Pertamina Group Bakal Pasang PLTS Atap Terbesar di Kilang Balikpapan

PT Kilang Pertamina Internasional bersama Pertamina New & Renewable Energy (Pertamina NRE) siap memasang Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) atap berkapasitas 2,5 MWp di Kilang Balikpapan.

oleh Maulandy Rizky Bayu Kencana diperbarui 26 Okt 2024, 19:00 WIB
Diterbitkan 26 Okt 2024, 19:00 WIB
Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS)
PT Kilang Pertamina Internasional bersama Pertamina New & Renewable Energy (Pertamina NRE) siap memasang Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) atap berkapasitas 2,5 MWp di Kilang Balikpapan. (Dok. Pertamina)

Liputan6.com, Jakarta PT Kilang Pertamina Internasional bersama Pertamina New & Renewable Energy (Pertamina NRE) siap memasang Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) atap berkapasitas 2,5 MWp di Kilang Balikpapan. Ini akan menjadi PLTS atap terbesar yang dipasang di area operasi Pertamina.

Direktur Proyek & Operasi Pertamina NRE Norman Ginting mengatakan, ini bukan kolaborasi pertama dengan Kilang Pertamina Internasional dalam proyek pemanfaatan PLTS di area kilang.

"Pertamina NRE berkomitmen terus mendukung upaya penurunan emisi di area-area operasi Pertamina. Apalagi PLTS yang akan dibangun di Kilang Balikpapan ini akan menajdi PLTS dengan kapasitas terbesar di Pertamina. Kami sangat senang bahwa kolaborasi ini terus berlanjut," ujar Norman dalam keterangan tertulis, Sabtu (26/10/2024).

Menambahkan hal tersebut, Direktur Operasi PT Kilang Pertamina Internasional, Didik Bahagia menyebut bahwa pembangunan PLTS ini jadi batu loncatan istimewa. Sebagai proses komitmen Pertamina untuk selalu memanfaatkan energi baru terbarukan (EBT) dan menjaga kelestrarian lingkungan.

"Seremoni PLTS ini menjadi milestone yang istimewa sebagai proses komitmen Pertamina dalam rangka menurunkan emisi untuk mencapai Net Zero Emission yang harus tercapai di tahun 2060 mendatang. Jika PLTS ini berhasil dan selesai, maka total PLTS di PT KPI secara keseluruhan mulai dari Dumai hingga Balikpapan menjadi sebesar 12,37 MWp," terang Didik.

PLTS tersebut akan dipasang di atas atap gedung HSSE, warehouse, dan gedung workshop di area kilang Balikpapan. Dengan memasang PLTS tersebut Kilang Balikpapan berpotensi menurunkan emisi sebesar 2.736 ton setara CO2 per tahun.

Saat ini PLTS yang telah dipasang dan beroperasi di area operasi KPI tersebar di 4 area kilang dengan kapasitas total 9,87 MWp, yakni di Kilang Dumai, Kilang Balongan, Kilang Cilacap, dan Kilang Plaju.

 

Penambahan PLTS

Pertamina NRE menambah kapasitas Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) sebesar 2,3 MWp khusus di area-area operasi Pertamina Group.
Pertamina NRE menambah kapasitas Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) sebesar 2,3 MWp khusus di area-area operasi Pertamina Group.

Dengan penambahan PLTS atap di Kilang Balikpapan ini, maka kapasitas terpasang PLTS di area kilang KPI mencapai 12,37 MWp dengan total potensi penurunan emisi mencapai 12.722 ton setara CO2 per tahun.

Tak hanya itu, Didik juga memberikan apresiasi atas kinerja operasional dan cost optimization PT KPI yang menunjukkan kinerja yang baik.

"Saat ini kinerja operasional dan optimisasi cost menunjukkan kinerja yang baik. Pada prosesnya, keringat kita bercucuran dan memberikan hasil yang terbaik untuk perusahaan," ungkap dia.

Didik berharap bahwa pembangunan PLTS ini menjadi simbiosis mutalisme dengan PNRE sebagai upaya untuk mengurangi loss, serta dapat menjaga operasional PT KPI agar terus berjalan normal.

"Saat ini program revamp telah usai, mari kita jaga agar tetap beroperasi dengan normal. Sehingga tahun depan dapat menyelesaikan RFCC untuk penambahan kapasitas," pungkas dia.

Kejar Target 6 GW di 2029, Pertamina NRE Tambah Investasi Delapan Kali Lipat

PGE
PT Pertamina Power Indonesia (Pertamina NRE) yang merupakan bagian dari PT Pertamina (Persero) dikunjungi oleh Duta Besar Jepang untuk Indonesia sekaligus membawa New Energy and Industrial Technology Development Organization (NEDO) dan Tokyo Electric Power Company Holdings, Incorporated (TEPCO HD) untuk studi bersama pengembangan Hidrogen Hijau pada Minggu (26/02) di Kantor PGE Area Lahendong di Kota Tomohon, Sulawesi Utara. (Dok. Pertamina)

Pertamina New & Renewable Energy (Pertamina NRE) menargetkan kapasitas terpasang pengembangan pembangkit Listrik berbasis energi bersih mencapai 6 GW pada tahun 2029.

Target 6 GW tersebut akan dikontribusikan dari gas to power dan pembangkit listrik berbasis energi terbarukan, seperti geothermal, tenaga surya, dan biogas. 

Target ini merupakan cerminan dari ambisi Pertamina untuk terus menambah portofolio bisnis energi bersih tercermin dari bisnis yang dilakukan oleh anak usahanya, yaitu Pertamina NRE, melalui pilar bisnis rendah karbon, energi terbarukan, dan pengembangan.

Hingga tahun semester I 2024, kapasitas terpasang pembangkit Listrik yang dioperasikan Pertamina sudah mencapai sekitar 2,6 GW.

“Pertamina strategi pertumbuhan ganda, yaitu memperkuat bisnis migas eksisting dan mengembangkan bisnis rendah karbon sebagai penggerak bisnis masa depan. Untuk itu Pertamina NRE memiliki peran sangat strategis dengan menjadi garda terdepan Pertamina untuk mengembangkan bisnis energi bersih dan bisnis baru,” ujar CEO Pertamina NRE John Anis di Jakarta.

 

Tetapkan Sejumlah Target

PLTBg memanfaatkan limbah Palm Oil Mill Effluent (POME) dari pabrik kelapa sawit milik PTPN III yang diolah di Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL). (Dok Pertamina NRE)
PLTBg memanfaatkan limbah Palm Oil Mill Effluent (POME) dari pabrik kelapa sawit milik PTPN III yang diolah di Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL). (Dok Pertamina NRE)

Selain itu, Pertamina NRE juga menetapkan sejumlah target lainnya di tahun 2029, antara lain kredit karbon ditargetkan terjual mencapai 19,2 juta ton setara CO2 pada tahun 2029.

Pada September 2023,  Pertamina NRE berhasil menjadi penjual kredit karbon pertama di perdagangan perdana IDX Carbon dengan volume yang diperdagangkan mencapai sekitar 800 ribu ton setara CO2.

Pertamina NRE juga menargetkan produksi hidrogen bersih mencapai 7000 ton per tahun pada tahun 2029 dan bioethanol mencapai 840 ribu kilo liter.

Sedangkan pada bisnis ekosistem baterai dan kendaraan Listrik, Pertamina NRE menargetkan produksi mencapai 51,4 GWh. Dengan semua target tersebut, anggaran investasi yang disiapkan mencapai USD 6,2 miliar pada tahun 2029. Angka ini naik lebih dari delapan kali lipat anggaran investasi tahun ini.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya