Anggaran Program Unggulan Prabowo Naik Jadi Rp 121 Triliun

Kementerian Keuangan (Kemenkeu) menyatakan anggaran Quick Win dinaikkan hingga Rp 8 triliun.

oleh Natasha Khairunisa Amani diperbarui 26 Sep 2024, 11:15 WIB
Diterbitkan 26 Sep 2024, 11:15 WIB
Anggaran Program Unggulan Prabowo Naik Jadi Rp 121 Triliun
Anggaran untuk program Quick Win Presiden Terpilih Prabowo Subianto naik dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Pemerintah (APBN) 2025. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Anggaran untuk program Quick Win Presiden Terpilih Prabowo Subianto naik dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Pemerintah (APBN) 2025. 

Kepala Pusat Kebijakan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Badan Kebijakan Fiskal Kementerian Keuangan, Wahyu Utomo mengungkapkan anggaran Quick Win dinaikkan hingga Rp 8 triliun, untuk program pengentasan TBC.

Kenaikan itu menjadikan jumlah anggaran program andalan Prabowo yang semula Rp 113 triliun, menjadi Rp 121 triliun.

"Perkembangan terkini saat pembahasan di Panja (DPR) ada aspirasi untuk memunculkan salah satunya Quick Win untuk pengentasan TBC. Anggarannya Rp.8 triliun," ungkap Wahyu dalam kegiatan Media Gathering Kemenkeu di Anyer, Banten, dikutip Kamis (26/9/2024).

Ia menuturkan, tambahan anggaran itu diambil dari anggaran belanja non-kementerian/lembaga (K/L), untuk fleksibilitas kebutuhan belanja.

Wahyu memaparkan, anggaran belanja untuk program unggulan Prabowo mencakup makan bergizi gratis sebesar Rp.71 triliun bagi ibu hamil, ibu menyusui, balita serta pelajar di seluruh jenjang pendidikan, kemudian pemeriksaan kesehatan gratis Rp.3,2 triliun. 

Pemeriksaan gratis akan disalurkan kepada 52,2 juta orang, yang mencakup pemeriksaan tensi, gula darah, foto rontgen untuk screening penyakit katastropik.

Selanjutnya ada program pembangunan RS lengkap berkualitas di daerah senilai Rp.1,8 triliun, dengan meningkatkan RS type D menjadi type C di daerah.

Adapun anggaran lainnya untuk renovasi sekolah Rp 20 triliun yang mencakup renovasi ruang kelas, meubelair, dan MCK, serta anggaran untuk sekolah unggulan terintegrasi Rp 2 triliun.

Terakhir, Prabowo juga akan menggelontarkan Rp 15 triliun untuk program lumbung pangan nasional di daerah dan desa.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


DPR Sahkan UU APBN 2025, Ini Target Ekonomi Prabowo di Tahun Pertama

Gedung DPR
Gedung DPR/MPR di Jalan Jenderal Gatot Subroto, Jakarta. (Liputan6.com/Devira Prastiwi)

Sebelumnya, DPR RI resmi mengesahkan Undang-Undang Anggaran Belanja dan Pendapatan Negara atau UU APBN 2025, Kamis (19/9/2024). Itu akan menjadi landasan bagi pemerintahan Prabowo Subianto dalam menjalankan roda perekonomian di tahun pertamanya.

Dalam UU APBN 2025, belanja kementerian/lembaga ditetapkan sebesar Rp 1.160,09 triliun. Sementara belanja non kementerian/lembaga sebesar Rp 1.541,36 triliun dan Transfer ke Daerah (TKD) sebesar Rp 919,87 triliun.

Pemerintah di tahun juga target meraup pendapatan negara sebesar Rp 3.005,1 triliun. Terdiri dari penerimaan perpajakan sebesar Rp 2.490,9 triliun, Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) sebesar Rp 513,6 triliun, plus hibah Rp 581,1 miliar.

Sementara target belanja negara ditetapkan sebesar Rp 3.621,3 triliun, dengan defisit Rp 616,19 triliun dan keseimbangan primer defisit Rp 63,33 triliun, serta pembiayaan anggaran sebesar Rp 616,2 triliun.

Untuk asumsi dasar ekonomi makro 2025, pertumbuhan ekonomi ditetapkan sebesar 5,2 persen, laju inflasi 2,5 persen, suku bunga Surat Berharga Negara (SBN) 10 tahun sebesar 7 persen.

Lalu, nilai tukar rupiah target dijaga di level Rp 16.000 per dolar AS, harga minyak mentah Indonesia USD 82 per barel, lifting minyak 605 ribu barel per hari, dan lifting gas sebesar 1,005 juta barel setara minyak per hari.

Selain itu, sasaran dan indikator pembangunan disepakati dengan rincian sasaran pengangguran terbuka 4,5-5 persen, kemiskinan 7-8 persen, kemiskinan ekstrem 0 persen, rasio gini 0,379-0,382, indeks modal manusia (IMM) 0,56, nilai tukar petani (NTP) 115-120, dan nilai tukar nelayan (NTN) 105-108.

 


Perbandingan Asumsi Makro RAPBN 2025 dengan APBN 2024, Banyak yang Turun?

FOTO: Bank Dunia Turunkan Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi Indonesia
Pemandangan gedung perkantoran dan pusat perbelanjaan di Jakarta, Selasa (5/4/2022). Bank Dunia menurunkan proyeksi pertumbuhan ekonomi Indonesia pada tahun 2022 menjadi 5,1 persen pada April 2022, dari perkiraan sebelumnya 5,2 persen pada Oktober 2021. (merdeka.com/Iqbal S. Nugroho)

Sebelumnya, Presiden Joko Widodo (Jokowi) membacakan asumsi makro RAPBN 2025 saat menyampaikan keterangan pemerintah atas RUU tentang APBN Tahun Anggaran 2025 beserta Nota Keuangan dalam Sidang Paripurna DPR RI tentang RAPBN 2025, Jumat (16/8/2024).

Patokan ini akan digunakan oleh pemerintahan baru di bawah pimpinan Presiden Prabowo Subianto dalam mengawal nilai tukar rupiah atau kurs rupiah, harga minyak mentah Indonesia, hingga target lifting minyak dan gas bumi (migas).

Adapun kurs alias nilai tukar rupiah dalam RAPBN 2025 diperkirakan akan berada di kisaran Rp 16.100 per dolar AS. Angka ini lebih tinggi dibandingkan nilai tukar rupiah saat ini yang sudah berada di bawah level Rp 16.000.

Sementara untuk suku bunga Surat Berharga Negara (SBN) 10 tahun dipatok di 7,1 persen. "Pemerintah akan selalu responsif terhadap dinamika moneter dunia," imbuh Jokowi.

Di sisi lain, APBN 2025 juga memproyeksikan harga minyak mentah Indonesia (ICP) di angka USD 82 per barel. Adapun nilai ini masih sama seperti asumsi ICP dalam APBN 2024.

Penurunan target juga terjadi pada lifting minyak, dimana dalam APBN 2024 diperkirakan mencapai 600 ribu barel per hari. Dalam APBN 2024, target lifting minyak sempat dipatok di angka 635 ribu barel per hari.

Pun juga untuk target lifting gas bumi di APBN 2025 yang dipatok 1,005 juta barel setara minyak per hari. Adapun dalam APBN 2024 angkanya ditargetkan sebesar 1,033 juta barel setara minyak per hari.

 


Lengkap! Asumsi Makro Ekonomi Indonesia 2025: Inflasi Dipatok 2,5 Persen

Gubernur BI Optimis Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Membaik
Suasana pemukiman dan gedung pencakar langit diambil dari kawasan Grogol, Jakarta, Rabu (11/11/2020). Gubernur Bank Indonesia, Perry Warjiyo mengaku optimis pertumbuhan ekonomi Indonesia ke depan akan lebih baik pasca pandemi Covid-19. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Sebelumnya,Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyampaikan sejumlah asumsi makroekonomi dalam Rancangan Undang-Undang APBN 2025 dan Nota keuangan. Besaran inflasi dipatok cukup rendah dengan target pertumbuhan ekonomi stabil di angka 5,2 persen.

Target itu disampaikan untuk dijalankan oleh pemerintahan perdana Presiden Terpilih Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka.

"Penyusunan RAPBN 2025 didasarkan pada asumsi dasar sebagai berikut: inflasi akan dijaga pada kisaran 2,5 persen. Pertumbuhan ekonomi diperkirakan sebesar 5,2 persen," kata Jokowi dalam Penyampaian RUU APBN 2025 dan Nota Keuangan di Jakarta, Jumat (16/8/2024).

Dia menjelaskan bahwa pertumbuhan ekonomi akan ditopang oleh permintaan domestik. Pada saat yang sama, daya beli masyarakat juga bakal dijaga.

"Dengan kondisi ekonomi global yang masih relatif stagnan, pertumbuhan ekonomi kita akan lebih bertumpu pada permintaan domestik. Daya beli masyarakat akan dijaga ketat dengan pengendalian inflasi, penciptaan lapangan kerja, serta dukungan program bansos dan subsidi," paparnya.

Masih soal asumsi makroekonomi, nilai tukar Rupiah diperkirakan berada di Rp 16.100 per dolar Amerika Serikat (AS). Lalu, suku bunga SBN 10 tahun diperkirakan berada di 7,1 persen.

"Pemerintah akan selalu responsif terhadap dinamika moneter dunia," tegasnya.

Kemudian, harga minyak mentah Indonesia (ICP) diperkirakan berada pada 82 dolar AS per barel.

"Lifting minyak diperkirakan mencapai 600 ribu barel per hari dan gas bumi mencapai 1,005 juta barel setara minyak per hari," pungkasnya. 

 

Infografis Jurus Pemerintahan Prabowo - Gibran Capai Pertumbuhan Ekonomi 8 Persen. (Liputan6.com/Abdillah)
Infografis Jurus Pemerintahan Prabowo - Gibran Capai Pertumbuhan Ekonomi 8 Persen. (Liputan6.com/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya