Liputan6.com, Jakarta Tentara Nasional Indonesia (TNI) menggelar gladi bersih untuk mempersiapkan perayaan HUT TNI ke-79 yang berlangsung di Lapangan Silang Monumen Nasional (Monas), Jakarta Pusat, pada Kamis pagi.
Acara ini dihadiri oleh Panglima TNI, Jenderal TNI Agus Subiyanto, bersama sejumlah pejabat keamanan dari berbagai negara. Gladi bersih ini diwarnai oleh berbagai pertunjukan menarik yang melibatkan aksi di darat, laut, dan udara.
Baca Juga
Dimulai dengan atraksi udara, sejumlah penerjun payung dari pasukan TNI melakukan terjun bebas yang memukau para penonton. Setelah itu, pertunjukan berlanjut di darat, di mana prajurit TNI menampilkan keterampilan menggunakan kendaraan bermotor, mobil, serta kuda dalam simulasi pertahanan dari serangan musuh.
Advertisement
Salah satu aksi yang menarik perhatian adalah penampilan prajurit yang menuruni Monumen Nasional menggunakan tali, dengan posisi kepala mengarah ke bawah, menambah keseruan suasana gladi bersih tersebut.
Tidak berhenti di situ, pertunjukan spektakuler lainnya berupa formasi 1.500 drone yang membentuk berbagai simbol penting seperti lambang matra TNI, Markas Besar TNI, hingga burung Garuda, menambah daya tarik acara.
Selain atraksi di darat dan udara, TNI juga menampilkan simulasi pertahanan laut. Melalui layar besar yang dipasang di lokasi, penonton bisa menyaksikan aksi TNI Angkatan Laut (AL) di laut, termasuk penembakan beberapa kali dari kapal perang TNI yang mensimulasikan serangan ke arah musuh dalam rangka latihan HUT TNI.
Acara gladi bersih ini menjadi gambaran kemeriahan dan kebanggaan TNI dalam menyambut perayaan ulang tahunnya yang ke-79, yang diharapkan berlangsung dengan megah dan meriah
Deretan Alutsista Termahal
Dalam upacara ini, TNI akan menampilkan sejumlah alutsista yang dimiliki. Alutsista yang akan dipamerkan mulai dari Jet Tempur, Tank, hingga kendaraan tempur lainnya.
Lantas, apa saja alutsista TNI termahal yang dimiliki dan yang akan dimiliki TNI?
1. Jet Tempur Rafale
Seperti diketahui, Menteri Pertahanan Prabowo Subianto telah membeli jet tempur canggih buatan Prancis. Nilai kontrak pembelian 42 unit pesawat Rafale itu buatan Dassault Aviation, Prancis, disebut-sebut mencapai USD 8,1 miliar atau sekitar Rp116 triliun (kurs 14.350 per USD).
2. Kapal Perang Fregat
Kementerian Pertahanan Republik Indonesia (Kemenhan RI) resmi menandatangani kontrak pengadaan dua unit kapal fregat sejenis Frigate European Multi-Mission (FREMM).
Kapal perang yang dipesan adalah jenis Pattugliatore Polivalente d’Altura (PPA) dengan kemampuan multimisi dan teknologi terkini buatan perusahaan pembuat kapal ternama Italia, Fincantieri S.p.A.
Kemenhan RI dan Fincantieri telah menandatangani kontrak senilai 1,18 juta euro atau sekitar Rp 20,3 triliun untuk pengadaan dua kapal tersebut.
3. Helikopter Apache
Tentara Nasional Indonesia (TNI) Angkatan Darat secara resmi menerima delapan helikopter Apache AH 64E buatan Amerika Serikat pada 2018.
Helikopter Apache 64E dinilai heli yang mempunyai fitur yang canggih. Satu unit heli itu dibeli seharga 41 juta dollar AS atau sekitar Rp 576,2 miliar.
4. Tank Leopard
Tank Leopard 2 merupakan salah satu tank tempur utama (MBT) terkuat di dunia yang kini memperkuat arsenal TNI Angkatan Darat. Kehadirannya menandakan era baru dalam kekuatan pertahanan dan keamanan negara, menghadirkan kemampuan tempur yang canggih dan mobilitas tinggi.
Total, TNI AD memiliki 103 tank Leopard 2, yang terdiri dari 62 tank Leopard 2A4 dan 41 tank Leopard 2RI.
Perlu diketaahui, Tank Leopard buatan Jerman berada di urutan 7 tank termahal di dunia dengan harga USD 5,7 juta atau kisaran Rp 88,35 miliar.
5. Kapal Selam
PT PAL Indonesia bekerja sama dengan Daewoo Shipbuilding and Marine Engineering (DSME) membangun kapal selam sejak tahun 2013.
Kapal selam pertama garapan Indonesia dan Korea Selatan adalah KRI Nagapasa-403 yang rampung dibuat pada 2017 lalu. Lalu kedua adalah kapal selam KRI Ardadedali-404 yang rampung di tahun 2018. Dan yang terakhir adalah KRI Alugoro-405.
Sebagai gambaran, biaya produksi pembuatan kapal selam Alugoro membutuhkan biaya sebesar Rp 1,5 triliun
Advertisement