Liputan6.com, Jakarta Salah satu miliarder teknologi ternama, Bill Gates, membagikan rahasia suksesnya dalam membangun Microsoft di usia muda.
Ketika Bill Gates memutuskan keluar dari kuliah untuk mendirikan Microsoft, ia tidak berpikir untuk menjadi miliarder atau menjalankan perusahaan yang kini bernilai lebih dari USD 3 triliun.
Baca Juga
Gates mengungkapkan, pada usia 20-an, definisi kesuksesannya jauh lebih sederhana.
Advertisement
"Saat itu, fokus saya hanya pada pertanyaan: Apakah kode yang saya buat benar-benar baik? Apakah berfungsi dengan baik? Dan bisakah perusahaan ini menunjukkan kepada dunia bahwa komputer mikro ini luar biasa?" ujar Gates, dikutip dari CNBC International, Kamis (12/9/2024).
Pada tahun 1976, ketika Gates dan salah satu pendiri Microsoft lainnya, Paul Allen, dikenal sebagai penggemar komputer, mereka dianggap sebagai "penghobi." Namun, mereka sangat yakin bahwa revolusi teknologi akan segera terjadi.
"Itulah keajaiban perangkat lunak. Dan saya rela mengabdikan hidup saya, di usia 20-an, hanya untuk perangkat lunak dan satu pekerjaan," ungkap Gates.
Punya Slogan
Pekerjaan itu adalah menciptakan perangkat lunak berkualitas tinggi yang bisa membuat masyarakat menyukai komputer pribadi.
"Slogan kami adalah 'sebuah komputer pribadi di setiap meja dan di setiap rumah,' yang mungkin terdengar biasa saja saat ini, tapi dulu itu sangat luar biasa," ujarnya.
Meskipun fokus pada produk terbaik, Gates juga menyadari pentingnya keuntungan. Dalam "Surat Terbuka untuk Penghobi" yang terkenal pada tahun 1976, Gates menulis bahwa pengguna harus membayar harga wajar untuk perangkat lunak agar pengembang dapat terus membuat perangkat lunak berkualitas tinggi yang dibutuhkan.
Cara Gates Mendefinisikan Kesuksesan
Gates menjelaskan bahwa definisi kesuksesannya telah berkembang seiring waktu.
Gates mengaku, ia menyesali sebagian dari fokusnya yang terlalu terpusat, yang membuat dirinya dan karyawannya tidak menikmati keseimbangan antara kehidupan pribadi dan pekerjaan.
Sekarang, ia menyarankan orang lain untuk "beristirahat ketika diperlukan." Hal ini ia sampaikan dalam pidato wisuda di Northern Arizona University tahun lalu.
"Saya tidak bekerja sekeras dulu," ungkap Gates.
"Di usia 20-an, saya tidak percaya pada akhir pekan atau liburan. Saya terlalu keras pada diri saya sendiri," tambahnya.
"Sekarang, saya mendefinisikan kesuksesan saya dengan memberdayakan orang lain, berbagi kesalahan dan keberhasilan saya, serta menyediakan sumber daya saya untuk hal-hal seperti malaria dan perubahan iklim," kata Gates.
Ia berharap dapat terus melanjutkan pekerjaannya selama beberapa dekade mendatang.
"Saya sangat beruntung berada di fase kehidupan yang berbeda, tapi tetap merasa bahwa saya bisa membuat perbedaan," pungkasnya.
Advertisement