Liputan6.com, Jakarta LRT Jabodebek terus menunjukkan komitmennya dalam mendukung pembangunan berkelanjutan, dengan mengintegrasikan prinsip Environmental, Social, Governance (ESG) di seluruh aspek operasional.
Langkah ini sejalan dengan visi LRT Jabodebek untuk menciptakan sistem transportasi yang ramah lingkungan, mengurangi dampak negatif terhadap lingkungan dan masyarakat, serta mempromosikan gaya hidup yang lebih hijau.
Baca Juga
Sebagai upaya untuk mengurangi kemacetan dan emisi karbon, LRT Jabodebek menawarkan solusi transportasi yang efisien.
Advertisement
Pada bulan September, rata-rata 78 ribu penumpang memanfaatkan layanan LRT Jabodebek setiap hari kerja. Ini secara signifikan mengurangi jumlah kendaraan pribadi di jalan, yang pada gilirannya berdampak positif terhadap kualitas udara.
Semakin banyak masyarakat yang beralih ke transportasi umum, semakin besar dampak positifnya, termasuk penurunan tingkat kemacetan, pengurangan polusi, dan peningkatan kualitas udara, yang berkontribusi pada kesehatan masyarakat dan lingkungan.
Mahendro Trang Bawono, Manager Public Relations LRT Jabodebek, menjelaskan bahwa LRT Jabodebek tidak hanya berfokus pada layanan transportasi yang nyaman dan efisien, tetapi juga berkomitmen untuk menjaga kelestarian lingkungan.
Berbagai Fasilitas Ramah Lingkungan
Salah satu inisiatif ramah lingkungan yang diusung oleh LRT Jabodebek adalah penyediaan fasilitas water station atau air minum gratis di semua stasiun. Inisiatif ini mengajak penumpang untuk membawa botol minum pribadi, guna mengurangi penggunaan botol plastik sekali pakai, sebagai bagian dari kampanye gaya hidup berkelanjutan.
"Selain itu, fasilitas parkir sepeda juga disediakan di setiap stasiun, mendukung mobilitas berkelanjutan dan memfasilitasi pengguna yang ingin melanjutkan perjalanan dengan sepeda," ucapnya, Jumat (13/9/2024).
Pakai PLTS
Di sisi infrastruktur, kantor Divisi LRT Jabodebek di area Depo menerapkan konsep Green and Smart Building, yang telah tersertifikasi oleh Excellent in Design for Greater Efficiencies (EDGE).
Fasilitas ini mengoptimalkan efisiensi energi, air, dan material. Selain itu, pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) dengan kapasitas 60KWP di Gedung Kantor LRT Jabodebek dan 33KWP di Klinik Mediska juga berkontribusi dalam penggunaan energi terbarukan.
PLTS ini mampu menghemat konsumsi listrik hingga 15% untuk gedung kantor dan 10% untuk Klinik Mediska.
“Langkah-langkah konkret ini merupakan bagian dari komitmen kami untuk menciptakan transportasi umum yang lebih hijau dan berkelanjutan,” ujar Mahendro.
LRT Jabodebek juga mengajak masyarakat untuk mendukung kampanye penggunaan transportasi publik dan menjaga lingkungan.
Dengan beralih ke transportasi umum, kita semua dapat berperan aktif dalam menciptakan lingkungan yang lebih bersih dan sehat.
LRT Jabodebek berkomitmen untuk terus berinovasi, menghadirkan layanan yang ramah pengguna serta ramah lingkungan, demi masa depan yang lebih baik bagi generasi mendatang.
Advertisement