Bos BNI: Era Suku Bunga Tinggi Berakhir, Tapi Ekonomi Global Masih Dihantui Banyak Tantangan

Di tahun 2024 Indonesia sudah mencatatkan pertumbuhan ekonomi tertinggi kedua diantara negara-negara G20 setelah India.

oleh Tira Santia diperbarui 08 Okt 2024, 10:15 WIB
Diterbitkan 08 Okt 2024, 10:15 WIB
Direktur Utama PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BNI) Royke Tumilaar,  di BNI Investor Daily Summit 2024, di JCC, Jakarta, Selasa (8/10/2024).
Direktur Utama PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BNI) Royke Tumilaar, di BNI Investor Daily Summit 2024, di JCC, Jakarta, Selasa (8/10/2024).

Liputan6.com, Jakarta - Direktur Utama PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BNI) Royke Tumilaar, mengatakan meskipun pandemi dan era suku bunga sudah berakhir, namun perekonomian global masih dihadapkan dengan tantangan resiko geopolitik yang masih tinggi.

“Walaupun pandemi dan era suku bunga sudah berakhir, perekonomian global masih masih dihadapi dengan situasi Vuca atau Volatility, Uncertainty, Complexity, dan Ambiguity. Resiko geopolitik nampaknya masih tetap tinggi, dimana dunia sekarang dihadapkan dengan beberapa konflik seperti di Rusia-Ukraina dan Timur Tengah,” kata Royke dalam sambutannya di BNI Investor Daily Summit 2024, di JCC, Jakarta, Selasa (8/10/2024).

Apalagi kata Royke, IMF dan World Bank memperkirakan rata-rata pertumbuhan ekonomi global akan lebih rendah dibandingkan periode sebelum pandemi. Dimana di saat yang sama dunia harus beradaptasi dengan mega tren seperti digitalisasi, perubahan iklim seperti tantangan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan.

Menurutnya, di tengah isu tersebut kita patut bersyukur saat ini Indonesia memiliki pondasi ekonomi yang kuat didukung oleh stabilitas politik yang baik.

Di tahun 2024 Indonesia sudah mencatatkan pertumbuhan ekonomi tertinggi kedua diantara negara-negara G20 setelah India. Disiplin fiskal masih terjaga yang terefleksi dari utang pemerintah terhadap PDB mencapai 39,4 persen lebih rendah dibandingkan rata-rata negara berkembang lainnya.

Lebih lanjut, efektivitas kebijakan moneter dan koordinasi kebijakan dapat terlihat dari stabilitas makro yang baik memasuki semester II.

“Namun, fundamental ekonomi sulit yang diungkapkan di atas tidaklah cukup jika kita ingin mencapai Indonesia emas 2045,” katanya.

Sejalan dengan hal itu, kata Royke masih ada tantangan struktural jangka menengah yang harus Indonesia hadapi, seperti penciptaan nilai tambah di sektor ekonomi berbasis kolektif, reformasi pendidikan, peningkatan kualitas SDM.

 

Pesan Optimisme

Direktur Utama PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BNI) Royke Tumilaar,  di BNI Investor Daily Summit 2024, di JCC, Jakarta, Selasa (8/10/2024).
Direktur Utama PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BNI) Royke Tumilaar, di BNI Investor Daily Summit 2024, di JCC, Jakarta, Selasa (8/10/2024).

Melalui BNI Investor Daily Summit 2024 Royke menyampaikan pesan optimisme sekaligus menjadikan event ini sebagai ajang bertukar pikiran, serta mensosialisasikan isi serta arah kebijakan ke depan agar Indonesia bisa menghidari middle income trap.

“Dengan mengusung tema accelerating resilient growth kami berharap BNI Investor Daily Summit 2024 dapat menjadi momen penting bagi investor dan pelaku usaha untuk melihat bagaimana perekonomian Indonesia akan tumbuh di masa mendatang,” ujarnya.

Adapun sebagai Bank Global yang mendapatkan mandat khusus dari Pemerintah, BNI akan selalu proaktif memanfaatkan momentum pertumbuhan ekonomi yang positif di tahun ini.

“Kami akan mengoptimalkan BNI Investor Daily Summit 2024 untuk memaparkan peran BNI di tengah isu-isu strategis yang dihadapi Indonesia serta mendukung sejumlah program pemerintah dalam mencapai pertumbuhan ekonomi berkelanjutan,” pungkasnya.

 

Siasat BNI dan Pengusaha Bawa UMKM Mendunia

UMKM
PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk atau BNI kembali menunjukkan komitmen dalam mendukung pertumbuhan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM).

Sebelumnya, PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk atau BNI kembali menunjukkan komitmen dalam mendukung pertumbuhan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM).

Dukungan ditunjukkan melalui partisipasinya di pameran Inacraft on October Vol.3 yang akan digelar di Jakarta Convention Center (JCC) pada 2-6 Oktober 2024.

 Direktur Retail Banking Corina Leyla Karnalies menegaskan, Inacraft bukan hanya sekadar ajang pameran, tetapi juga platform bagi UMKM untuk mengembangkan sayap hingga ke pasar internasional melalui program Xpora.

Program ini merupakan solusi digital dari BNI yang bertujuan mendukung UMKM dalam memperluas jangkauan pasar hingga ke luar negeri.

"Melalui Xpora, kami menghadirkan UMKM binaan yang telah melewati proses kurasi ketat. Beberapa di antaranya bahkan telah berhasil menembus pasar global," ujar Corina.

Corina juga mengundang masyarakat untuk berpartisipasi dalam pameran ini, di mana pengunjung dapat merasakan kemudahan transaksi menggunakan aplikasi wondr by BNI.

Selain itu, BNI juga menawarkan berbagai promo menarik untuk pengunjung yang menggunakan QRIS wondr by BNI, termasuk harga tiket masuk spesial sebesar Rp78.

Bekerjasama dengan Asosiasi Eksportir dan Produsen Handicraft Indonesia (ASEPHI), Inacraft kali ini menjadi salah satu bentuk nyata dukungan BNI terhadap sektor UMKM, terutama yang berfokus pada pemberdayaan generasi muda yang terlibat dalam sektor kerajinan dan seni budaya.

Hal tersebut sejalan dengan konsep yang diusung Inacraft on October Vol.3 yakni “Youthpreneur,” yang bertujuan untuk mendorong anak muda agar lebih terlibat dalam dunia kewirausahaan, khususnya di bidang industri kreatif.

Adapun produk yang dipamerkan sangat beragam, mulai dari kerajinan tangan, dekorasi rumah, hingga aksesori, yang semuanya mencerminkan kreativitas anak muda Indonesia.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya