Liputan6.com, Jakarta - Usai erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki di Kabupaten Flores Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT), Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) kini mengamati aktivitas Gunung Api Iya di Kabupaten Ende, NTT yang juga berpotensi terjadinya erupsi.Â
Kepala Badan Geologi Kementerian ESDM Muhammad Wafid mengutarakan, berdasarkan hasil pemantauan visual dan instrumental, Gunung Api Iya setinggi 637 meter di atas permukaan laut menunjukkan adanya peningkatan aktivitas serta potensi ancaman bahayanya.Â
Advertisement
"Oleh karena itu, tingkat aktivitas Gunung Iya dinaikkan dari Level II (Waspada) menjadi Level III (Siaga), terhitung mulai tanggal 5 November 2024 pukul 18.00 WITA dengan rekomendasi yang disesuaikan dengan potensi ancaman bahaya terkini," ujar Wafid dalam keterangan resmi Badan Geologi Kementerian ESDM, Rabu (6/12/2024).
Advertisement
Status siaga ini ditetapkan setelah Gunung Api Iya merekam ratusan gempa pada periode 1 Oktober hingga 4 November 2024. Mulai dari gempa Tremor Harmonik yang terekam sebanyak 28 kali, dan gempa Tremor Non Harmonik sebanyak 77 kali.Â
Lalu, 2 kali Gempa Tornillo, 3 kali Gempa Low Frekuensi, 2 kali Gempa Vulkanik Dangkal, 173 kali Gempa Vulkanik Dalam, 63 kali Gempa Tektonik Lokal, 56 kali Gempa Tektonik Jauh, dan Gempa Tremor Menerus amplitudo 1-1,8 mm, dominan 1,5 mm.
"Peningkatan kegempaan Gunung Iya ditandai dengan meningkatnya gempa vulkanik dalam sejak Agustus 2024. Peningkatan signifikan kegempaan ini mengindikasikan adanya peningkatan tekanan dalam tubuh Gunung Iya akibat meningkatnya aktivitas magmatik, atau adanya migrasi magma dari kedalaman dalam ke kedalaman dangkal," urainya.Â
"Hal ini yang memicu munculnya gempa-gempa dangkal yang dapat menyebabkan terjadinya erupsi," Wafid menambahkan.
Rekomendasi Badan Geologi
Sehubungan dengan tingkat aktivitas Gunung Iya pada status Siaga, Badan Geologi merekomendasikan masyarakat sekitar dan wisatawan tidak mendekati kawasan. Juga tidak melakukan aktivitas, baik darat dan laut dalam radius 3 km dari kawah aktif Gunung Iya.Â
Wisatawan dan masyarakat juga dihimbau tidak mendekati lubang tembusan gas yang berada di sekitar kawah, untuk menghindari potensi bahaya gas beracun. Â
"Masyarakat di sekitar Gunung Iya diharap tetap tenang, tidak terpancing isu-isu tentang erupsi Gunung Iya, dan senantiasa mengikuti arahan dari BPBD Kabupaten Ende dan BPBD Provinsi Nusa Tenggara Timur," tutur Wafid.Â
Â
Advertisement