Beli Terlalu Mahal, Sewa Rumah Jadi Tren Baru Generasi Sandwich

Sebuah trend baru muncul di kalangan Generasi Sandwich yakni sewa rumah sebagai solusi sementara . Generasi sandwich yang harus menopang keuangan untuk dua generasi sekaligus, yakni anak-anak dan orang tua ini menjadi semakin sulit untuk membeli rumah lantaran tingginya harga properti, cicilan KPR yang memberatkan, serta biaya tambahan yang tidak transparan.

oleh Satrya Bima Pramudatama diperbarui 09 Okt 2024, 11:30 WIB
Diterbitkan 09 Okt 2024, 11:30 WIB
Konferensi Pers Peluncuran Laporan “Langkah Generasi Sandwich Menuju Kepemilikan Properti” di Rumah Wijaya, Jakarta (Foto: Satrya Bima Pramudatama, senin 08/10/2024)
Konferensi Pers Peluncuran Laporan “Langkah Generasi Sandwich Menuju Kepemilikan Properti” di Rumah Wijaya, Jakarta (Foto: Satrya Bima Pramudatama, senin 08/10/2024)

Liputan6.com, Jakarta - Sebuah tren baru muncul di kalangan generasi sandwich dalam memenuhi kebutuhan primer akan hunian, yakni dengan sewa rumah. Ini menjadi solusi sementara generasi sandwich yang harus menopang keuangan untuk dua generasi sekaligus.

Untuk diketahui, generasi sandwich adalah istilah yang menggambarkan kelompok orang, biasanya berusia 30 hingga 50 tahun, yang berada di posisi terjepit karena harus menanggung beban finansial dari dua generas yaitu orang tua dan anak. Istilah ini digunakan karena mereka seperti diapit antara dua tanggung jawab besar, seperti lapisan dalam sandwich.

Nah, kebutuhan akan hunian dengan menyewa ini dilakukan karena semakin sulit untuk membeli rumah. Tingginya harga properti, cicilan KPR yang memberatkan, serta biaya tambahan yang tidak transparan membuat mereka lebih memilih untuk menyewa rumah.

Dengan meningkatnya pilihan sewa properti, tren ini memberikan alternatif yang lebih fleksibel bagi mereka.

Berdasarkan laporan yang dirilis oleh Pinhome dan YouGov, terdapat 41 juta generasi sandwich di Indonesia, dan tantangan terbesar yang mereka hadapi dalam membeli rumah adalah cicilan KPR yang tinggi dan proses pembelian properti yang berbelit-belit.

 "Biaya cicilan yang tinggi menjadi kendala utama bagi generasi sandwich, terutama karena mereka juga harus mengalokasikan pendapatan untuk kebutuhan keluarga besar," ujar CEO dan Founder Pinhome, Dayu Dara Permata pada Permata dikutip pada Rabu (9/10/2024).

Tren menyewa rumah ini semakin diminati oleh generasi ini, terutama di daerah sub-urban seperti Bekasi dan Bogor.

Data internal Pinhome menunjukkan bahwa total inventori rumah sewa naik sebesar 26% pada kuartal kedua 2024, dengan peningkatan permintaan terbesar terjadi di area pinggiran Jakarta. Alasan di balik tren ini karena tidak terlepas dari fakta bahwa generasi sandwich membutuhkan fleksibilitas finansial di tengah tekanan beban ekonomi.

Lokasi Pas dan Fleksibilitas

20160217-BI Rate Turun, Penjualan Properti 2016 Diramal Naik 5%-10%-Jakarta
Sejumlah maket perumahan saat pameran Indonesia Properti Expo 2016 di Senayan, Jakarta, Rabu (17/2). Penjualan properti tahun ini diprediksi mengalami peningkatan di kisaran 5%-10% jika suku bunga acuan BI turun 50 basis poin (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Salah satu alasan utama mengapa banyak generasi sandwich memilih menyewa rumah adalah fleksibilitas yang ditawarkan. Banyak dari mereka memilih lokasi yang dekat dengan tempat kerja, fasilitas kesehatan, dan sekolah, sehingga mereka dapat menjalani kehidupan sehari-hari dengan lebih efisien.

"Tren menyewa rumah menjadi populer di kalangan generasi sandwich karena mereka membutuhkan stabilitas dan kenyamanan, tanpa harus dibebani oleh cicilan jangka panjang," ungkap General Manager YouGov Indonesia, Edward Hutasoit.

Hal Ini sekaligus menjadi sebuah langkah realistis bagi pada generasi sandwich yang belum mampu membeli rumah tetapi tetap ingin tinggal di lokasi yang strategis.

Meskipun tren sewa rumah semakin meningkat, keinginan generasi sandwich untuk memiliki rumah sendiri tetap kuat. Pinhome berharap dapat membantu kelompok ini dalam jangka panjang, baik dengan program edukasi keuangan maupun penyediaan opsi properti yang lebih terjangkau.

Salah satu inisiatif yang dilakukan Pinhome adalah mempercepat proses pembelian rumah dengan memanfaatkan teknologi digital yang membuat transaksi properti menjadi dua kali lebih cepat dibandingkan metode tradisional.

Sewa Rumah Tetap Jadi Pilihan Utama

Mandiri Fiesta Expo
Sebuah miniatur rumah pada pameran properti Mandiri Fiesta Expo di Jakarta, Selasa (12/11/2019). Pameran ini juga menawarkan promo diskon 20 persen premi Asuransi dan free e-Money untuk nasabah Mandiri Group dan nasabah Sinar Mas Land yang mengajukan KPR. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Dengan solusi yang fleksibel dan berbasis teknologi, Pinhome berharap dapat mengatasi tantangan yang dihadapi generasi sandwich dan membawa mereka lebih dekat kepada impian memiliki rumah sendiri. Sementara itu, tren menyewa rumah akan tetap menjadi pilihan utama bagi mereka yang belum siap secara finansial untuk membeli, tetapi menginginkan tempat tinggal yang layak di lokasi strategis.

Di tengah tantangan kepemilikan properti, generasi sandwich menemukan alternatif melalui opsi sewa rumah yang lebih fleksibel dan sesuai dengan kondisi finansial mereka. Dengan meningkatnya tren sewa, serta dukungan teknologi dari platform seperti Pinhome, generasi ini memiliki lebih banyak pilihan untuk menyesuaikan kebutuhan tempat tinggal mereka sambil terus merencanakan langkah selanjutnya menuju kepemilikan rumah di masa depan.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya