BI Kembali Gelar Festival Ekonomi Syariah Terbesar di Indonesia, Ini Tujuannya

Bank Indonesia (BI) kembali gelar Festival ekonomi syariah terbesar di Indonesia pada 30 Oktober sampai 3 November 2024 di Jakarta.

oleh Septian Deny diperbarui 30 Okt 2024, 13:30 WIB
Diterbitkan 30 Okt 2024, 13:30 WIB
Bank Indonesia (BI) kembali gelar Festival ekonomi syariah terbesar di Indonesia
Bank Indonesia (BI) kembali gelar Festival ekonomi syariah terbesar di Indonesia pada 30 Oktober sampai 3 November 2024 di Jakarta.

Liputan6.com, Jakarta Bank Indonesia (BI) kembali gelar Festival ekonomi syariah terbesar di Indonesia pada 30 Oktober sampai 3 November 2024 di Jakarta.

Indonesia Sharia Economic Festival (ISEF) 2024 yang mengintegrasikan berbagai kegiatan di sektor ekonomi dan keuangan syariah merupakan gelaran tahunan yang diinisiasi oleh Bank Indonesia sebagai bentuk komitmen dalam memajukan pengembangan ekonomi syariah di Indonesia.

“ISEF ke-11 tahun 2024 kembali digelar di Jakarta Convention Center (JCC) selama 5 hari, tanggal 30 Oktober-3 November 2024. ISEF tahun ini mengangkat tema Sinergi Ekonomi dan Keuangan Syariah Memperkuat Ketahanan dan Pertumbuhan Ekonomi Berkelanjutan. ISEF bertujuan untuk menjadi platform terbesar dan paling integratif di Indonesia, yang menjadi melting pot seluruh stakeholder yang memperjuangkan Ekonomi Syariah di Indonesia”, tutur Kepala Departemen Ekonomi dan Keuangan Syariah Imam Hartono di Jakarta, Senin (29/10/2024)

Imam juga mengatakan bahwa ISEF selain sebagai bentuk dukungan BI bagi pengembangan ekonomi syariah di Indonesia, juga sebagai upaya untuk menggaungkan Ekonomi Syariah kepada berbagai kalangan, sehingga literasi dan inklusinya semakin nyata terasa. 

ISEF 2024 menghadirkan dua agenda utama yaitu Sharia Economic Forum dan Sharia Fair. Sharia Economic Forum akan membahas isu-isu terkini dalam pengembangan industri halal dan halal lifestyle di Indonesia.

Sedangkan Sharia Fair, akan menghadirkan acara fashion, Indonesia International Modest Fashion Festival (IN2MF) yang akan diikuti 180 desainer lokal dan internasional, kompetisi halal chef berskala internasional, Indonesia International Halal Chef Competition (IN2HCC) yang akan diikuti 250 chef dari 10 negara, pameran produk halal, talkshow, dan business matching.

Selain acara utama yang akan digelar di Jakarta, sebelumnya BI juga telah mengadakan rangkaian Festival Ekonomi Syariah (FESyar) menuju ISEF 2024 yang dibagi dalam tiga regional yaitu Sumatera, Kawasan Timur Indonesia (KTI) dan Jawa.

Diadakannya rangkaian kegiatan ekonomi dan keuangan syariah (eksyar) ini diharapkan akan mendorong transformasi perekonomian, dimana eksyar berperan penting dalam transformasi perekonomian di Indonesia maupun dunia. Eksyar memiliki keunggulan di tengah krisis, karena ditopang oleh model bisnis yang solid, inklusif, dan berkelanjutan.

4 Inisiatif Bank Indonesia Majukan Ekonomi Syariah, Apa Saja?

BI Kembali Pertahankan Suku Bunga Acuan di 5 Persen
Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo bersiap menyampaikan hasil Rapat Dewan Gubernur (RGD) Bank Indonesia di Jakarta, Kamis (19/12/2019). RDG tersebut, BI memutuskan untuk tetap mempertahankan suku bunga acuan 7 Days Reverse Repo Rate (7DRRR) sebesar 5 persen. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Sebelumnya, Bank Indonesia (BI) akan meluncurkan empat inisiatif untuk memajukan ekonomi syariah Indonesia dalam acara Indonesia Sharia Economic Festival (ISEF) ke-11 tahun 2024 yang diselenggarakan di JCC, Jakarta, Rabu (30/10/2024).

"Pada ISEF ke-11 tahun 2024 ini, insya Allah sebentar lagi akan kita resmikan empat inisiatif untuk memajukan ekonomi syariah Indonesia," kata Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo.

Empat inisiatif yang akan diluncurkan Bank Indonesia melalui ISEF ke-11 tahun 2024 ini adalah sebagai berikut:

1. Pencanangan Aplikasi Halal Traceability

Inisiatif ini bertujuan memperkuat ekosistem jaminan produk halal melalui pengembangan sistem informasi yang memfasilitasi penelusuran bahan produk dari sisi hulu hingga ke konsumen.

“From farm to table. Ini adalah upaya tidak hanya untuk melaksanakan amanat undang-undang, tetapi juga untuk mewujudkan visi Indonesia sebagai pusat produsen produk halal terkemuka dunia,” ujarnya.

2. Digitalisasi Produk Pesantren

Inisiatif ini mencakup digitalisasi sistem pembayaran, pemasaran, pelaporan unit bisnis, pencatatan keuangan, dan pengembangan administrasi pesantren.

“Platform ini diharapkan memperkuat kemandirian ekonomi pesantren melalui implementasi teknologi digital yang mendukung integrasi tata kelola unit usaha, unit keuangan, dan unit Pondok Pesantren,” jelas Perry.

 

Selanjutnya

Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo dalam konferensi pers RDG Oktober 2024, di Gedung BI, Jakarta, Rabu (16/10/2024). (Tira/Liputan6.com)
Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo dalam konferensi pers RDG Oktober 2024, di Gedung BI, Jakarta, Rabu (16/10/2024). (Tira/Liputan6.com)

3. Pencanangan Produk Syariah Restricted Investment Account (SRIA)

Perry menyampaikan terima kasih kepada Kementerian Keuangan, OJK, LPS, dan KSSK yang turut menggagas inisiatif ini sehingga produk investasi khas perbankan syariah semakin diminati masyarakat. “Dengan adanya SRIA, Bank Syariah dapat menggalang dana dari nasabah investasi dan menyalurkannya pada proyek-proyek spesifik berbasis bagi hasil,” katanya.

4. Strategi Nasional Literasi dan Inklusi Ekonomi dan Keuangan Syariah

Strategi ini bertujuan mempercepat peningkatan literasi dan inklusi ekonomi keuangan syariah secara kolaboratif dan terintegratif.

“Inilah empat inisiatif yang insya Allah akan membawa kita bersama-sama memajukan ekonomi keuangan syariah untuk keberkahan dan sebagai ibadah kita kepada Allah SWT,” pungkasnya.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya