Liputan6.com, Jakarta - Kementerian Pekerjaan Umum (PU) melalui Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional (BBPJN) Jawa Tengah-DI Yogyakarta, Direktorat Jenderal Bina Marga tengah menyelesaikan pembangunan Flyover Canguk di Magelang, Jawa Tengah.
Keberadaan Flyover Canguk diharapkan dapat mengurai simpul kemacetan akibat pertemuan lalu lintas dari arah Semarang, Yogyakarta, Salatiga, dan Kota Magelang. Sekaligus mendukung konektivitas Destinasi Pariwisata Super Prioritas (DPSP) Borobudur.
Direktur Jenderal Bina Marga Kementerian PU Rachman Arief Dienaputra mengatakan, pembangunan infrastruktur konektivitas diperlukan agar mobilitas barang, jasa, dan manusia lebih efisien. Dengan konektivitas yang semakin lancar, diharapkan dapat meningkatkan pertumbuhan ekonomi daerah sehingga membantu proses percepatan pembangunan di wilayah tersebut.
Advertisement
"Pembangunan Flyover Canguk akan memperlancar konektivitas dan aksesibilitas lalu lintas, di samping itu juga memberikan alternative bagi warga untuk meningkatkan produktivitas perekonomian," kata Rachman Arief, Selasa (29/10/2024).
Dengan dibangunnya Flyover Canguk, diharapkan dapat memperlancar konektivitas dan mengurai kemacetan pada segmen jalan nasional di perkotaan yang berada di Magelang.
Flyover Canguk dibangun pada simpul kemacetan akibat pertemuan lalu lintas dari empat arah, yakni Jalan Nasional Soekarno Hatta dan Jalan Urip Sumoharjo dengan jalan provinsi ruas Magelang-Salatiga dan Jalan Telaga Warna yang merupakan jalan kabupaten menuju Kota Magelang.
Multi Years Contract
Proyek Flyover Canguk dibangun sejak kontrak November 2023 dengan panjang 781,2 meter oleh kontraktor pelaksana PT Yasa Patria Perkasa. Konstruksi flyover telah mencapai 86,5 persen per 28 Oktober 2024, dan ditargetkan selesai pada akhir 2024.
Pembangunan Flyover Canguk akan menambah kapasitas jalan dari semula dua lajur menjadi empat lajur. Untuk lajur arah Salatiga (Kopeng) dilengkapi dengan underpass sepanjang 16 meter serta jalan penghubung sepanjang 765,29 meter pada setiap arah.
Anggaran pekerjaan konstruksi flyover menggunakan skema Multi Years Contract (MYC) 2023-2024 dengan biaya sekitar Rp 99,6 miliar. Anggaran tersebut digunakan untuk pemasangan tiang bor sekan sekunder dan premier diameter 80 cm, pekerjaan tiang bor beton dengan diameter 800 mm, perkerasan beton semen, pekerjaan laston lapis.
"Selain membantu mengurai kemacetan di wilayah Magelang, keberadaan Flyover Canguk juga diharapkan dapat memperlancar aksesibilitas menuju kawasan-kawasan pariwisata sekitar Borobudur,Yogyakarta,Prambanan, dan Kopeng. Sehingga akan menciptakan efek berganda (multiplier effect) bagi pertumbuhan ekonomi di kawasan sekitarnya, khususnya sektor pariwisata," tutur Rachman Arief.
Advertisement