Hore, Jokowi Restui Kenaikan Tukin PNS Kementerian ESDM

Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengatakan akan segera menandatangani usulan kenaikan tunjangan kinerja (Tukin) untuk pegawai Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) di akhir masa jabatannya.

oleh Tira Santia diperbarui 10 Okt 2024, 20:30 WIB
Diterbitkan 10 Okt 2024, 20:30 WIB
Presiden Joko Widodo (Jokowi)
Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengatakan akan segera menandatangani usulan kenaikan tunjangan kinerja (Tukin) untuk pegawai Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) di akhir masa jabatannya.

Liputan6.com, Jakarta Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengatakan akan segera menandatangani usulan kenaikan tunjangan kinerja (Tukin) untuk pegawai Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) di akhir masa jabatannya. 

Jokowi bercerita bahwa Menteri ESDM Bahlil Lahadalia selalu bulak-balik menghampirinya untuk meminta persetujuan kenaikan tukin diinstansinya.

"Oleh sebab itu pak Menteri bulak balik mendorong saya menanyakan ke saya ga sekali dua kali, saya akan tanda tangan kalau barang itu sampai di meja saya, sampai malam ini belum sampai dimeja saya, tetapi memang sedikit lagi," kata Jokowi dalam sambutannya di acara Malam Puncak Penghargaan Subroto 2024, di Jakarta, Kamis (10/10/2024).

Jokowi menegaskan, dirinya akan segera menandatangani usulan kenaikan tukin jika dokumennya telah sampai di mejanya.

"Begitu sampai di meja saya akan saya tanda tangani tunjangan tadi. Saya bisa saja ngomong sudah saya tandatangani, tapi saya gak mau, memang belum ya saya harus ngomong apa adanya belum sampai di meja saya," ujarnya.

Jokowi pun memuji usaha Menteri ESDM yang terus mendesaknya agar kenaikan tukin disetujui dan ditandatangani sebelum ia lengser.

"Memang pak Menteri ESDM ini sangat lincah sekali, selalu menanyakan kepada saya sudah pak, ya saya belum tanda tangan saya jawab belum. tadi siang ketemu sudah pak? kalau saya jawab bohong namanya," ujarnya.

Namun, Jokowi memastikan akan menginformasikan lebih lanjut terkait tukin, jika dokumennya telah resmi ditandatangani. "Yang tunjangan tadi nanti saya infokan secepatnya," pungkasnya.

Asik, Tukin PNS Kementerian ESDM Bakal Naik Sebelum Ganti Presiden

Bahlil Lahadalia
Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) yang baru Bahlil Lahadalia saat acara serah terima jabatan Menteri ESDM di Kantor Kementerian ESDM, Jakarta, Senin (19/8/2024). (merdeka.com/Arie Basuki)

Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia berjanji untuk berjuang menaikan tunjangan kinerja atau tukin PNS di instansinya sebelum masa jabatannya selesai per Oktober 2024 mendatang.

Hal itu disampaikannya saat melantik Direktur Jenderal Mineral dan Batu Bara (Dirjen Minerba) Kementerian ESDM, Tri Winarno di Kantor Kementerian ESDM, Jakarta, Jumat (20/9/2024).

Dalam kesempatan tersebut, Bahlil berkomitmen untuk berupaya menaikan tunjangan kinerja PNS Kementerian ESDM sesegera mungkin. Dengan syarat, para jajarannya tidak main belakang mencari pendapatan tambahan di luar wewenang.

"Saya janji bapak, kalau bapak tertibkan semua anggota bapak, maka kesejahteraan untuk kenaikan tukin di kementerian ini akan saya perjuangkan sebelum Oktober," kata Bahlil.

"Tentu akan saya perjuangkan. Kalau gaji sudah bagus, tukin sudah bagus, masih juga main-main, nah itu urusan sudah lain itu. Tidak perlu dipanggil, saya ambil langsung itu karena udah keterlaluan," tegasnya.

 

Fokus Bekerja

Bahlil
Menteri ESDM Bahlil Lahadalia dan Menteri Investasi Rosan Roeslani menemui Presiden Joko Widodo atau Jokowi di Kompleks Istana Kepresidenan Jakarta, Rabu (9/10/2024). (Liputan6.com/Lizsa Egeham).

Oleh karenanya, Bahlil meminta para PNS di Kementerian ESDM fokus pada masing-masing kerjaannya. Terkait pendapatan, biar itu jadi urusannya.

"Jadi tugas saya adalah meningkatkan kesejahteraan bapak ibu, tugas bapak/ibu adalah meningkatkan performance kerja dan pengabdian kita pada bangsa dan negara," serunya.

Soal kenaikan Tukin di lingkup Kementerian ESDM, Bahlil juga telah meminta langsung kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi). Permintaan ini disampaikan lantaran setoran Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) dari sektor produksi hasil tambang terus melonjak.

Sebagai contoh, Bahlil menyampaikan, produksi batu bara pada 2015 hanya di kisaran 461 juta ton. Angka produksinya terus membesar dalam 8 tahun setelahnya.

"Selama Bapak memimpin dari 2015 ke 2023 sekarang di 2023, produksi kita sudah mencapai 775 juta ton batu bara. Sekitar 500-600 juta ton kita ekspor pak, selebihnya (dipakai) dalam negeri," ujar Bahlil dalam acara IIGCE 2024 di JCC Senayan, Jakarta beberapa waktu lalu.

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya