Liputan6.com, Jakarta - Sebuah tren baru muncul di kalangan generasi sandwich dalam memenuhi kebutuhan primer akan hunian, yakni dengan sewa rumah. Ini menjadi solusi sementara generasi sandwich yang harus menopang keuangan untuk dua generasi sekaligus.
Untuk diketahui, generasi sandwich adalah istilah yang menggambarkan kelompok orang, biasanya berusia 30 hingga 50 tahun, yang berada di posisi terjepit karena harus menanggung beban finansial dari dua generas yaitu orang tua dan anak. Istilah ini digunakan karena mereka seperti diapit antara dua tanggung jawab besar, seperti lapisan dalam sandwich.
Baca Juga
Nah, kebutuhan akan hunian dengan menyewa ini dilakukan karena semakin sulit untuk membeli rumah. Tingginya harga properti, cicilan KPR yang memberatkan, serta biaya tambahan yang tidak transparan membuat mereka lebih memilih untuk menyewa rumah.
Advertisement
Dengan meningkatnya pilihan sewa properti, tren ini memberikan alternatif yang lebih fleksibel bagi mereka.
Berdasarkan laporan yang dirilis oleh Pinhome dan YouGov, terdapat 41 juta generasi sandwich di Indonesia, dan tantangan terbesar yang mereka hadapi dalam membeli rumah adalah cicilan KPR yang tinggi dan proses pembelian properti yang berbelit-belit.
"Biaya cicilan yang tinggi menjadi kendala utama bagi generasi sandwich, terutama karena mereka juga harus mengalokasikan pendapatan untuk kebutuhan keluarga besar," ujar CEO dan Founder Pinhome, Dayu Dara Permata pada Permata dikutip pada Rabu (9/10/2024).
Tren menyewa rumah ini semakin diminati oleh generasi ini, terutama di daerah sub-urban seperti Bekasi dan Bogor.
Data internal Pinhome menunjukkan bahwa total inventori rumah sewa naik sebesar 26% pada kuartal kedua 2024, dengan peningkatan permintaan terbesar terjadi di area pinggiran Jakarta. Alasan di balik tren ini karena tidak terlepas dari fakta bahwa generasi sandwich membutuhkan fleksibilitas finansial di tengah tekanan beban ekonomi.
Lokasi Pas dan Fleksibilitas
Salah satu alasan utama mengapa banyak generasi sandwich memilih menyewa rumah adalah fleksibilitas yang ditawarkan. Banyak dari mereka memilih lokasi yang dekat dengan tempat kerja, fasilitas kesehatan, dan sekolah, sehingga mereka dapat menjalani kehidupan sehari-hari dengan lebih efisien.
"Tren menyewa rumah menjadi populer di kalangan generasi sandwich karena mereka membutuhkan stabilitas dan kenyamanan, tanpa harus dibebani oleh cicilan jangka panjang," ungkap General Manager YouGov Indonesia, Edward Hutasoit.
Hal Ini sekaligus menjadi sebuah langkah realistis bagi pada generasi sandwich yang belum mampu membeli rumah tetapi tetap ingin tinggal di lokasi yang strategis.
Meskipun tren sewa rumah semakin meningkat, keinginan generasi sandwich untuk memiliki rumah sendiri tetap kuat. Pinhome berharap dapat membantu kelompok ini dalam jangka panjang, baik dengan program edukasi keuangan maupun penyediaan opsi properti yang lebih terjangkau.
Salah satu inisiatif yang dilakukan Pinhome adalah mempercepat proses pembelian rumah dengan memanfaatkan teknologi digital yang membuat transaksi properti menjadi dua kali lebih cepat dibandingkan metode tradisional.
Advertisement
Sewa Rumah Tetap Jadi Pilihan Utama
Dengan solusi yang fleksibel dan berbasis teknologi, Pinhome berharap dapat mengatasi tantangan yang dihadapi generasi sandwich dan membawa mereka lebih dekat kepada impian memiliki rumah sendiri. Sementara itu, tren menyewa rumah akan tetap menjadi pilihan utama bagi mereka yang belum siap secara finansial untuk membeli, tetapi menginginkan tempat tinggal yang layak di lokasi strategis.
Di tengah tantangan kepemilikan properti, generasi sandwich menemukan alternatif melalui opsi sewa rumah yang lebih fleksibel dan sesuai dengan kondisi finansial mereka. Dengan meningkatnya tren sewa, serta dukungan teknologi dari platform seperti Pinhome, generasi ini memiliki lebih banyak pilihan untuk menyesuaikan kebutuhan tempat tinggal mereka sambil terus merencanakan langkah selanjutnya menuju kepemilikan rumah di masa depan.