global yang dapat memengaruhi prospek NPI dan terus memperkuat respons bauran kebijakan yang didukung sinergi kebijakan yang erat dengan Pemerintah dan otoritas terkait guna memperkuat ketahanan sektor eksternal,” ujarnya.

BI memperkirakan NPI 2024 terjaga dengan transaksi berjalan dalam kisaran defisit rendah sebesar 0,1% sampai dengan 0,9% dari PDB.

Neraca transaksi modal dan finansial diprakirakan tetap mencatatkan surplus didukung oleh peningkatan aliran masuk modal asing baik dalam bentuk Penanaman Modal Asing (PMA) maupun investasi portofolio sejalan dengan persepsi positif investor terhadap prospek perekonomian nasional dan imbal hasil investasi yang menarik. 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya