Liputan6.com, Jakarta - Pemerintah Provinsi Jawa Barat (Pemprov) Jawa Barat akan menawarkan proyek transportasi massal Bus Rapid Transit (BRT) dan Light Rail Transit (LRT) Bandung Raya pada ajang West Java Investment Summit (WJIS) 2024 atau WJIS 2024.
Demikian disampaikan Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Jawa Barat Nining Yuliastiani setelah acara Bewara Jawa Barat (BEJA) Volume 10 bertajuk WJIS 2024 di Gedung Sate Bandung, Selasa (17/9/2024), seperti dikutip dari Antara.
Nining mengatakan, angkutan massal itu menjadi salah satu proyek yang ditawarkan terkait connectivity di WJIS 2024 kepada peserta calon investor. "BRT maupun LRT masih terbuka masih open investasinya dalam operasionalnya," ujar Nining.
Advertisement
Nining menuturkan, dalam WJIS 2024 ini, secara total ada 210 proyek investasi yang terbagi atas 170 proyek potensial dan 40 proyek ready to offer pada WJIS 2024 yang berada di kawasan Rebana. Ia menuturkan, kawasan Rebana dan sekitarnya terutama Kabupaten Cirebon, Kota Cirebon, Indramayu, Majalengka dan Kuningan (Ciayumajakuning) memang butuh dikembangkan lebih lanjut untuk pemerataan pembangunan.
"Rencananya kawasan Rebana ini adalah koridor lanjutan dari industei yang ada di Karawang, Bekasi. Artinya menjadi supply chain bagi yang eksisting sekarang," tutur dia.
Nining mengatakan, dalam gelaran tersebut, akan dilakukan talkshow yang berkaitan dengan supply chain atau rantai pasok yang akan mengungkap kepastian akan ketersediaan kebutuhan industri di masa depan, yang dalam hal ini, memaksimalkan UMKM sebagai penyedia kebutuhan industri.
Kemitraan dengan UMKM
"Di sini kita berusaha untuk bisa mengedepankan, kaitannya kemitraan dengan IKM atau UMK yang ada di Jawa Barat ini untuk bisa masuk ke dalam supply chain industri besar ataupun yang berorientasi ekspor," ujar Nining.
Dia menuturkan, hal ini harus disiapkan bagaimana UMKM memiliki daya saing dan kompetensi dalam memenuhi kebutuhan industri. "Untuk bisa menjadi penyuplai atau kemudian menyediakan suplai terhadap proses produksi yang ada, ataupun bahan baku yang diperlukan," kata dia.
Nining berharap, nantinya industri yang masuk kebutuhannya dapat dipenuhi oleh UMKM secara penuh. "Sehingga UKM kita terlibat lebih aktif. Itu nanti yang kita lakukan di West Java Investment Summit," ujar dia.
WJIS 2024 dijadwalkan akan dilaksanakan pada Kamis, 19 September 2024 dengan ada 210 proyek yang ditawarkan.
Advertisement
Urai Kemacetan di Bandung, Jokowi Minta Pemprov Jawa Barat Kaji LRT
Sebelumnya, Presiden Joko Widodo (Jokowi) meminta Jawa Barat segera mengkaji rencana Light Rail Transit (Lintas Raya Terpadu/LRT) yang akan mengintegrasikan Bandung Selatan dengan utara. Hal ini juga sekaligus mengurai kemacetan.
Permintaan Jokowi itu disampaikan saat rapat terbatas mengenai integrasi transportasi public di Istana Kepresidenan, Rabu (27/9/2023) seperti dikutip dari Antara.
Pejabat Gubernur Jawa Barat (Jabar) Bey Machmudin menuturkan, untuk mengimplementasikan rencana itu, pihaknya akan segera berdiskusi dengan Kementerian Perhubungan untuk menggali lebih detil LRT. Hal ini agar kajiannya tepat sasaran dan sesuai dengan kondisi di lapangan.
Bey menambahkan, Presiden Jokowi juga meminta Jabar untuk menggencarkan agar transformasi kendaraan pribadi ke transportasi public terus disosialisasikan kepada masyarakat.
Arah Presiden semua transportasi sebaiknya terintegrasi untuk memudahkan dan memindahkan masyarakat dari transportasi pribadi ke transportasi publik,” ujar dia.
Harus Ada Inovasi Khusus
Ia menuturkan, diharapkan kemacetan di kawasan metropolitan seperti Bandung Raya dan Jabodetabek dapat dikurangi dan kerugian akibat kemacetan itu dapat didegrasdasi yang sampai mencapai puluhan bahkan ratusan triliunan rupiah.
“Jadi presiden mengingatkan harus ada inovasi khusus dalam pembangunan atau terintegrasinya transportasi publik,” ujar Bey.
Selain itu, Jokowi menginstruksikan kereta cepat Whoosh dari Stasiun Tegalluar dengan transportasi lainnya ke Kota Bandung. Bey menuturkan, Presiden Jokowi ingin Whoosh terhubung dengan feeder, terutama transportasi jenis kereta di stasiun-stasiun sekitar, untuk mempermudah akses masyarakat.
“Kita tahu Whoosh sudah terintegrasi dari Stasiun Padalarang menuju Stasiun Kota Bandung menggunakan kereta feeder. Titik lainnya seperti Tegalluar juga segera ada kereta feeder ke Kota Bandung atau tujuan sekitarnya,” tutur Bey.
Advertisement