Fahri Hamzah: Banyak Keluarga di Jakarta Belum Punya Rumah Layak Huni

Fahri Hamzah menilai, hingga saat ini masih banyak keluarga di Indonesia termasuk di Jakarta yang masih tinggal di rumah tidak layak huni

oleh Maulandy Rizky Bayu Kencana diperbarui 28 Okt 2024, 20:29 WIB
Diterbitkan 28 Okt 2024, 19:45 WIB
Pimpinan DPR Temui Jokowi di Istana
Wakil Ketua DPR Fahri Hamzah saat akan menemui Presiden Joko Widodo di Istana Merdeka, Jakarta, Senin (2/2/2015). (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Liputan6.com, Jakarta Wakil Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP) Fahri Hamzah menilai, hingga saat ini masih banyak keluarga di Indonesia termasuk di Jakarta yang masih tinggal di rumah tidak layak huni, bahkan hidup tanpa tempat tinggal.

Menurut dia, ini cukup memprihatikan. Fahri lantas mengajak seluruh pihak, termasuk generasi muda untuk lebih peduli terhadap kondisi perumahan dan kawasan permukimannya. Sehingga setiap masyarakat bisa tinggal di rumah layak huni.

"Di Jakarta ini ada video yang menyedihkan yang menggambarkan sebuah keluarga yang masih tinggal di rumah tidak layak dan bahkan ada yang hidup tanpa rumah. Rumah layak huni itu hak setiap warga negara," ujar Fahri Hamzah di Jakarta, Senin (28/10/2024).

Fahri menceritakan, di dalam video yang ditayangkan di media sosial youtube tersebut menggambarkan bahwa ada rumah yang didalamnya ada empat keluarga. Rumahnya sangat kecil dan berukuran sekitar 2 x 3 meter.

Para penghuninya ada anak-anak hingga lansia dimana nenek dan cucunya harus rela tidur bergantian. Neneknya bahkan mendapet jatah tidur atau shift pagi. Sedangkan cucunya dapet shift malam dan anaknya yang bekerja dapat shift sore.

"Di dalam video tersebut bahkan penghuninya harus tidur sambil duduk. Ini adalah tugas kita semua bagaimana menyelesaikan cita-cita kemerdekaan yang belum selesai. Presiden Prabowo Subianto mengamanahkan kepada kita semua termasuk Kementerian PKP untuk memperdulikan perumahan untuk rakyat," beber Fahri Hamzah.

 

 

 

 

 

Upaya Pemerintah

BTN Salurkan Lebih dari 735 Ribu Rumah Bersubsidi
Suasana Perumahan Griya Samaji, Cieseng, Bogor, Rabu (19/2/2020). Bank Tabungan Negara (BTN) pada 2019 telah merealisasikan 735.000 rumah dalam Program pemerintah satu juta rumah dengan kredit kepemilikan rumah bersubsidi sekitar Rp 111 trilyun. (merdeka.com/Arie Basuki)

Melalui Kementerian PKP, imbuhnya, pemerintah harus menyiapkan organisasi yang siap untuk melaju dan berjalan lebih cepat di sektor perumahan. Adanya dukungan dan kerjasama dan niat baik dari semua pihak maka persoalan tersebut diharapkan bisa selesaikan ini dengan sebaik-baiknya.

"Inilah cita-cita bangsa yang terpantri dalam pembukaan UUD. Mudah-mudahan memberikan makna yang terasa kembalinya jiwa-jiwa muda anak Indonesia, untuk kerja lebih kuat dan lebih keras dalam mencapai dan menggapai cita-cita bersama," ungkapnya.

Sebelumnya, Menteri PKP Maruarar Sirait mengunjungi Rusun Pasar Rumput di Kawasan Manggarai, Jakarta, Minggu (27/10/2024 kemarin. Ara menyatakan, ke depan hunian vertikal seperti rumah susun dapat menjadi solusi bagi hunian bagi masyarakat di kawasan perkotaan.

"Dengan tinggal di Rusun yang dibangun pemerintah ke depan di Kawasan perkotaan, maka masyarakat yang bekerja di kota bisa tinggal di Rusun," kata Ara.

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya